16-Keresahan

2.5K 265 4
                                    

Kepulangan pangeran Fourth disambut baik oleh seluruh anggota keluarga kerajaan, apalagi Luna yang telah menganggap Fourth seperti putranya sendiri. Wanita paruh baya itu mendekap menantunya sangat erat.

Satu bulan semenjak peristiwa penculikan pangerann Fourth tersebut membuat sang Luna murung, setiap hari ia duduk di dekat pintu utama istana, menanti kepulangan sang menantu. Rasa cemas berlebihan berhari-hari hinggap di hatinya. Tetapi kini orang yang ditunggu telah kembali, sang Luna lega luar biasa.

"Menantuku... bagaimana kabarmu, nak? Apa kau baik-baik saja? Apa sebaiknya tabib memeriksa keadaanmu!" Ujar Luna berceloteh, "Ayo kita bersihkan tubuhmu lalu tabib akan datang memeriksa kesehatanmu,"

Fourth diperlakukan begitu baik, Luna bahkan terjun langsung mengurus menantunya. Memeriksa makanan dan lain sebagainya, sampai menemani Fourth yang sedang di periksa oleh tabib kerajaan.

Lain dengan Luna yang merasa bahagia karena kepulangannya, lain dengan Fourth yang tiba-tiba gelisah memikirkan sesuatu. Tabib memeriksanya, pasti kehamilannya akan segera terungkap. Entah mengapa Fourth merasa gelisah.

Sang tabib memeriksa nadi Fourth, kemudian wajahnya menjadi serius, ia lalu mencoba menekan pelan bagian perut bawah sang pangeran hingga siempunya mendesis, "Sakit!"

Rintihan Fourth membuat Luna sedikit panik, "Ada apa?!" Serunya spontan karena khawatir.

"Luna, alpha, pangeran mahkota... pangeran Fourth..." Tabib kerajaan melirikn pangeran Fourth yang nampak khawatir, ia mendadak ragu hendak menyampaikan apa yang ia ketahui.

"Cepat katakan!" Desak sang raja ikut penasaran.

"Pangeran Fourth, saat ini tengah mengandung, yang mulia..."

Sepasang enigma alpha itu bersitatap, pancaran ketakutan begitu jelas Gemini tangkap dari alphanya. Fourth tidak tahu apakah kabar ini baik atau buruk.

Sementara alpha dan luna menampakkan raut bingung, "Apa kau tidak salah mendiagnosa? Coba periksa sekali lagi," pinta sang luna.

"Mohon ampun, yang mulia! Saya telah memeriksanya berulang kali, tapi hasilnya tetap sama!" Sang tabib bahkan sampai bersujud di kaki pemimpinnya.

Raut kecewa begitu nampak jelas di wajah cantik sang luna yang langsung meninggalkan kamar Fourth begitu saja. Kesalahpahaman terjadi, Fourth merasa terpojokkan karena kehamilan ini.

Alpha meminta semua orang meninggalkan kamar pangeran Fourth, ia kemudian bertanya pada menantunya, "Menantu, apa yang terjadi?"

***

Berita kehamilan tersebar begitu saja, bahkan sampai keluar istana. Tak hanya itu, kabar tentang pangeran Fourth yang hilang itu juga mulai diperbincangkan. Simpang siur kedua berita tersebut menjadi keresahan masyarakat yang tidak tahu menahu tentang bagaimana enigma dan alphanya. Keresahan masyarakat akhirnya sampai ke telinga raja dan luna, yang juga meragukan ayah dari anak yang dikandung menantunya.

"Pangeran Fourth sudah menghilang selama satu bulan, lalu ia kembali dengan keadaan mengandung, siapa ayahnya?" Selidik salah satu pejabat kerajaan.

Ketegangan terjadi, rapat diadakan secara mendadak karena situasi tidak kondusif, menghadirkan Fourth sebagai tersangka utama dalam kabar burung ini. Gemini pun juga gelisah, ia terlalu gegabah dan terkesan panik, "Aku! Aku ayahnya!" Sanggah Gemini, "Aku baru selesai matting dengan alphaku sebelum penculikan itu terjadi!" Ujarnya membela.

Sang menteri tersenyum miring, "Tetapi tidak menutup kemungkinan jika pangeran Fourth di perkosa,"

"Jaga ucapanmu!"

Dadanya naik turun mengatur nafas, pedang di angkat menunjuk wajah, Gemini sungguh muak mendengar ocehan sampah yang terlontar asal dari beta di depannya. Suasana tidak kondusif, hampir semua orang bersiap mengeluarkan pedang yang selalu terikat di pinggang mereka.

Drum di tabuh, tanda harus kembali ke kondisi tenang, membubarkan keributan yang terjadi dan Gemini kembali duduk di kursinya bersama Fourth.

"Aku akan melahirkan bayiku di ruangan ini, disaksikan banyak orang, agar tidak ada kesalahpahaman lagi," Ujar Fourth memberi jalan keluar, "Setelah itu, para tabib bisa menguji darah anakku dengan pangeran Gemini,"

"Tidak!" Bantah sang enigma tidak setuju, namun Fourth bersikeras, "Di sini, harga diriku juga dipertaruhkan," Tegasnya dengan sorot tajam yang mengedar ke sekelilingnya.

Kemudian Fourth menatap raja dan luna yang terdiam di singgahsananya, lalu kemudian sang raja membuka suaranya, "Pangeran Fourth, kau tahu? Jika keluargamu mendengar berita ini, mereka akan sangat sedih, karena putra mereka diperlakukan kurang baik di Moonjestic,"

"Aku tahu, yang mulia," Jawab Fourth dingin, "Tetapi mereka akan lebih murka, jika putranya diragukan dan dikucilkan di rumah suaminya," Tegasnya kemudian.

Sepasang alpha luna yang duduk di singgahsana itu saling melempar pandang, raja nampak ragu namun akhirnya sang luna meyakinkan.

Akhirnya keputusan di buat, "Baiklah, permohonan pangeran Fourth aku setujui," Putusnya penuh ketegasan, "Pangeran Fourth akan melahirkan putranya di dalam ruangan ini, disaksikan banyak orang. Lalu setelah itu, darah bayi pangeran Fourth akan langsung di uji bersama darah milik pangeran Gemini,"

Keputusan sang raja menuai banyak pro dan kontra dari berbagai pihak. Sebagian besar omega tidak setuju karena sedikit banyak melukai harga diri mereka. Namun di sisi lain, para orang tua dan pejabat sangat mendukung cara pangeran Fourth demi melindungi tahta Moonjestic.

Melahirkan dengan disaksikan khalayak umum adalah hal baru, juga mengerikan. Tak bisa dibayangkan saat menahan sakit mengeluarkan bayi di tengah orang banyak hanya demi urusan politik. Sungguh politik terkadang terlalu mengesampingkan nilai kemanusiaan.

***

5 bulan kemudian...

Gemini bukan tidak mepercayai alphanya sendiri, ia lebih tidak mempercayai apa yang orang-orang pikirkan terhadap keluarga kecilnya. Jika ditilik dari cerita Ford, alphanya ini telah tertidur selama satu minggu lebih, dan setiap hari Ford selalu menunggu Fourth terbangun, tidak pernah keluar barang selangkah saja saat pangeran Fourth tidak sadarkan diri.

"Tuanku cukup, aku sudah kenyang," Pinta Fourth menahan sendok yang enigmanya sodorkan.

Yang lebih tua menurut, ia meletakkan semangkuk sup yang dihidangkan, lalu mengusap-usap perut besar alphanya agar merasa nyaman, "Yang mana yang sakit? Di sini?"

Fourth tersenyum pucat, "Tidak, sudah lebih baik," Tuturnya lesu seraya meraih tangan sang enigma, "Aku baik-baik saja, tuanku..." ujarnya meyakinkan meskipun jika ditilik dari mana saja, kondisi Fourth tidak nampak baik-baik saja.

Beberapa bulan ini kesehatan Fourth menurun, ia tidak keluar dari paviliunnya semenjak kondisinya melemah. Tetapi kandungannya nampak baik-baik saja jika di periksa, sepertinya jabang bayi menyerap energi ibu yang mengandungnya.

Perut buncit itu di usap lembut, Fourth tersenyum kecil pada enigmanya, "Sekarang aku tahu, kenapa tidak ada orang yang kuat mengandung anak enigma," Ujarnya menyimpulkan, "Anakmu menyerap semua energiku, setiap tubuhku rasanya seperti akan hancur," lanjutnya dengan nada bercanda disertai kekehan kecil di akhir.

"Alpha, ini tidak lucu! Apa yang kau tertawakan? Katakan padaku, di mana yang sakit?" Wajah enigma mengeras, ia tidak merasa candaan alphanya itu lucu, melainkan terdengar menyakitkan.

"Semuanya, tuanku... semuanya!"











Bersambung, niatnya mau update kemarin eh ketiduran

ImplausibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang