Suasana hangat menyelimuti ruang rapat kerajaan Phoenix yang disulap menjadi ruang pertemuan. Pangeran Nattawat ke-II, Fourth, duduk diantara kedua orang tuanya, Alpha dan Luna kerajaan Phoenix yang hari ini mengadakan jamuan sebagai perayaan ulang tahun sang pangeran yang ke dua puluh lima.
Berbagai makanan terhidang di rentetan meja panjang, membiarkan para tamu menikmati hidangan sepuasnya. Alunan musik mengalun meriah melengkapi euforia bahagia malam ini. Para tamu berasal dari kerajaan-kerajaan tetangga, serta jajaran orang penting lainnya. Tidak lupa para omega wanita maupun pria yang berkacak semaksimal mungkin agar nampak elegan di hadapan pangeran mahkota tersebut, berharap menjadi mate sang pangeran malam ini.
"Salam, alpha dan luna," Sapa seorang alpha dari kerajaan tetangga, kemudian tersenyum hormat kepada Fourth, "Serta pangeran Nattawat, selamat ulang tahun!"
Fourth tersenyum ramah membalas salam alpha di depannya, "Salam, alpha Zee! Semoga anda menikmati pesta kami,"
Zee lalu menunjuk seorang gadis di sebelah kirinya, "Perkenalkan putriku, Jorinja," setelahnya, gadis itu menunduk anggun seraya mengangkat sedikit gaunnya, "Salam,"
Pesta seperti ini telah lumrah diselenggarakan setiap seorang pangeran mahkota menginjak usia dua puluh lima tahun, usia ideal untuk mendapatkan mate dan naik tahta bersama Lunanya. Memang begitulah tujuan pesta pangeran mahkota diadakan, sebagai pembuka jalan antara pangeran mahkota bertemu pasangan sejatinya. Meskipun banyak cara untuk sepasang mate bertemu, setidaknya mereka sudah berusaha.
Namun yang menjadi masalahnya, tidak seorang pun yang terikat dengan pangeran Fourth untuk menjadi seorang mate.
Hal ini mengundang kekhawatiran sang Luna, apalagi tekanan dari para pejabat kerajaan tentang pangeran Fourth. Mereka takut bahwa pangeran Fourth adalah seorang unmated, atau seseorang yang tidak memiliki mate. Alpha pemimpin yang tidak memiliki mate di sisinya adalah hal paling berbahaya dibandingkan pemberontak. Karena pemikiran logis seorang alpha haruslah diimbangi dengan pemikiran Luna yang perasa. Jika hal itu tidak terpenuhi, maka suatu kerajaan bisa kehilangan arah, atau lebih tepatnya, hancur.
"Pangeran, sebaiknya anda tidak pergi ke rapat kerajaan, situasi sedang kacau—"
"Lalu? Itulah tugasku! Membatu alpha menenangkan situasi kacau ini!" Bantah Fourth sambil terus melangkah ke ruang rapat kerajaan.
Langkah kaki Fourth berhenti di ambang pintu yang baru saja dibuka untuk sang pangeran, suara pintu menghentikan semua ocehan para pejabat kerajaan yang sedang berdebat dan melayangkan protes terhadap pemimpin mereka.
"Alpha, kini pangeran mahkota telah hadir, bisakah kita putuskan sekarang juga?" Tanya sang perdana menteri.
Pertanyaan perdana menteri mendapat sahutan mendukung untuk menurunkan Fourth dari tahta dan menggantikannya dengan Mark Pakin, kakak Fourth yang berstatus beta. Mark memiliki tempat kedua setelah Fourth di dalam kerajaan karena statusnya sebagai beta. Tetapi setidaknya, Mark memiliki pasangan dan sudah terbukti juga memiliki penerus, seorang putra berusia lima tahun.
Mark yang hadir di dalam rapat tentu merasa serba salah, ia menatap Fourth penuh harap.
"Semuanya, tolong tenang," Ujar Fourth setelah meminta seseorang menabuh drum kulit sapi sebagai tanda diam di dalam rapat. Fourth melangkah maju ke tengah ruangan, menatap satu per satu orang-orang di sana dengan tatapan yang sulit diartikan.
Fourth menghela nafas kecil, "Aku mengerti kekhawatiran dan kepedulian kalian terhadap kerajaan kita, tetapi bukan berarti aku belum menemukan mate ku di pesta, maka aku adalah unmated, tidak begitu! Pesta jamuan bukanlah satu-satunya jalan untuk bertemu mate, kan?"
"Lalu bagaimana caramu menemukan mate? Sedangkan para rakyat telah gelisah akan hal ini," Sergah sang menteri yang masih belum mau berdamai dengan Fourth.
Tetapi sang pangeran selalu mempunyai caranya tersendiri untuk menghadapi orang-orang seperti perdana menteri ayahnya, "Aku belum bisa memberitahukan apa rencanaku. Tetapi jika dalam satu bulan aku belum mendapatkan Lunaku, kalian bisa menurunkan aku, dan menjadikan pangeran Mark sebagai pemimpin kalian,"
1 bulan kemudian...
Pangeran Fourth berkelana ke seluruh wilayah dengan kudanya, menyamar sebagai ini dan itu di kerajaan orang untuk menemukan pasangannya sendirian. Tetapi sekeras apapun ia mencari, hasilnya tetap saja nihil. Banyak orang yang ia temui, omega bahkan alpha juga beta, semuanya tidak memiliki tanda mate yang sama dengannya.
"Moon Goddess, siapa yang memiliki tanda mate sepertiku?" Gumam Fourth frustasi.
Tanda mate di lengannya yang ia rahasiakan dari semua orang karena bentuknya yang aneh, belum ada tanda sejenis yang ia punya di dunia ini. Fourth sungguh frustasi, akhirnya ia hanya berusaha kembali ke kerajaannya, merelakan tahta yang selama ini diimpikannya. Tahta yang membuat Fourth belajar siang malam demi membuktikan dirinya bahwa ia pantas menggantikan sang ayah kelak.
Kaki-kaki kuda Fourth telah memasuki area kastil setelah berkuda selama beberapa hari. Fourth di sambut dengan raut cemas penuh harap anggota keluarganya.
"Ayah, ibu, aku merelakan tahtaku untuk pangeran Mark,"
Tentu saja orang yang paling tidak terima adalah Mark sendiri. Ia mengerti bagaimana jatuh bangunnya sang adik yang belajar semua hal mengenai kerajaan dan pemerintahan. Rasanya tidak adil jika Mark mengambil begith saja hal yang adiknya usahakan selama ini.
"Tidak! Kita harus mengusahakan cara terakhir dulu," Ujar Mark tegas menatap kedua orang tuanya.
"Ramal adikku,"
***
Seorang peramal kerajaan yang biasa bekerja untuk menentukan tanggal baik itu tengah melakukan tugasnya disaksikan puluhan pejabat kerajaan termasuk keluarga kerajaan itu sendiri. Dengan Fourth yang duduk di hadapannya menjulurkan telapak tangannya untuk diramal.
Menilai dari ekspresi sang peramal, sepertinya ramalan Fourh tidak menunjukkan hasil yang baik. Raut cemas begitu kentara di wajah pangeran tertua Phoenix tersebut.
"Pangeran..." panggil sang peramal pelan agar Fourth membuka matanya yang sedari tadi terpejam, "Apakah anda mempercayai kehadiran Enigma di dunia ini?"
Fourth tersenyum tipis, "Aku hanya mempercayai apa yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, sedangkan aku belum pernah bertemu Enigma," Jawabnya lugas.
"Maka kau akan segera mempercayai kehadiran Enigma,"
"Maksudmu?"
"Seorang Enigma akan lahir dari rahim anda, pangeran Fourth,"
Hai hai hai! Ketemu lagi sama nong Vee yang ketceehh eakk
Kali ini Vee mau nantang diri sendiri buat nulis fantasi, tapi Vee gak janji rajin update karena perlu adaptasi dan riset tentang kerajaan sama dunia Enigma ini, okei!
Kasih komen kalian di chapter pertama ini dong!
KAMU SEDANG MEMBACA
Implausible
FantasíaOmegaverse Enigma adalah mahluk paling langka yang bahkan dianggap sebagai mahluk mitologi karena kelangkaannya. Hanya ada satu Enigma di setiap seribu tahun sekali, rasanya begitu mustahil jika ada dua Enigma di satu generasi yang sama. Fourth Natt...