ִֶָ 𖦹 ˙˖ 📓🎧 >>
“woyy ayok gerbangnya keburu tutup nihh”“bilang aja lo cemenn”
“diem loo”
Semua berhamburan dikala penghalang pintu gerbang masing-masing negeri seketika terbuka dengan sendirinya. Terkecuali dengan gerbang dunia manusia.
“woww, ouhh ini negerii peri”
“woyy liatt itu”
“Nevan kayaknya kita jangan kesini deh, kita gak tahu tiba-tiba kurungan ini bisa kebuka seketika, gua tahu tempat yang lebih seru”
Ia pun menarik teman sebayanya itu menuju tempat lain, berpisah dari rombongan anak-anak nakalnya. Sudah melebihi perbatasan tetapi belum saja menemukan titik akhirnya.
“Dav, lo mu ngajak gua kemana sih”
“di gua situ kita bisa masuk ke negeri manusia” sontak Nevan langsung melototkan kedua bola matanya, pertanda ia tidak mau ikut dengan Davian.
“ogah gua mah, manusia lebih kejam dari monster”
“heh, sapa tahu perempuan yang peramal maksud ada disana” tanpa menunggu jawaban sahabatnya ini mereka langsung berlari kedalam terowongan yang hanya mereka tahu. Setelah 10 menit berjalan akhirnya mereka keluar dari terowongan yang menyatukkan dua dunia itu.
“lo sampai ngadi-ngadi, malah percaya perawal itu gua tampol juga lo ya” Davian hanya tersenyum jail kepada sahabatnya ini, lalu mereka berjalan kesebuah hutan yang terbilang lebat dan gelap ditutupi oleh pohon besar.
“enak banget ya disini mah adem”
“diem lo, jangan lama lama disini”
“sutt... justru lo yang diem, denger sesuatu” satu anggukan datang dari Nevan ia bisa mendengar seperti ada yang berlari kearah mereka.
Mereka sudah siap dengan gaya tempurnya, walau hanya memakai pakaian yang casual tetapi kekuatan mereka yang sedari lahir mereka punya lebih mewah.
“DAVIANN” disaat sahabatnya itu terdorong jauh oleh mahluk besar dan berbulu itu. Nevan berusaha menolongnya dengan mengontrol kekuatanya untuk menghempaskan mahluk besar dari tubuh Davian, dengan telekinesisnya.
“lo gak apa apa?”
“lo pikir?, wajah ganteng gua dikeroyok serigala segede gaban”
“namanya werewolf”
“tauu” sahutnya sambil berlari secepat angin dan melayangkan tinju kemuka serigala itu, tentunya ia melakukan perlawanan, Nevan tak tinggal diam ia membantu Davian.
“lo...kok bisaa..masukk daerah manusiaa hahh...YAAA” sahutnya sambil melakukan tijunya, serigala itu tak kalah cepatnya dari Davian.
“KABURR LOO” Davian Eugene tak kenal takut, maksudnya vampire yang tak kenal takut begitupun Nevan Matteo mereka sama -sama tak terkalahkan. Tapi ada yang membuatnya mengganjal sedari tadi.
“sejak kapan lo punya kekuatan telekinesis gitu?”
“gua juga gak tahu, tadi gua tiba-tiba aja dan loo juga kenapa bisa secepet itu”
“apa jangan-jangan semenjak kita kedunia manusia kita punya kekuatan?”
“ngaco loo”
“buktinyaa iniii, ternyata penghalang gerbang itu adalah penghalang kekuatan kita tumbuh, wahhh kerennn bgtt”
“dunia lagi kacau ayok balik”
“nikmatin kekuatan dulu gaksih”
“gak”
KAMU SEDANG MEMBACA
AVYANNA
FantasyDunia telah berubah Dunia tidak seperti dahulu Tidak seperti yang kita kira atau inginkan Maukah mereka mengubah semuanya Mampukah mereka bisa bersama lagi, mungkin berdamai Berdamai dengan keadaan yang ada