Chapter 5

6 2 0
                                    

𖦹 ˙˖ 📓🎧 >>

Gadis itu terus membolak balikkan kertas yang berada didepannya tak lupa suara ketikan dari jarinya terus berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu terus membolak balikkan kertas yang berada didepannya tak lupa suara ketikan dari jarinya terus berbunyi. Ia sampai lupa bahwa sudah berapa jam ia berada diruangan itu. Hari menjelang malam, ia pun mengistirahatkan sejenak punggungnya yang terasa pegal ini.

"nuuna, lebih baik istirahat pulang"

"iya, Kamari pulang lah" gadis itu langsung berdiri disaat Pak Leo datang masuk ke ruangan mereka. Posisi tempat mejanya dekat dengan pintu masuk sedangkan Pak Leo berada diujung, kalau Kao berada didepan meja Pak Leo.

"ahh, humm tidak apa apa kok, tenang saja" Kao pun beranjak dari duduknya untuk mengambil sebuah minuman yang segar untuk seniornya ini. "nuuna, bukkannya sekarang ka Sereia lagi di red carpet ya" ia hampir saja memuntahkan air minumnya, lalu berlari mengambil remot tv untuk menyaksikan sahabatnya yang masuk tv ini.

Masuklah kita ke dalam tv alias, Sereia yang sedang turun dari mobil hitamnya dengan memakai gaun hitamnya. Rambutnya yang diikat dan antingnya yang begitu sederahan membuat auranya terlihat mahal, belum lagi ia mempunyai paras babyface dan kulit putihnya membuat siapa saja ingin memilikinya.

Ia pun melambaikan tanganya kearah yang berbeda, cahaya kerlap kerlip terus bergantian dimatanya. Ia bisa menahannya karena ini sudah biasa baginya, mungkin kalau Kao sudah perih matanya.

"Sereiaa, ini dia bussnies woman kita, selamat datang" ia pun tersenyum manis kehadapan kamera yang menyorotnya, berbagai pertanyaan datang dari sang pembawa acara dan ia akan menjawab seadanya saja.

"bagaimana tentang, Anda yang menaiki sebuah serigala besar, itu sangat heroik. Apakah ia menyeramkan atau sempat mengigit Anda" ia pun terdiam sambil tersenyum manis,

"untuk aksi heroik itu bukan lah aksi yang biasa saja dan orang orang yang disanalah yang paling heroik"

"lalu bagaimana caranya Anda bisa berada diatas sana" pertanyaan sudah mulai melenceng kesana kemari si pembawa acara diberi kode dari sebrang sana untuk tidak mengangkat isu yang sudah 2 minggu berlalu.

Gadis itu terdiam senyumnya mereda disaat dadanya terasa nyeri, ia sesekali memengang dadanya, sembari keluar dari frame kamera.

"kenapa perasaan aku gak enak ya" sahutnya sambil menahan dadanya, ia menundukkan kepalanya sambil menahan sakitnya. Ia merasa ada hal yang mengganjal entah dalam pikirannya terpikirkan 4 lelaki yang 2 minggu lalu ia bertemu terutama Jairo dan Jake.

"Anda tidak apa apa, saatnya untuk naik ke panggung karena ada pengumuman kemenangan" sahut sekretarisnya, ia terlihat khawatir dikala sang bosnya merasa sakit, tapi ia menyakinkan bahwa ia bisa melanjutkan acaranya sampai selesai.

Namanya pun terpanggil disaat award dibacakan, penonton bertepuk tangan dan bersorak untuk namanya, begitupun Kamari yang berada dikantornya. Sereia memberi beberapa kata untuk kemenanganya, tetapi dadanya terasa sakit kembali yang membuat ia harus menahannya dengan senyuman lalu mengakhiri penerimaan penghargaan itu.

AVYANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang