Chapter 8

7 2 0
                                    

ִֶָ 𖦹 ˙˖ 📓🎧 >>

Lelaki tampan yang masih tertidur pulas dengan balutan perban disekujur tubuhnya masih betah berbaring dalam kamar yang hangat dan nyaman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lelaki tampan yang masih tertidur pulas dengan balutan perban disekujur tubuhnya masih betah berbaring dalam kamar yang hangat dan nyaman itu. Disampingnya terdapat dokter yang sudah mengobati dan memantau perkembangannya,

"kapan kau bangun Kao? Apakah kau tidak kangen nunna mu " ia tertunduk melihat keadaan temannya yang masih terbaring selama ini. Hari menjadi kacau setelah itu banyak sekali teror dari si burung besar itu.

"Kamari, come on " ia pun memalingkan wajahnya kearah suara dan langsung berdiri menghampiri sumber suara. merekapun berjalan kearah luar yang dimaksud area latihan yang sudah disusun sedimikian rupa oleh Jakvika.

Kamari pun mengikat rambutnya untuk memastikan tidak menghalangi saat berlatih bersama Jakvika. Ia sengaja memilih lawan Jakvika karena ia cepat dan gesit dan Nevan akan memantau latihan mereka.

"kamariii, cobaa lebih fokuss keluarkan semua tenagamu" sahut Jairo yang melayang diatas sana, gadis itu sudah mengeluarkan sekuat tenaganya selama ini, tapi terasa sia sia saja. "kamari, sepertinya kau butuh ist..."

"ngak, aku gak apa apa, ayo Jakvi" Nevan merasa khawatir dengan gadis itu yang terus menerus dari kemarin berlatih, rasa amarahnya sangat besar semenjak kejadian saat itu yang membuat ia bertekad untuk lebih kuat lagi.

Disatu sisi terdapat gadis yang bersiap dengan baju ketatnya menuju daerah hutan berjalan menulusuri pepohonan yang tinggi.

Diatas sana ia mengikuti langkah kaki seseorang yang berada di bawah dari atas sana sampai ia tak tau apa yang gadis itu lakukan, "ngapain" mengagetkan seseorang yang sedang berlatih sendirian disana.

"bisa gak, kalo dateng tuh jangan ngagetin"

"enggak, memang kamunya aja yang lagi serius"

"serah, awas minggir" tapi orang itu malah menghalanginya, bahkan mendekat kearah nya, yang membuat Sereia mundur menumbruk pepohonan.

"bandel, dibilang istirahat jangan pakai kekuatan"

"sapa bilang, aku latihan gak pakai kekuatan"satu alisnya naik keatas lalu mundur beberapa langkah, " so lets see, hasil latihan sembunyi-sembunyi mu"

"No. power Jairo"

"No. power princess" Sereia langsung berlari kearahnya dan melakukan beberapa bela diri pada Jairo, tentu saja lelaki itu menghindar dan melakukan serangan balik yang membuat beberapa kali gadis itu terpental.

"wow, Sereia..."

"you say No. power right? So ini boleh kan" ia pun berlari sambil membawa pedang kecil nan tajam miliknya dan loncat layaknya film action, ia dari kecil sudah diajarkan bela diri oleh orang tuanya jadi dia sudah biasa seperti di film action. Sereia bayangkan black widow di film avengers.

AVYANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang