09 • Season 2

15.6K 1.1K 79
                                    

Enjoy 📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy 📍




















Mark menutup laptop nya, melirik kearah jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Hari ini selepas menjemput Rui dari rumah sakit Mark memang tidak kembali ke Perusahaan nya, Pria itu meminta Lucas untuk mengirimkan beberapa pekerjaannya yang belum selesai melewati file.

Menghembuskan nafasnya lega sambil merentangkan otot-otot tangan juga lehernya yang terasa sangat pegal. Berdiri dari duduknya, Mark berjalan keluar dari ruang kerja nya. Melewati ruang tamu lalu menaiki satu persatu anak tangganya menuju ke kamarnya.

Saat membuka pintu kamarnya, Mark melihat Rui yang saat ini sedang memainkan iPad miliknya sambil duduk di tengah-tengah kasur dengan semua bantal yang bocah itu simpan di belakang punggung nya.

"Kamu akan tertidur seperti itu? "

Rui melirik kearah Mark sebentar sebelum akhirnya kembali menatap iPad nya mengabaikan ucapan dari Ayah nya.

Mark mendengus, menyilangkan tangannya di dada. "Kamu tidak mendengar apa yang baru saja Daddy kata, uhuk! " Ucapannya terpotong, Mark tersedak air liurnya sendiri ketika melihat Rui yang mengangkat iPad nya bersiap untuk melemparkannya.

"Okeoke apa yang kamu inginkan Daddy berjanji akan menurutinya. Untuk sekarang jadilah anak yang baik, turunkan iPad itu. " Bujuknya.

Mark menghela nafas lega ketika melihat Rui yang kembali meletakkan iPad miliknya di atas kasur. Dengan segera, Pria itu mengambil iPad miliknya. Takut jika Putranya kembali berubah pikiran dan membanting iPad nya.

Sebenarnya tidak ada data tentang pekerjaan di dalam nya. Di dalam iPad itu Mark hanya menyimpan beberapa album foto dari mulai Rui yang berada di dalam kandungan Haechan, saat bayi, batita, hingga saat ini. Pria itu menyimpan semua moment tumbuh kembang Rui di dalam iPad tersebut.

Bocah itu melipat tangannya di dada. "Yui ingin Mommy! "

Mendengar ucapan Rui membuat Mark menautkan alisnya. "Mommy? "

Rui mengangguk cepat, "Yui ingin Mommy belcama dengan Yui, Daddy cudah beljanji jika Mommy akan belcama Yui. Lalu, kenapa cekalang Mommy tidak ada belcama Yui? "

Mark berjalan ke sisi ranjang, menyimpan iPad miliknya di atas nakas. Mendudukkan tubuhnya di sisi kasur, tepat bersebelahan dengan Putranya.

Mengulurkan tangannya, Mark mengusap rambut ikal milik Rui. "Daddy akan segera membawa Mommy untuk bersama Rui. Daddy berjanji, tapi tidak untuk sekarang. Rui harus bersabar sebentar lagi. "

Rui mendengus, membaring kan tubuhnya di kasur dengan posisi menyamping, membelakangi Ayah nya. Mark terkekeh pelan, Rui pasti sedang merajuk lagi padanya. Mark membaringkan tubuhnya di samping Putranya, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan juga tubuh Rui.

Contract Marriage • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang