32 • Season 2

11K 782 117
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Enjoy 📍












"Umhh... " Haechan kembali menutup mulutnya, berlari kecil kearah kamar mandi kantor nya dan memuntah semua isi perut nya ke wastafel sambil menyalakan air keran nya untuk membasuh cairan bening dari perut nya. Bahkan, dalam dua hari berturut-turut ini, Haechan selalu merasakan mual dan ingin memuntahkan semua isi pertu nya. Sekedar mencium bau yang tidak enak saja bisa membuat nya kembali merasa sangat mual yang berakhir muntah-muntah.

"Haechan, kau baik-baik saja? Aku sangat khawatir padamu, sudah tiga kali kau keluar masuk kamar mandi hanya untuk memuntahkan isi perut mu. " Ucap Renjun, yang ikut masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu, memijit pelan tengkuk temannya itu.

Setelah di rasa sedikit membaik, Haechan kembali mematikan keran wastafel nya. Mengambil satu lembar tisu untuk membersihkan sisa air di mulutnya, "aku baik-baik saja Renjun. Mungkin saja ini karena aku belum mengisi perut ku sedari pagi. "

"Tapi wajah mu terlihat sangat pucat Haechan, apa perlu aku memberitahu Sajangnim tentang kondisi mu? "

Haechan menggeleng cepat mendengar ucapan dari temannya itu. "Tidak perlu, ini mungkin hanya masuk angin biasa Jun-ah. " Tolak nya. Sebenarnya, Haechan juga sedikit ragu dengan ucapannya. Apakah benar hanya masuk angin biasa karena dirinya yang tidak memakan apapun sejak tadi pagi, karena sungguh perut nya terus menolak apapun yang masuk ke dalam.

Renjun menghembuskan nafas nya mendengar jawaban dari Haechan. "Baiklah. Tapi kau juga harus tetap memikirkan tentang kondisi mu sendiri, aku sarankan pulang nanti kau berobat. Atau perlu aku temani? "

Haechan tersenyum, "terimakasih sudah mengkhawatirkan ku. Kau tidak perlu terlalu cemas, aku pasti baik-baik saja. "



 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tok... Tok... Tok...



"Masuk. " Ucap Mark ketika mendengar suara ketukan pintu tanpa mengalihkan atensinya. Saat ini, Mark sedang sibuk menatap layar Laptopnya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang menumpuk hari ini.

Contract Marriage • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang