17 • Season 2

16.2K 1K 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Enjoy 📍










Haechan menghela nafas panjang sambil menyandarkan punggung nya pada kursi kerja nya, mengambil segelas teh dan meminum nya hingga habis. Haechan menyalakan ponsel nya, melihat jam yang baru menunjukkan pukul lima sore. Pekerjaanya sudah selesai saat ini, hanya perlu menunggu waktu satu jam lagi untuk pulang.

Melirik ke samping, Haechan tidak menemukan Renjun. Wanita itu mengernyit heran ketika tidak menemukan presensi teman nya, karena seingatnya, Renjun sedari tadi duduk di kursi kerja nya.

Haechan juga sedikit bingung. Sebab, Renjun yang biasanya super aktif dan banyak berbicara; saat ini lebih banyak diam dan melamun. Bahkan, ketika Haechan menepuk pundak nya Renjun akan terlihat seperti orang yang begitu ketakutan. Entah apa alasannya, Haechan benar-benar khawatir pada teman nya itu.

Mendengus pelan. Haechan berdiri dari duduk nya, berjalan kearah toilet berniat untuk mencuci wajah nya agar terlihat lebih segar. Wanita itu berdiri tepat di depan cermin toilet nya, menggulung rambut, yang setelah nya Haechan menyalakan air keran dan mencuci tangannya sebentar. Haechan, yang akan membasuh wajahnya terhenti sejenak ketika melihat Renjun yang baru saja keluar dari dalam toilet.

Kening Haechan berkerut dalam ketika melihat wajah Renjun yang sedikit sembab dengan pakaiannya yang sedikit berantakan. Wanita itu kembali mematikan keran air nya, berbalik; menatap kearah Renjun.

"Ada apa? Kau habis menangis? " Tanya Haechan.

Renjun menggeleng pelan, tersenyum tipis kepada Haechan. "Aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir. " Jawab Renjun, dengan suara serak nya.

"Renjun ka, "

"Maafkan aku. " Ucap Renjun tiba-tiba, memotong ucapan dari Haechan. Sebelum pada akhirnya wanita itu melenggang pergi meninggalkan Haechan yang menatap punggung teman nya itu dengan ekpresi yang penuh pertanyaan.

"Ada apa dengan nya. " Cicit nya pelan. Haechan kembali menyalakan air keran nya untuk membasuh wajahnya yang sempat tertunda tadi.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Contract Marriage • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang