Untuk kamu yang hari ini bertambah usia, aku ucapkan selamat bersuka cita. Ku doakan semoga selalu bahagia, terlepas dengan siapa kamu melepaskan tawa. Walau orang itu bukan aku, aku akan tetap doakan yang terbaik untukmu. Meski bukan aku yang kamu mau, aku tetap berharap semoga kamu bahagia selalu.
Kamu bukan siswa paling berprestasi. Bukan siswa paling pintar, bukan siswa paling tampan, bukan siswa paling teladan apalagi siswa paling nakal. Kamu hanyalah siswa biasa yang menyempil di antara siswa luar biasa lainnya. Katanya, dari segi akademik, ekonomi, tampang, dan juga dompet, Ayuda Danu Tenggara jauh dari kata sempurna.
Tapi anehnya, aku bisa jatuh cinta begitu dalamnya padamu.
Seusai bertemu denganmu, aku belajar banyak hal tentang arti kehidupan. Tentang bagaimana susahnya berjuang di tengah kondisi yang tak seimbang, dan tentang bagaimana kerasnya hidup, yang sebelumnya tak pernah aku tau. Semua itu aku pelajari darimu. Kamu, laki-laki yang katanya jauh dari kata sempurna. Tapi di mataku, kamu adalah laki-laki paling luar biasa.
Dahulu, teman-temanku selalu bertanya alasanku mencintaimu. Tapi tentu, aku tak pernah menjawab pertanyaan itu. Karena bagiku, itu hanyalah kalimat retoris yang tak memerlukan jawaban.
Ayuda Danu Tenggara, tanpa kamu tau, aku selalu menuliskan namamu di tiap-tiap bait tulisanku. Meski pun memiliki hatimu adalah sebuah kemustahilan, tapi percayalah, dalam benakku, namamu akan terus terabadikan.
Bukankah kisah kita terlalu sempurna untuk di sebut kebetulan? Bahkan, aku sempat berpikir kalau itu memang sebuah rencana dari Tuhan.
Meskipun pada akhirnya bukan aku yang jadi pemenang, tapi percayalah, tiap-tiap memori yang pernah kita buat akan terus terkenang menjadi sebuah sejarah yang indah.
Kamu, dan kenangan kita, akan selalu menjadi juara pertama dalam ingatan dan juga hatiku.
Terima kasih, Sang Tenggara.
***
Ayuda Danu Tenggara
Alerta Kayla Amanda