Disclaimer!
- Banyak kata kasar dan tidak untuk ditiru.
- Ditulis dengan bahasa yang nonbaku.
- Semua konten yang termuat di dalam karya ini sifatnya fiksi.Happy reading!
###
"KAK- KAK! KAFAEL KAK-"
Barka berlari panik menuju pembina makrab begitu mendapati Kafael tiba-tiba menghilang setelah dia noleh ke belakang sebentar karna kaget denger suara kucing.
"Kenapa? Kafael kenapa?"
Gazzel yang rupanya menguping karna denger nama cowoknya masih mencoba tenang. Walaupun rasa khawatir udah numpuk dalem hati. Tetep positif thinking dulu.
"Kafael kak!"
"Iya kenapa Kafaelnya, Barka?"
"Ilang!"
"HAH?!"
Bukan, itu bukan Gazzel atau si kakak pembinanya. Si Novan yang lagi ikutan nguping jadi ikut-ikut panik gara-gara denger pacar temennya ilang. Duh, ribet nih urusannya.
"Ilang dimana?"
"Fakultas Ekonomi!"
Gazzel bergegas melangkah pergi. Berlari menuju arah fakultas ekonomi yang letaknya tak jauh dari fakultas tempat dia membimbing. Menyadari fakultas tersebut gelap gulita, ia menyalakan senter dari handphonenya.
Barka, Novan, Willo, dan satu pembina dari jurusan hukum ikut andil dalam mencari Kafael. Novan dengan Willo, Barka dengan pembina. Sedangkan Gazzel sudah sibuk mencari pacarnya sendirian. Terabas aja pokoknya demi pacar lucunya itu!
Gazzel mengitari lantai satu tempat beberapa kelas biasa di langsungkan. Novan serta Willo di lantai 2, Barka ada di lantai tiga. Namun nihil, tak ada yang menemukan keberadaan Kafael. Gazzel mulai gelisah. Tak habis pikir kenapa bisa pacarnya kesesat di fakultas ekonomi, sendirian pula. Padahal denah fakultas ini gampang banget dihafalin.
Duh, kok perasaannya gak enak ya?
Bener aja! Gak lama setelah ngerasa ada yang janggal, Gazzel bisa denger sayup-sayup suara lirihan tangis seseorang. Jelas Gazzel hafal betul suara itu. Lantas segeralah ia ikuti suara isak tangis yang semakin lama semakin terdengar jelas. Ruangan berlabelkan 'Perpustakaan' ia buka. Menyorot senternya ke segala arah mencari keberadaan Kafael.
"Kafael..?"
"Fael?"
"Kafael?"
"Kaf-"
"HUAAAA AZZEEEEEEE..!!!!"
Dengan cekatan Gazzel menangkap tubuh Kafael yang loncat kearahnya. Kafael memeluk tubuh Gazzel erat. Tubuh gemetarnya bisa Gazzel rasakan. Sedikit menghelah nafas lega karna ia telah menemukan Kafael.
Gazzel menggendong Kafael. Membiarkan kaki bocah itu melingkar nyaman di pinggangnya. Keduanya keluar dari perpustakaan untuk menuju tempat yang lebih terang. Sebelumnya, Gazzel telah mengabari Nelson agar berhenti mencari Kafael karna bocahnya udah sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING - GEMINIFOURTH
FanfictionMaba LLBel eh kok backingannya kating BAScii. Loncatnya jauh amat kalau kata orang-orang. .. GeminiFourth's Fanfiction. Fyi, ini cerita homo. Yang ga berkenan dipersilahkan minggat. Yang minat tolong vote && komennya sebagai bentuk apresiasi. ATTE...