Maba LLBel eh kok backingannya kating BAScii. Loncatnya jauh amat kalau kata orang-orang.
..
GeminiFourth's Fanfiction.
Fyi, ini cerita homo. Yang ga berkenan dipersilahkan minggat. Yang minat tolong vote && komennya sebagai bentuk apresiasi.
ATTE...
- Banyak kata kasar dan tidak untuk ditiru. - Ditulis dengan bahasa yang nonbaku. - Semua konten yang termuat di dalam karya ini sifatnya fiksi.
Happy reading!
####
Matahari menyapa samar-samar dari balik tirai jendela kamar Kafael. Gelapnya kamar sedikit demi sedikit berkurang. Kebiasaan Kafael kalau tidur, lampunya pasti mati semua bikin seluruh sudut kamar jadi nggak keliatan. Kadang Oce mau bangunin Kafael jadi susah karena saklar lampunya jauh dari pintu masuk.
Kafael mengusak wajahnya yang diterpa cahaya pagi. Perlahan bangkit dan membuka matanya. Seperti biasanya anak jaman sekarang begitu buka mata langsung pegangannya handphone. Dia ngecek roomchatnya sama Gazzel tadi malam. Mengetik sesuatu secara cepat dan meletakkan lagi handphonenya di nakas.
Turun dari ranjang buat mandi. Masih kepagian sebenernya, tapi dia mau mampir dulu buat beliin titipan temennya. Tokonya deket rumah Kafael, jadinya nitip sekalian dibawain.
Jadilah setelah selesai mandi dan sarapan, Kafael pamit buat berangkat ke keluarganya minus Oce. Kakaknya belum bangun kayaknya. Dia naik motor beat kesayangannya dan segera pergi dari rumah. Seperti yang tadi dibilang, dia mampir buat beli titipan Fahriza. Emang sukanya ngerepotin dia, mana mintanya jam setengah 12 malam. Ya jelas udah tutup lah tokonya.
Beres ngangkut titipan, Kafael dengan semangat berangkat menuju kampusnya. Setelah 2 bulan liburan semester dia jadi pengangguran lontang-lantung akhirnya hari ini berangkat juga ke kampusnya. Kafael semangat soalnya dia satu kampus sama pacarnya. Semoga aja yang ngospek pacarnya, secara kan pacarnya itu aktivis mahasiswa. Jadi harusnya dia ikut jadi panitia ospek.
Sampai diparkiran kampusnya, dia segera buka handphonenya buat nanya lokasi sahabat-sahabatnya. Biar bareng gitu ke lapangannya.
FYI, Fahriza dan Barka juga diterima di kampus yang sama kayak Kafael. Beda jurusan aja. Kalau Kafael sama Barka ambil jurusan Hukum, Fahriza ambil jurusan Arsitektur. Dia nggak satu minat sama kedua sahabatnya, mending jadi arsitek. Modal gambar banyak duitnya, keren kan. Padahal mah aslinya nggak akan sesimpel itu, Fahriza aja yang mikir pendek.
#
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
