12. Melangkah untuk awal baru

130 28 0
                                    

YO, YO YO!! Rara disini!! O(≧∇≦)O

Bagaimana hari kalian?

Baik? Seru? Menyenangkan?

Apakah hari yang melelahkan?

Atau malah hari yang menyedihkan?

Tidak apa-apa!! Hehe ヽ(*≧ω≦)ノ

bagaimanapun kabar kalian, kalian hebat sudah melewatinya!!
✺◟(∗❛ัᴗ❛ั∗)◞✺

Kalian sudah berkerja keras!!

Sebagai ucapan terimakasih karena sudah melewati hari ini dengan baik Rara memberikan bab baru, yey
(/^▽^)/

♡𝕓𝕖 𝕙𝕒𝕡𝕡𝕪 [🔆]︎

________________________

Cale melihat sebuah keluarga yang beranggotakan empat orang, itu lima dengannya. Warna rambut yang sama, tiga berdiri bersebelahan dan satu berdiri dihadapan mereka.

Cale memejamkan matanya, bisakah dia? Melangkah mendekati gambar keluarga yang sempurna itu.

Cale mengabaikannya dan melangkahkan kakinya, dengan kotak hitam ditangannya.

Suara langkah kakinya terdengar dan semua orang berbalik untuk melihatnya.

-Jangan melihatku.

Sampah

Tidak berguna

Cale berdiri bersebelahan dengan Basen dan melihat keluarganya.

Diam-diam dia mengigit bibirnya.

"Curang! Aku ditinggal sendirian!!"

"Hyung dan oppa pergi bersenang-senang tanpaku" Lily mengembungkan pipinya dengan tangan dipinggangnya.

"Lily, kami tidak pergi untuk bermain" Basen menghela nafas, tampak lelah dengan rajukannya.

"Tapi tetap saja!! Hyung pergi ke ibukota bersama oppa" Lily melirik Cale diam-diam saat dia berkata yang dimana Cale tidak menyadarinya kerena sibuk dengan pikirannya sendiri.

Cale tersentak dari pikirannya dan menoleh kearah Basen, dimana Basen tersenyum yang tampak bangga? Cale tidak begitu mengerti maksud senyum Basen, ya itu hal yang baik melihat Basen tersenyum.

Setelah kejadian malam itu Cale mengkhawatirkan Basen. Karena Cale takut jika adiknya itu akan merasa bersalah, adiknya terlalu baik untuk kepentingannya sendiri. Jadi Cale takut jika Basen merasa bersalah, padahal jelas itu bukan salahnya, karena Cale memang pantas mendapatkan itu.

Lily merengut melihat senyuman hyungnya itu, dia melipat tangannya di dada dan membalikkan kepalanya kesamping.

"Hump, dasar curang" Basen tertawa mendengar itu dan Lily semakin merengut dan tampak sangat kesal.

Violan yang melihat pertengkaran kedua anaknya menepuk kepala Lily lembut.

"Ibu........."

"Sudah, hyungmu akan terlambat menghadiri acara" Lily menatap ibunya lalu meangguk.

"itu benar Lily, nanti setelah para hyungmu pulang kita akan pergi berlibur bersama-sama" Deruth mendekati Lily dan menepuk kepalanya dengan sayang.

"benarkah" Lily tampak bersemangat mendengar itu. Deruth tersenyum dan mengangguk, melihat senyum anak bungsunya membuat hati Deruth menghangat.

Cale melihat semuanya dari samping dalam diam, lebih tepatnya Cale berusaha untuk tetap diam ketika semuanya tampak tumpang tindih di penglihatannya.

Sebuah gambaran keluarga yang sempurna.

the first young master of a noble familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang