10 days

566 52 21
                                    

warning🔞
kalau ga kuat boleh di skip aja
__________________________

"really?! inikah bar yang dimaksud? di tempat kerja ku dulu?" Ucap peat

Setelah dipikir pikir peat memutuskan untuk menyetujui kesepakatan yang di buat oleh lelaki iblis itu. Saat ini peat sudah berada di lokasi tapi ia merasa takut untuk masuk, selain karena lelaki sialan itu adalah tempat ini juga tempat ia bekerja paruh waktu selain cafe dan perpustakaan tempat ia bekerja juga. Peat memang anak yang penuh dengan kerja keras selain untuk membiayai hidupnya. Walaupun sang ayah tak melihat itu..
Tapi sudahlah, mereka sudah saling memaafkan jadi tidak baik untuk saling berbicara buruk lagi.

Setelah berdiri 10 menit didepan sebuah bangunan laknat ini, akhirnya peat memberanikan diri masuk kedalam untuk mencari sosok iblis tampan itu..

"ke arah sini phi silahkan"

peat dikagetkan dengan seorang laki laki yang terbilang sangat imut, badannya sangat kecil, sangat menggemaskan, selama peat bekerja disini belum pernah melihatnya. ia menunjukkan peat arah ruangan mana yang harus ia tuju, sepertinya semua pegawai disini sudah di briefing lebih dulu 'olehnya'? seolah mereka sudah tau tujuan peat datang  kesini. Pantesan saja peat dilihat oleh beberapa pegawai disini dengan tatapan yang sangat menjijikkan.

"oke. lagian sebentar lagi juga aku akan menjadi manusia paling menjijikkan sedunia" peat menyetujuinya.

"lewat sini phi.. sorry phi bilang apa?"

"ha? tidak ada.. bukan apa apa"  jawab peat panik karena lelaki ini mendengar gumamnya.

" menurutku kita tidak menjijikkan, mereka lah yang menjijikkan! aku yakin kau melakukan ini karena ada sebab yang harus kau tanggung kan?" ucap sang pelayan imut ini

Peat benar benar dikagetkan lagi dengan ucapannya, siapa anak ini sebenarnya kenapa ia berbicara seolah olah pernah merasakannya. Peat hanya diam saja ia masih mencerna sesuatu.

" Terkadang, untuk bertanggung jawab atas suatu kesalahan, kita memang harus rela menjadi mainan sampai menjadi barang rusak meskipun bukan kita yang benar-benar melakukan kesalahan-kesalahan itu.. Aku pernah ada diposisi mu.."

"jangan bilang.." penasaran itu sudah menumpuk di kepala peat

"iya. aku pernah menjadi budaknya" potong lelaki itu

"10 days too?!"

"ha? no. just one night"

"what? hanya satu malam?! kenapa iblis itu sangat tidak adil, memperlakukan semuanya dengan sesuka hati. sialan! " batin peat

"maaf, apa aku boleh tau kesalahan apa yang kau perbuat?" tanya peat masih penasaran

"bukan aku tapi phi ku. ia berhutang belasan juta padanya, lalu ia memintaku untuk bertanggung jawab sebagai budak sex  selama 1 minggu lalu aku dipekerjakan di bar nya untuk menyicil hutang hutangnya sampai lunas"

"bar nya?"

"iya.. bar ini miliknya"

lagi lagi peat dikejutkan dengan fakta baru lagi, jadi selama ini ia bekerja di bar iblis itu? sangat sial pikir peat.

"sorry, bukankah kau bilang hanya satu malam?"

"satu malam bersama fort, sisanya bersama anak anak buahnya.. aku benar benar diperlakukan seperti bukan manusia" ucapnya sambil menghapus air matanya yang menetes

Peat dikejutkan untuk kesekian kalinya. benar benar manusia laknat, bajingan, tidak punya hati, benar benar di luar nalar peat. Bagaimana bisa manusia memperlakukan manusia lainnya seperti itu? Sangat tidak masuk akal, sudah dirusak seperti itu untuk apa lagi ia harus bekerja disini? bukankah hukuman itu sudah cukup berat? peat benar benar tidak habis pikir dengan kejadian yang menimpanya.

all about FORTPEAT✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang