10 days

583 53 16
                                    


   Hari terus berlalu, bahkan sudah hari ke 5 adaptasi peat semakin membaik dengan rumah ini terutama pada bibi dan si pemilik rumah, yang paling ia syukuri adalah peat tidak lagi dikurung di dalam kamar selama peat mengikuti aturan yang ada.
Selama peat juga di izinkan untuk menggunakan fasilitas apapun dirumah ini ia jadi sering membantu bibi memasak, karena pada dasarnya peat suka memasak meskipun masakannya selalu gagal dan gagal tapi ia suka masak masak dan peat juga semakin dekat dengan bibi, ia selalu merasa nyaman jika berbicara pada bibi mungkin karena ia tidak dapat merasakan adanya kasih sayang seorang ibu sejak dulu.
Seperti saat ini peat sedang duduk di halaman belakang bersama bibi

"Emang nya bibi tidak cape hidup disini? mereka semua sangat menyeramkan" Ucap peat

"Sudah 30 tahun lebih bibi ada disini, kamu masih menanyakan bibi cape atau tidak?"

"hah? 30 tahun? bibi juga dikurung seperti aku ya? apa bibi baik baik aja selama ini? ayo kita kabur sama sama bibi, aku akan bantuin bibi juga"

bibi ini tertawa terbahak melihat kepolosan peat

"Bibi sudah disini sejak fort belum lahir bahkan, dia anak tunggal yang nasibnya tak terlalu baik meskipun ia memiliki orang tua yang luar biasa baik, dan harmonis juga hanya saja keluarganya sibuk sekali jadinya ia kurang mendapat perhatian lebih dan keluarganya sangat mempercayakan bibi untuk menjaganya bahkan sampai detik ini, aduh bibi sedih sekali jika mengingatnya"

"bibi tau sekali semua manusia, semua keluarga memiliki masalahnya masing masing dan tuhan sudah mengatur itu semua.. tapi bagaimana perasaan seorang anak berumur 17 tahun kehilangan ibunya karena di racun oleh orang orang jahat dan selang 1 tahun ia kehilangan ayahnya karena ditembak oleh kolega terbaiknya  dan kedua kejadian itu dilakukan tepat di depan mata fort.. aduh maaf nak, bibi sedih sekali jika mengingatnya mungkin karena bibi sudah sayang padanya sudah seperti anak sendiri, itu kenapa bibi memilih untuk tetap akan disini menjaganya" ucap bibi panjang lebar sambil sesekali menghapus air matanya.

" semenjak kejadian itu, fort menjadi anak yang sangaaat dingin dan pendiam ia tak percaya pada siapapun lagi, dan kamu jika tidak ingin mati, jangan coba coba kabur nak.. fort mengerikan jika sudah marah, bibi serius lagian dia juga akan menepati janji nya kok"

"hmm iyasih.. dia emang seperti iblis jika sudah marah" ucap peat pelan

"Sebenarnya, tidak sulit memahami anak itu hanya saja orang orang sering mempersulit keadaan dan melakukan hal yang ia tidak suka dan ia benci" ucap bibi

"aku gak pernah melakukan hal yang ia benci? tapi aku selalu jadi korbannya, yaa.. emang sih aku disini tugasnya hanya untuk menjadi pelampiasan nya saja, mau itu buruk atau baik aku akan tetap menjadi mainannya" jawab peat tertunduk

"Kamu pernah melakukan hal yang paling ia tidak suka peat.. oke, sini bibi beritahu sedikit rahasia tentangnya" bibi mendekatkan dirinya pada peat untuk berbicara tidak terlalu keras.

"fort itu sangat tidak suka di permainkan, sangat tidak suka di bohongi, dan sangat tidak suka dengan namanya ingkar janji. hidupnya sangat mengharamkan itu ia bisa sangat marah jika siapapun yang melakukannya, jadi wajar saja ia sangat marah saat kau ingin mencoba kabur, karena ia merasa di permainkan dan kamu mengingkar janji mu yang sudah dibuat meskipun setelahnya ia sangat menyesal... EH?!!"

oopssie bibi keceplosan

"kenapa ia menyesal? asal bibi tau ia melakukannya tanpa ada rasa penyesalan sama sekali bi, benar benar tidak pakai hati, mengerikan, menakutkan, aku pikir aku akan mati malam itu, menyesal mana yang bibi maksud?? ya tapi aku akui itu memang salahku.."  peat terlihat sangat serius

"setelah kejadian itu kau sudah tidak dikurung lagi kan?"  tanya bibi

peat terdiam dan berfikir keras "iya juga sih" batin peat berbicara..

all about FORTPEAT✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang