MISTERI

10

boboiboy memastikan dengan seksama orang bertopeng itu.

"bentuk tubuhnya seperti maksmana?, tapi jika itu maksmana, dia ngapain di sana?."

"kemungkinan maksmana ingin menolong tapi mungkin keburu musuh dateng, bisa aja cincin yang di temukan fang milik maksmana."

"wey tumben masuk akal gopal haha..."

ying yang mendengar perkataan gopal seketika memujinya, ying benar-benar tak menyangka.

"ye... jangan remehin gue makannya, gini-gini otak gue kadang berfungsi dengan baik."

"hahaha....."

"tapi maksmana memakai cincin."

"itu dia, masih banyak misteri yang belum di pecahkan, meski kita sudah tahu pelakunya retaka, tapi misteri ini penuh dengan teka teki, gue yakin, jika kita mendapatkan vidio cctv nya lengkap, maka sesuatu akan terjawab."

"ya, itu benar ying, masih ada teka-teki yang belum terjawab."

"maka dari itu gue sama ying berusaha dengan keras untuk mencoba mendapatkan vidio dari rekaman cctv yang rusak itu."

"terima kasih atas semua yang kalian lakukan, gue juga akan berusaha menyelidiki maksmana, dia terlibat atau tida, tapi gue tida akan gegebah, gue akan melakukannya dengan cantik, terus laporkan perkembangan cctv yang kalian dapatkan. apa ini yang kalian maksud kan, membantu tanpa turun tangan?."

"ya boboiboy, kita akan mengungkap misteri di balik rekaman cctv itu, jika semuanya sudah terbukti jelas maka kita akan ke kantor polisi untuk menyerahkan vidionya, dan biar polisi yang bergerak. karena gue dan ying yakin, kita akan mendapatkan sesuatu kebenaran dari cctv itu."

boboiboy tersenyum sambil menatap teman-temannya dan di balas oleh mereka.
*
*
*
malam ini menunjukan pukul 12, fang menemui kaizo, ia sangat rindu pada abangnya ini, sudah beberapa hari ini tida menemuinya dan tida tidur sambil memeluknya.

"abang, fang kangen.."

setelah memandang lama kaizo dan mengatakan ia merindukannya, fang segera merebahkan dirinya di samping kaizo dan memeluknya.

setelah cukup lama fang memeluk kaizo, kaizo beralih posisi dari membelakangi fang sekarang menghadap fang. fang tersenyum sambil memandangi wajah kaizo dan setelah itu mengelus wajah kaizo.

"haha.. abang, abang, meski pun sedang tidur, muka sangar itu masih tetap melekat, gak ada lembut-lembutnya ini muka.. haha..."

fang tertawa kecil setelah memperhatikan wajah abangnya saat tengah tertidur, ternyata baik saat abangnya tida tidur maupun tertidur muka sangarnya tida hilang. meski begitu abangnya ini memiliki cinta dan sayang yang sangat besar terhadapnya, dan fang sangat bersyukur akan hal itu.

"adik kecilku kenapa kau mengganggu tidur abang mu ini hemmm...."

Deg...

fang terkejut dengan perkataan kaizo, setelah mengatakan itu, perlahan kaizo mebuka matanya dan menatap tepat di manik mata fang

"aa..aa...

fang tida mampu berkata-kata saat ini.

" hahaha.... wajah terkejut itu sangat lucu, tida berubah sama sekali, membuatku sangat gemas, sayangnya aku tida bisa mencubit pipi mu itu...." 

"aku pasti mimpi nih, aku tengah mimpi nih, fang sadar fang..."

fang bangun dari tidurnya dan mencubit pipinya.

"emangnya hantu bisa mimpinya, haha...."

kaizo tertawa sambil memegangi perutnya yang sakit karena tertawa terus, abis perkataan fang membuatnya ingin tertawa tida berhenti, apa lagi ketika dia mengatakan ini pasti mimpi, seperti fang masih hidup saja.