Oorlog 9

44 6 0
                                    

Sepulangnya dari rumah keluarga Watthanasetsiri tadi, aku langsung diseret masuk kedalam ke rumah oleh kedua orang tuaku untuk melakukan sidang dadakan di kursi ruang tamu rumah kami. 

"APA MAKSUDMU TADI NEW?" Tanya pho ku dengan nada mengintimidasi. 

"Apa? Aku tidak melakukan apa apa" ucapku cuek. 

"Tidak melakukan apa- apa katamu? Terus tadi kamu hampir mengagalkan rencana perjodohan dengan mengaku ngaku sudah memilki kekasih itu apa?" Jawab phoku dengan nada tidak suka. 

"Aku tidak mengaku ngaku, memang kenyataannya begitu kan? Aku sudah memiliki kekasih dan kekasihku saat ini sedang menjalankan pelatihan di kota lain. " jawabku tak kalah tajam. 

"BODOH !! untuk apa kamu masih membela orang yang bahkan jauh dari kamu sekarang ! Kamu dan dia itu belum tentu bersama nantinya, jangan dibutakan oleh cinta palsu mu itu New !!" 

"Lantas apa perjodohan ini bukan cinta palsu juga? New tidak pernah menyetujui perjodohan ini, TIDAK !! bukan tidak menyetujui, bahkan New saja tidak tahu ada perjodohan ini. Kalian sudah bertindak kelewatan dengan urusan percintaanku!!" Ucapku dengan mata yang sudah berair. Batin dan fisikku sudah terlalu lelah untuk semua ini. 

"INI DEMI KEBAIKAN MU !!" Bentak mae New menjawab ucapan New yang terkesan menyalahkan kedua orang tuanya. 

"KEBAIKAN?? KEBAIKAN ATAU PEMAKSAAN INI?? KALIAN BAHKAN TIDAK MENANYAKAN KEMAUANKU !! KALIAN BERTINDAK SESUAI KEINGINAN KALIAN SENDIRI!!" Teriakku sekuat tenaga, mencoba meluapkan semua emosi yang aku rasakan. 

"NEW !! Jangan menjadi anak durhaka ya kamu !! Kamu nih ya !! Ngak ada orang tua yang mau ngasih hal buruk ke anak anaknya, kami tuh pengen ngasih yang terbaik buat kamu !! Dikasih hati kok ngak mau !!" Ucap Mae New dengan nada sewot. 

"Tapi yang terbaik buat kalian belum tentu yang terbaik buat aku !!" Ucapku sambil berjalan meninggalkan mereka dan memasukki kamarku dengan cepat. 

"NEWW !! MAU KEMANA KAMU !! KITA BELUM SELESAI NGOMONG !!" ucap pho New dengan keras, namun tak digubris olehku. 

"BRAKK !!" aku membanting pintu kamarku dengan kencang, tanda bahwa aku sedang dikuasai oleh emosi yang sedang menggebu gebu. 

Semalaman aku hanya menghabiskan waktu untuk menangis hingga tertidur karena terlalu lelah. Sungguh rasanya sangat menyakitkan menerima semua tindakan itu dari orang yang paling kita sayangi yaitu orang tua kita. Sejujurnya anak mana sih yang mau bersifat durhaka kepada orang tuanya? Semua anak pasti menginginkan yang terbaik juga untuk dirinya dan orang tuanya. Namun untuk kali ini bolehkah aku bersifat egois ? Kali ini saja Tuhan. Aku ingin egois dalam memilih siapa yang akan menjadi kawan, keluarga, pasangan ku hingga ajal menjemput besok. Meskipun kenyataannya aku dan Tay tidaklah berjodoh sekalipun, aku ingin memaksakan keadaan. Sekali ini saja, biarkan aku egois!! 

Mungkin sekitar pukul 4 pagi aku baru terlelap dalam tidurku, dan kini sebuah suara berisik mulai mengganggu tidurku. Dengan perlahan lahan aku mulai membuka kedua mataku dan sayup sayup aku tatap jam di dinding, menunjukan pukul 7 pagi. 

"Damn !! Aku baru tidur 3 jam doang, dan pho mae ku sudah berisik diluar sana !!" Ucapku sambil menutup kepalaku dengan bantal. 

"NEWW !! BANGUN !!! JANGAN JADI PEMALAS !! KAMU HARUS BERSIAP !! SETENGAH JAM LAGI KAMU HARUS MENEMANI MINK DAN EARTH JALAN JALAN !!" Teriak phoku sambil menggedor-gedor pintuku dengan sangat kencang. 

"NEW !! KAMU DENGAR KAN !! AWAS KALAU KAMU GAK LAKUIN APA YANG AKU SURUH !!!" ucap pho New kemudian beralih pergi meninggalkan kamarku tanpa menunggu jawaban dariku. 

TAWAN.AN [New pov] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang