two sides (1)

648 62 8
                                    

Mari mulai mengenal dua pemuda dengan marga Min ini. Dimulai dari Min Jungkook, bungsu keluarga Min yang sangat menyukai dunia seni rupa dan hobi melukis. Min Jungkook bukan pemuda yang terkenal seperti kakaknya karena sejak kecil bahkan saat kelahirannya, kedua orang tua Jungkook sudah sepakat untuk membahagiakan Yoongi. Jadi, kelahiran Jungkook adalah untuk kebahagiaan si sulung. Maka dari itu kasih sayang yang diberikan pada Yoongi dan Jungkook sangat berbeda. Ditambah dengan Jungkook yang memang tidak mewarisi bakat bermusik seperti Yoongi membuat ibunya merasa Jungkook hanya akan menjadi bayangan Yoongi saja.

Meskipun ibu mereka tau Jungkook berbakat dalam melukis namun baginya itu tidak cukup. Jungkook harus berusaha ekstra keras untuk mendapatkan pengakuan dari ibu mereka sebagai si bungsu dalam keluarganya sendiri.

Karena rasa sakit dan trauma masa lalu itu Jungkook sangat membenci semua orang di rumah terutama kakaknya sendiri. Tetapi Jungkook juga tidak bisa menguatkan kebenciannya. Ada sesekali perasaan sayang pada Yoongi yang membuatnya lemah dan merasa Jungkook tidak pantas membencinya.

Kondisi keluarganya yang sesukses dan terpandang seperti sekarang diperoleh dengan kerja keras kakaknya yang bahkan masih memiliki masalah dengan kesehatan mental hingga sekarang. Tapi bukankah Jungkook juga memiliki luka yang sama? Bukankah Jungkook berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama sebagai anak dari orang tua? Jungkook juga mengorbankan masa remajanya dan harus bekerja demi mewujudkan keinginan Yoongi.

Pada saat masih belasan tahun dan kedua orang tuanya sangat sulit dalam hal ekonomi ditambah dengan Yoongi yang sangat keras ingin mewujudkan impiannya sebagai pemusik, Jungkook mengiyakan keinginan kedua orang tuanya. Ia berhenti sekolah dan memutuskan untuk membantu keuangan dalam keluarga. Itu memang harga yang harus Jungkook bayar demi impian kakaknya.

Semua pekerjaan Jungkook lakukan hingga ia sendiri tidak bisa memikirkan tubuhnya, kesehatannya atau jiwa dan batinnya yang lelah dengan kalimat 'demi Yoongi, untuk Yoongi, harus Yoongi'

Kesulitan yang dialaminya semakin berat dengan gangguan kecemasan dan gangguan tidur yang dialaminya. Bukan hanya Yoongi yang berkonsultasi dengan Seokjin, Jungkook juga melakukan hal yang sama. Jungkook secara diam-diam meminta Seokjin untuk membantunya dengan masalah mental yang terkadang sulit untuk dikendalikan.

Selain itu, Jungkook juga mewarisi salah satu masalah kesehatan yang diturunkan oleh ayahnya yaitu meningitis. Sebuah radang pada batang otak yang kapanpun bisa menyerang saraf pusatnya apabila Jungkook tidak menjalani pengobatan dengan baik. Kondisinya pun disembunyikan oleh Yoongi dan ibunya. Meskipun mereka berdua tau kematian ayahnya karena meningitis ditambah benturan kepala yang keras setelah kecelakaan.

Jungkook menyembunyikan semuanya.

Polisi Kim Namjoon dan Dr. Jung Hoseok, Jungkook mengenal mereka berdua tanpa sengaja. Jungkook yang sangat nakal dahulu berurusan dengan polisi dan mulai mengenal Namjoon dan Hoseok adalah anak dari dokter yang menangani kecelakaan ayah Jungkook dulu. Sehingga pertemuan mereka memang sudah digariskan hanya saja Jungkook tidak menyadarinya dan mereka bertemu tanpa sengaja.

Dan dibalik segala drama ini, Yoongi tidak tau apa-apa.

***

"Dilihat dari hasil CT Scan, kau perlu menaikan dosis obat penahan rasa sakit, Jung. Tapi setelah kau sudah membaik, kita bisa kembali ke dosis awal. Kau masih minum obat dari Seokjin, kan?" Tanya Hoseok yang kemudian dijawab dengan menganggukkan kepala saja oleh Jungkook.

"Kalau begitu aku tidak perlu memberikan obat yang bisa menyebabkan kantuk. Jangan anggap ini sepele, Jung. Segera kau harus kontrol jika sudah waktunya. Infeksi itu bisa menyebar untungnya sekarang infeksi itu hanya memberikan rasa sakit padamu bukan efek lainnya" ucap Hoseok yang mengingatkan. Dokter yang satu ini memang dikenal bawel namun perhatian pada pasiennya.

The Greatest [yoonkook brothership] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang