Souyaa
Hampir 2000 kata, plis baca sampe bawah ya. Maafkan typo yang berserakan:")❤️
***
Jimin menggebrak pintu rumah Jihan dengan tatapan dan nafasnya yang terengah-engah. Setelah menemui Jungkook, Jimin tidak bisa menunggu lagi untuk meminta penjelasan dari ibunya itu, ibu kandungnya.
"Kau orangnya? Kau yang merencanakan penyerangan itu?"
Jihan yang sedang bersantai berdiri dari sofanya dengan rasa malas dan helaan nafas jengah. "Kenapa semua orang begitu menyebalkan!!" Teriak Jihan yang semakin keras hingga kalimat terakhirnya.
"Ternyata benar. Kau orangnya. Kau sudah puas menikmati semua uang itu, wanita jalang!!"
Jihan menghampiri Jimin secepat mungkin dan melayangkan tamparan keras pada anaknya itu. Suara tamparan yang mengenai pipi kiri Jimin menggema diruangan yang selama ini menjadi tempat merenung Jihan, ruang kerja dirumahnya.
"Kau pun menikmatinya, Anak Haram. Ingat kau sudah aku bawa sampai titik ini untuk membalas Yoongi dan Jungkook. Kau harus sadar bahwa itu adalah harga yang harus kau bayar karena sudah lahir didunia"
Jimin menatap nanar Jihan. "Kau adalah bonekaku dan selamanya akan seperti itu. Apa jadinya kau tanpa wanita jalan ini?" Ucap Jihan.
"Shibal!" Jimin mendorong Jihan keras hingga ibunya mengenai meja dibelakang punggungnya. Seakan singa yang sudah siap menerkam, Jimin terus melangkah memburu Jihan meski wanita itu sudah menjauh.
Jihan ketakutan melihat Jimin yang sudah hilang kendali. Jimin mengambil pena yang ada dimeja secepat kilat dan mempercepat kedua kakinya. Setelah mendapatkan Jihan, Jimin menusukkan pena itu pada leher Jihan.
Seketika mulut Jihan mengeluarkan darah dalam bentuk muntahan yang begitu banyak. Kedua mata Jihan juga memerah karena pendarahan yang cukup hebat pada pembuluh darah dilehernya.
Belum puas sampai disitu, Jimin memperdalam tusukannya dan membuat Jihan semakin gemetar dengan bola mata yang sudah naik perlahan.
"Matilah dengan ketakutan itu. Matilah. Matilah, wanita kotor!!" Sumpah serapah Jimin mengantar Jihan pada kematiannya. Wajah Jimin yang terkena darah dari Jihan terlihat menyeramkan dan wajah mengerikan itu adalah wajah yang Jihan lihat terakhir ketika menjemput ajalnya.
Jimin mencabut pena itu dan membiarkan mayat Jihan terbaring kaku pada lantai dingin rumahnya. Pena itu Jimin masukan dalam kantong hoodienya. Gerakannya cepat langsung menghapus cctv dan juga menyamarkan bukti.
Jimin menata kembali rumah Jihan yang sebelumnya berantakan karena pertengkaran mereka. Ia menggeser benda dengan posisi yang tepat. Lalu pena itu ia bersihkan terlebih dahulu dan menempatkannya pada genggaman Jihan.
Skenario Jihan bunuh diri tampaknya berhasil atau paling tidak kasus pembunuhan ini tidak akan terungkap sama seperti kasus pembunuhan ayahnya. Jimin melakukan semua itu tanpa ada penyesalan.
***
Keesokan harinya semuanya dibuat gempar dengan kematian Lee Jihan. Yoongi dan Jungkook menjadi keluarganya yang terdaftar. Mau tidak mau mereka harus menunjukan bakti mereka sebagai anak. Meskipun kematian ibunya itu diduga karena pembunuhan. Karena hampir tidak pernah orang yang berniat bunuh diri akan menggunakan pena sebagai senjatanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest [yoonkook brothership] || END
Fiksi PenggemarJika waktu bisa menyembuhkan segalanya. Mengapa harus ada perpisahan yang meninggalkan luka lebih dalam? "Adikku tidak salah. Aku yang seharusnya tidak pernah ada didunia ini!" Ucap Min Yoongi "Dan, seharusnya aku sudah mati sejak dulu!" Ucap Min...