glory (2)

343 46 2
                                    

Taehyung hanya menatap Jungkook ketika sahabatnya datang padanya. Tidak ada satu kata pun yang sanggup Taehyung ucapkan. Setelah pertemuannya dengan Jimin tempo hari, Taehyung seakan kehilangan rasa persaudaraan dengan Jungkook.

"Kamu adalah korban dari semua ini, Taehyung. Semua yang kau rasakan, yang kau alami, yang kamu lalui, semuanya adalah kesalahan dari orang tuaku dan keluarga Park Jimin" jeda Jungkook sesaat. Kedua tangannya mengepal kuat. Jungkook berusaha untuk tetap kuat bicara dihadapan Taehyung karena hanya dialah sahabat Jungkook satu-satunya.

"Maaf. Selama ini aku selalu berusaha menyembunyikan itu semua. Tapi sungguh tidak ada kebohongan apapun dalam persahabatanku selain itu. Kamu harus sembuh apapun yang terjadi. Kamu harus melanjutkan hidupmu, Taehyung"

Taehyung menoleh pada Jungkook, akhirnya. Setelah beberapa menit membuang muka darinya. Kemudian tanpa diduga, Jungkook berlutut dihadapannya dengan kepala yang menunduk dalam hampir bersujud.

"Maaf dan ampun darimu tidak akan mengubah apapun, Taehyung. Tapi aku tau kau akan mengingat rasa bersalahku ini. Kau akhirnya tau seberapa besar aku membenci diriku sendiri karena bertahun-tahun membohongimu. Jika kau merasakan kebencian dalam hatimu. Biarkan kebencian itu, Taehyung. Biarkan kebencian itu terus berada disana hingga kau merasa jijik mendengar namaku, margaku, semua tentangku. Semoga kau segera sembuh dan aku yakin itu akan terjadi"

Tanpa berkata apapun lagi, Jungkook benar-benar bersujud, meletakan dahinya pada lantai dingin rumah sakit itu lalu pergi meninggalkan Taehyung tanpa memberinya kesempatan untuk bicara. Air mata Taehyung turun begitu saja melihat betapa menyedihkannya Jungkook kali ini.

Tangan Jungkook sudah menyentuh gagang pintu tapi ia belum membukanya.

"Kau bodoh, Min Jungkook" ucap Taehyung dengan suara kesedihannya.

***

Its time to say goodbye....

Jungkook memeriksa tasnya yang sudah berisi amunisi untuk bertemu dengan Jimin. Ia menatap gedung kantor milik Jimin sebentar. Diatap gedung itulah pertemuan mereka. Entah siapa yang menang, Jungkook tidak peduli. Sejin pasti bisa melindung Yoongi dan Jungkook sudah membuat Taehyung membenci dirinya. Jungkook tidak butuh apapun lagi dalam hidup .

Kuliah?

Cita-cita?

Masa depan?

Sejak awal Jungkook dilahirkan, dia tidak punya itu semua.

Jungkook sampai dihadapan Jimin. Pria manis itu masih tetap sama. Tatapan kosong, senyuman sinisnya yang penuh dendam dan kesombongan.

"Jadi, harus diselesaikan dengan cara seperti ini, Min Jungkook?" Tanya Jimin yang berhasil memancing kekesalan Jungkook.

"Kau terlalu lamban, Park Jimin!" Ucap Jungkook dengan kedua rahang yang sudah mengeras. "Tindakan pengecutmu itu harus diakhiri hari ini!" Lanjut Jungkook sambil berjalan mendekat perlahan.

"Aku berikan kesempatan padamu untuk menghentikan semua ini sendiri. Kau tidak akan mendapatkan apapun meski aku atau Yoongi Hyung mati. Sudahi sekarang atau kau akan tenggelam lebih dalam lagi"

"Hahhah. Ahahhahahah..." tertawa Jimin kali ini terdengar sangat keras. "Dari cara bicaramu kau sangat peduli sekali padaku, Jungkook. Maumu apa sebenarnya?"

"Kim Taehyung. Kau harus minta maaf padanya"

"Untuk apa?"

"Ayahmu dan ayahku sudah bersalah pada keluarganya. Semua yang kamu nikmati sekarang adalah harta keluarganya"

"Aku tidak pernah menikmati apapun dalam hidupku, Min Jungkook!!" Teriak Jimin kesal hingga berdiri dari kursinya. Untuk sesaat Jungkook terdiam dan menarik nafas. Ya, seperti dugaannya Jimin tidak akan tau tentang Kim Taehyung.

The Greatest [yoonkook brothership] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang