6:Care?

2.8K 149 6
                                    

Happy reading
-

Stevany dan juga Rei. Benar benar menikmati Malam itu sembari bercengkrama antara satu sama lain. Rei bercerita banyak hal, yang pernah terjadi dalam hidupnya. Begitu pula dengan Stevany. Mereka saling tukar cerita dibawah sinar Rembulan yang indah.

Duduk di kursi Taman sembari memakan Permen kapas, benar benar menambah suasana hangat mereka.

"Suka, kan?" Tanya Stevany sembari menatap Rei.

Rei mengangguk setuju, tentu saja Ia suka Permen kapas. Manusia mana yang tidak suka makanan ini?

"Suka, lah. Manis .." Jawabnya, sembari terus memakan Permen kapas itu.

Stevany tersenyum tipis. Entah mengapa, Pemandangan dihadapannya saat ini, membuatnya tak ingin meneruskan Waktu.

"Lo kenapa ga suka, sih? Enak gini" Tanya Rei dengan tatapan sinisnya.

Stevany mengangkat bahunya acuh.

"Emang gak suka aja" Jawabnya seadanya.

Rei menganggukkan kepalanya saja. Ia sibuk mencomot Permen kapasnya.

"Nanti pulang jangan lupa sikat gigi, ya" Ujar Stevany memperingatkan.

Rei hanya berdehem sebagai jawaban. Ia benar benar fokus memakan Permen kapasnya. Benar benar menggemaskan.

"Rei ..." Panggil Stevany.

Stevany mencium Feromon yang sedikit menyengat. Yang berasal dari Rei.

Rei menoleh menunggu apa yang akan ditanyakan Stevany.

"Lo ... Heat?" Tanya Stevany ragu.

Rei mendelikkan Matanya, apa sesuatu terlihat jelas? hingga Stevany menanyakan hal itu.

"Ah, maaf kalo lancang. Mungkin Feromon orang lain" Lanjut Stevany canggung.

"F-Feromon Gue kecium?" Tanya Rei.

Stevany mengangguk ragu, Ia merasa tidak enak.

"Mau Gue beliin Pil nya?" Tawar Stevany khawatir.

Rei menunduk malu, mengapa Ia seceroboh ini? Seharusnya Ia sudah meminum Pil penekan sebelum pergi.

"Uhm ... Anterin pulang aja, Stev" Jawab Rei masih menunduk.

"Lo kenapa? Jangan murung, wajar kalo kelupaan. Ayo Gue anter" Tegas Stevany.

Lalu Ia berdiri, dan menunggu Rei berdiri.

"Ayo" Ajaknya, setelah Rei ikut berdiri.

Stevany berjalan lebih dulu.

"Tapi, Stev" Ujar Rei, yang membuat langkah Stevany terhenti.

Stevany menoleh, menunggu lanjutan Rei.

"Permennya belum habis" Stevany Tertawa pelan. Mengapa saat saat seperti ini yang difikirkan Rei justru Permen itu?

"Ada ada aja. Ya dibawa pulang, lah. Udah buruan, ntar Gue ga kuat nih" Ancam Stevany.

Dan dengan lucunya, Rei justru mengikuti perintah Stevany. Dan berjalan menuju Parkiran. Stevany tertawa kecil, sungguh menggemaskan fikirnya.

My Sexy OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang