Bungsu ; Prolog

614 24 0
                                    

Happy reading

.

.

Mungkin, menjadi anak bungsu adalah impian sebagian orang.
Karena mereka mengira, semua anak bungsu akan diperlakukan sangat baik seperti dimanja oleh kakak-kakaknya dan dituruti keinginannya oleh orangtuanya.
Walau nyatanya, tidak semua anak bungsu diperlakukan seperti itu. Seperti Haruto, Watanabe Haruto.

Perkenalkan, namanya Watanabe Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perkenalkan, namanya Watanabe Haruto. Dia adalah anak bungsu dari 4 bersaudara. Ia sangatlah berprestasi dan ahli di bidang akademik maupun non akademik.

Ia bahkan mampu meraih puluhan piala dan medali hasil prestasi dan keahliannya di bidang non akademik.

Walaupun sering meraih berbagai prestasinya, keluarganya selalu saja memberikan ekspresi datar kepadanya atau mungkin bisa dibilang mereka tak peduli dengan apa yang diraih oleh Haruto.

Keluarganya itu selalu memberikannya perlakuan yang menggambarkan kalau mereka membenci kehadiran Haruto.
Mereka mungkin membenci Haruto karena setelah sang Ibunda melahirkannya, sang Ibunda berpulang ke rumah tuhan dengan tenang. Sang Ibunda meninggal, karena memiliki sebuah penyakit yang susah disembuhkan.

Haruto sering disalahkan oleh ketiga kakaknya dan ayahnya. Haruto tidak pernah merasakan bahagia sampai dirinya menginjak usia 15 tahun. Haruto bahkan tak jarang mendapat tindak perundungan oleh anak kelas lainnya.

Ia tak pernah melawan ketika disiksa oleh ayahnya. Ia juga tak pernah melawan ketika dirundung oleh orang lain.

***

Setelah sarapan, Haruto berangkat ke sekolahnya bersama sahabatnya, Park Jeongwoo.

Haruto selalu berangkat ke sekolah bersama, karena kedua anak itu sangat rajin berangkat ke sekolah. Mereka selalu datang tepat pukul enam pagi, sedangkan jam pelajaran dimulai jam tujuh.

Haruto dan Jeongwoo sudah bersahabat sejak mereka kelas 7 semester 2, dan saat  ini Haruto dan Jeongwoo sudah memasuki kelas 11. Haruto dan Jeongwoo bisa bersahabat karena pada saat itu, Haruto menolong dan menyelamatkan Jeongwoo dari tindak perundungan yang dilakukan oleh kakak kelas mereka.
Setelah itu, Jeongwoo mengucapkan terimakasih kepada Haruto dan mengajak Haruto untuk bersahabat.
Tanpa Jeongwoo ketahui, ternyata Haruto juga pernah mendapat tindakan perundungan dari orang yang sama, dan itu bukan sekali dua kali, mereka sering melakukan itu kepada Haruto.
Setelah dimana kejadian Haruto menolong Jeongwoo dari sebuah tindak  perundungan, Haruto malah semakin sering dirundung oleh kakak kelasnya. Entah itu menjadi pelampiasan, atau keinginan.

Kembali ke cerita awal.

Sesampainya di sekolah, Haruto menaruh tasnya dan menduduki bangkunya. Haruto mengeluarkan sebuah buku tebal atau dengan kata lainnya adalah buku paket.

Haruto mulai membaca hal yang penting saja atau yang menurutnya akan menjadi jawaban di soal ulangan harian yang diberikan.


"Ini masih terlalu pagi untuk belajar, Ru."  Ujar Jeongwoo tatkala melihat Haruto mengeluarkan buku tebal dari tasnya.

"Sebenarnya sih aku sudah belajar semalam, tapi aku ingin mempelajarinya lagi."

"Yasudah, silahkan belajar. Walaupun kau tanpa belajar saja, nilai ulanganmu bisa mencapai 87 keatas. Dan bagiku, nilai segitu sudah tinggi."

"Itu tidak mungkin. Dan bagiku, nilai 87 sampai nilai 95 itu adalah nilai yang rendah."

"Terserah kamu sajalah, Haru.
Kalau begitu, aku pergi ke kantin dulu. Kau mau menitip sesuatu?"

Mendengar tawaran dari Jeongwoo, Haruto menyodorkan selembar uang lima puluh ribu kepada Jeongwoo.
"Tolong belikan aku susu strawberry."

"Baiklah. Silahkan lanjut ritualmu sebelum ulangan."

***
TBC.

Kalian apa kabar? Baik?

Maaf ya kalau ada kata yang salah atau typo..

JANGAN LUPA VOMENT YA KAKAK-KAKAK🦋💐
JANGAN LUPA DIRAMEIN JUGAA YAAA💐💐

Dadah babayy

Anak BungsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang