Five

373 25 3
                                    

Happy Reading.

.

.

.

.

.

Pukul 01.20 dini Hari.

Seorang remaja masih sibuk menatap layar laptopnya dan asik mencatat di buku tulis miliknya. Total lembar buku yang sudah ia gunakan untuk mencatat adalah 29 lembar penuh.

Tidak ada niatan untuk beristirahat, selagi hari ini ia masih dapat bonus waktu libur untuk mempersiapkan diri di lomba esok hari.

Semakin berjalannya waktu, semakin berat beban dikepalanya dan dimatanya. Beruntung, ia menggunakan kacamata anti radiasi untuk menjaga kesehatan matanya.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Ia menutup laptopnya dan segera marapikan buku-buku miliknya yang berserakan.

Ia merebahkan dirinya di atas tempat tidur yang nyaman itu. Menggunakan selimut sebatas dada, dan menutup matanya menunggu hingga pagi hari tiba.

Ia berjanji, ia akan memperhatikan pola tidurnya agar tidak diomeli oleh pak dokter kesayangannya dan sahabat terdekatnya.







****


Di pukul 6 pagi, Haruto baru terbangun dari tidurnya. Ia segera berjalan ke arah dapur, dan memasak seadanya. Tubuhnya terasa tidak seperti biasanya.

Apakah ini akibat dari terlalu sibuk belajar dan berfikir sedikit keras?

Sungguh kepalanya terasa sakit sekarang.
Tolonglah..

Haruto meraba bagian bawah hidungnya, seperti ada cairan yang keluar dari sana. Ternyata dirinya mimisan.

"Oh, mimisan doang ternyata."



Haruto melanjutkan acara memasaknya. Tepat setelah Haruto menyajikan makanan di atas meja, Yoshi, Mashiho, Asahi dan Hanbin menghampiri meja itu, dan duduk di kursi meja makan tersebut.

Yoshi yang sedari tadi memperhatikan wajah adiknya yang terlihat pucat dan tirus. Jujur, sebenarnya Yoshi selalu memperhatikan pertumbuhan adiknya. Dulu Haruto memiliki pipi yang gembil, tetapi semakin berjalannya waktu, adiknya terlihat tirus dan tubuhnya pun terlihat kurus.

"Dek, kamu gak apa-apa?" Tanya Yoshi sembari mendekat kepada Haru.

"Aku tidak apa apa, kok. Memangnya Aku kenapa?"

"Kamu terlihat pucat dan tirus. Kamu sakit?"

"Tidak, aku tidak sakit."

"Baiklah kalau begitu, kakak ingin sarapan dulu."

"Siap, kak!"





***

Di sore hari setelah Haruto mengerjakan pekerjaan rumah, ia mengirimkan sebuah pesan ke Yoshi melalui Handphone nya.
Ia ingin pergi ke rumah Jeongwoo, dan mereka sudah menjanjikan dan merencanakan hal itu tentunya.

Anak BungsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang