Two

403 23 4
                                    

Happy Reading!
.
.
.

.
.
.

***

Biasanya, Haruto akan terbangun pada pukul 4.45 pagi. Namun Hari ini, Haruto terbangun pukul 3 pagi.
Mungkin karena semalam ia ketiduran saat membaca buku novel.
Tenang! PRnya sudah dikerjakan saat siang hari kok, kan kemarin Haruto libur.

Haruto sungguh bingung ia harus melakukan apa di jam 3 pagi ini. Akhirnya Haruto memutuskan untuk mandi, dan menyiapkan buku tulisnya.

Usai menyiapkan buku dan perlengkapan tulis lainnya, Haruto turun ke lantai 1 untuk masak.

Biasanya, kalau  di hari-hari sekolah dan Haruto terbangun di jam-jam seperti ini, Haruto tidak akan langsung memakai baju seragam sekolahnya tetapi ia hanya memakai celananya saja dan memakai baju kaos rumahan.

Haruto mulai memasak dengan santai, karena takut membangunkan anggota keluarganya.

Semua Haruto lakukan dengan penuh kesabaran.

Seusai memasak, Haruto melirik jam dinding yang dipasang di dapur. Ternyata sekarang baru menunjukkan pukul 4 pagi. Setidaknya masih ada waktu untuk mencuci perabotan yang ia gunakan untuk memasak tadi.

Walau sudah memasak, Haruto akan tetap membuatkan roti untuk dirinya sarapan. Haruto tak berani memakan makanan yang masih baru, jika anggota keluarga yang lebih tua belum memakan makanan tersebut.

Lihatlah betapa sopannya Haruto.




***

"Pagi" ucap Yoshi yang sedang berjalan di tangga, menyapa Haruto di dapur yang sedang menyantap roti.

"Pagi juga, Kak." Jawab Haruto singkat. Bukan cuek, tapi ia sedang tak ingin berbicara panjang jikalau sedang makan.

"Mengapa kau tidak memakan makanan yang kau masak?" Tanya Yoshi kepada Haruto pelan. Takut perkataannya menyinggung Haruto.

"Aku tidak berani memakan makanan itu jika yang lebih tua belum memakannya." Jawab Haruto seadanya.

Setelah sarapan, Haruto keluar dari rumahnya dan memakai sepatu. Ternyata di depan rumahnya sudah ada Jeongwoo yang sepertinya baru saja sampai di pekarangan rumahnya untuk menjemputnya.

Haruto segera berlari ke tempat Jeongwoo berada, hingga dia tak sengaja terjatuh karena tersandung sebuah batu yang agak besar.

"Pelan-pelan Haru.., kan jadi jatuh. Lagipula untuk apa terburu-buru? Sekarang saja masih pukul 5.40 pagi."

"Eoh? Yang benar saja? Ku kira sudah pukul 6 pas."

"Matahari saja masih malu untuk menunjukkan diri sepenuhnya."

"Hehe.., Kalau begitu? Kau mau kemana dulu?"

"Aku ingin berjalan-jalan. Apa kau mau? Jika kau tidak mau, yasudah kita langsung ke sekolah saja."

"Kita langsung ke sekolah saja, tapi kau membawa motornya pelan-pelan. Jangan ngebut seperti kemarin!!"

Anak BungsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang