Dak
Dak
Dak
Bunyi adzan subuh berkumandang, keduanya telah sampai di penginapan.
Rasa lelah menghampiri Zayyan segelas air putih ia tenggak habis.
Sebagian dari teman mereka telah terbangun yaitu, Beomsoo, Lex, Hyunsik.
Setelah menunaikan kewajiban Zayyan merebus mie kuah instan varian soto favorit nya, ah tidak lebih tepatnya menyeduh untuk teman nya sekaligus.
Sedangkan Sing hanya duduk manis di sofa, Sejujurnya ada hal aneh yang Zayyan sadari dari pemuda berambut pirang itu.
Tiba tiba sekali menjadi pendiam, padahal ya biasanya jam segini dia akan menjadi alarm bagi teman temannya. Seperti berteriak teriak kebakaran dan hal lainnya, bahkan menjadikan panci sebagai sasaran.
Dari tatapan nya saja sudah beda. Entah apa yang ia rasakan, namun tatapan Sing kali ini terlihat kosong, bibir nya pucat. Kulit nya terlihat muncul ruam ke merahan.
"Sing, lo kenapa?" Tanya Beomsoo yang kebetulan sepemikiran dengan Zayyan.
"Sing! Lo sehat? Kalau sakit ke kamar aja,"
"Enggak..."ucap Sing pelan.
Hyunsik mengernyit heran. "Sing, lo kebelet boker? Pucet banget tuh bibir,"
Tanpa rasa bersalah Lex spontan menampar bibir Hyunsik. Dia yang tertua dia juga yang paling eror otaknya.
"Bangke, gue lebih tua ya nyet!" Semprot Hyunsik. "Bodo. sini gue tepak lagi biar bibir lo waras dikit."
Beomsoo memutar matanya lelah dengan perdebatan rumah tangga. "Sing?"
Sing menoleh ke arah Beomsoo yang membuat pemuda dengan paras manis itu menelan saliva nya kasar, tatapan Sing tajam sekali seperti mengancam seseorang untuk diam.
Sing tersenyum mengerikan. "Iya? Kenapa?"
Melihat aura aneh, Zayyan menghampiri mereka.
Sing memudar kan senyum kala Zayyan duduk di samping nya. Bibir pucat nya merancau dan bergumam tak jelas pelan sekali hingga mereka tak mendengar.
"Dia..."
"Hihi... pergi... dia pergi.."
"Hah?? Lo ngomong apa??"
Sing tiba tiba berdiri seraya menunjuk ke arah Lex dan menatap pemuda itu tajam. "Mati! Kamu mati!"
"Sing, anjing lo ngapain sih?!" Hyunsik menarik Sing menjauh dari Lex.
"Udah gue duga, pergi lo dari tubuh temen gue!"
"Haha... saya suka tubuh ini! Hihihi.. kamu! Kamu harus mati!"
Begitu mengatakan kalimat akhir Sing maju dan mencekik leher Lex yang sedari tadi berjalan mundur.
"Akhh Sing bangsathh–lepasshhh-in!!"
"akhhh, lepashh–Sing!!!"
Zayyan dengan berani maju menahan lengan Sing susah payah, Hyunsik sudah berdoa komat kamit sedari tadi.
"SING INGET ITU TEMEN LO!!! SETAN ANJING KELUAR DARI TUBUH TEMEN GUE!" teriak Zayyan. "MATI!!! MATI!!! KAMU HARUS MATI... HIHIHI"
Setan wanita yang hinggap di tubuh Sing semakin menjadi jadi. Beomsoo mengambil alih dengan memegang kepala Sing dan merapalkan doa. Namun setan itu justru mengambil vas di meja dan mengarah kan nya tepat di muka Beomsoo. "BEOMSOO MINGGIR!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Wanted Person | Xodiac
غموض / إثارة❝Wain hilang, dan ternyata kepercayaan kita satu sama lain juga hilang.❞