Ujian praktikum pun berlangsung, Salma tidak bisa diam karena gugup banyak ke khawatiran yang dia pendam. Mulutnya terus menerus menyebutkan nama Allah karena materi yang ada ditangannya sekarang itu sudah tidak bisa Salma cerna lagi.
"Kok lu ga panik sih Ron?" Ucap Salma
"Gua pinter" ucap Rony singkat
Salma memutarkan matanya, jumawa sekali Rony walaupun begitu memang dia berhak untuk sombong laki laki itu memang di anugerahkan otak yang luas dan cerdas.
Diman sudah di panggil terlebih dahulu untuk memasuki laboratorium, pemanggilan ini berdasarkan abjad. Salma pun akan menjadi orang yang terakhir dipanggil.
Tak lama Diman keluar dengan muka yang sangat lega
"Dim gimana?"ucap Novia Salma dan Paul serentak
"Kaya kemarin sal nop ul tenang aja jangan panik, kalau panik tangan lu pada bergetar"ucap Diman
"Joget kita" ucap Salma
"Jadi orang kok lucu terus" tiba tiba Rony membalas ucapan Salma
"Biar ga tegang Brodie"ucap Novia membela temannya.
Satu persatu mahasiswa pun dipanggil, lalu tinggal lah Salma dan Rony di ruang tunggu
"Tenang aja gausah komat Kamit terus" ucap Rony
" Gua ga komat Kamit, gua lagi minta tolong sama Allah" ucap Salma
Rony pun tersenyum lalu tak lama namanya dipanggil, Rony berdiri meninggalkan catatannya lalu sempat memegang tangan Salma dan tersenyum.
Jantung Salma tidak Aman, tatapan itu membuatnya mau pingsan apa lagi yang lu perbuat Rony Parulian ga cukup kah kemarin?.
Rony keluar dengan muka sombongnya lalu giliran nama Salma yang dipanggil, pelan namun pasti Salma berjalan menuju laboratorium
"Mencit cantik apa ganteng kau ni bekerjasama lah dengan ku ya luluskan ku di mata kuliah ini ya cantik ya, ya ganteng ya" ucap Salma sambil membelai mencit yang ada di hadapannya
Tak terasa waktu ujian pun selesai. Dan ya Salma berhasil, pelan pelan Salma keluar dari laboratorium sambil berlinang air mata, teman temannya sudah panik dan berpikir Salma akan mengulang mata kuliah ini.
"Sal?" Ucap Novia perlahan.
"Gua bisa, gua lulus" kata kata tersebut keluar dari mulut Salma membuat ke lima temannya tenang dan mengucap syukur
"Ku kira kau ngulang sal, dikit lagi copot jantungku ini, kenapa kau menangis" ucap Novia
"Ga nyangka aja bisaa lulus piak" pipinya Salma masih dibanjiri oleh air matanya
Rony pun tersenyum sambil menundukkan kepalanya, dia percaya Salma bisa walaupun dengan tangisan Salma selalu bisa melewatinya. Saat ini Rony mengaggap Salma lucu dan gemas, rasanya Rony ingin menjadikan Salma miliknya saat itu juga.
"Cengeng lu kaya anak SD" ucap Rony sambil melempar tisu
"Itu ingusnya lap yang bener" ledek Rony lagi. Hanya kata kata itu yang bisa keluar dari mulut Rony walaupun sebenarnya ingin sekali dia berkata selamat sal aku tau kamu bisa entah kenapa lidahnya kaku.
"Makasih ya semuanya yang udah ngajarin gua, terhura aku tuh makasih juga udah nemenin sampe malem" Salma memeluk semua temannya itu
"Mau reguleran di cafe atau kita karokean aja?" Novia memberikan ide
"Ke cafe aja yuk, gua laper mumpung makan disana gratis" ucap Paul
"Udah ketebak perut lu mah ul ul" ucap Rony
KAMU SEDANG MEMBACA
See you in another version
Fanfiction"Secinta cinta aku sama kamu Ron aku ga mungkin ambil kamu dari tuhanmu dan jika pun kamu mau mengikutiku mana mungkin aku mengambilmu dari orang tuamu" "Sal kamu ga percaya ya sama aku?"