BAB 5

615 23 0
                                    

"halo semuanya" Salma pun menyapa teman temannya

"Gimana sal? Perjalanan kesini aman?"goda Paul sambil tersenyum tipis

"Gajelas lu bule" Salma melempar paul dengan kertas

"Piak gua makan dulu ya" ucap Salma ke Novia yang Daritadi sudah sibuk dengan hpnya

"Sibuk amat si lu piak, dapet kating ga tadi?" Ucap Salma tanpa dosa

"Sal suara lu bisa ga si.." ucap Novia sambil menepuk tangan Salma

"OHHHH GITU NOP, NGINCER KATING NOP?" Paul sengaja mengencangkan suaranya

"Sal ah elah bule ini lebih rese daripada Rony" ucap Novia

Salma pun hanya terkekeh kecil

"Gua diem aja masih dibawa bawa" tiba tiba Rony angkat bicara

Novia yang sedang tidak mood pun tidak membalas omongan Rony. Novia sudah cukup geram ingin memukul bule lalu lalang itu.

/Perkuliahan mereka pun dimulai/

"Piak gua ngantuk" Salma berbisik.

Entah sudah berapa permen yang habis di telan Salma hari ini, demi menahan kantuknya. Binder Salma pun sudah terisi banyak tulisan, coretan,gambaran namun ada yang menjadi perhatian Rony dari jauh.

Salma memang jenius dalam hal musik dan seni, jangan di ragukan lagi tentang kedua hal itu, makanya baik orang tua Salma maupun Rony bingung kenapa dia tiba-tiba memilih farmasi. Perempuan itu sampai saat ini enggan menjawab mengapa dia memilih jurusan farmasi

Salma menulis lirik lagi yang entah berapa kali dia coret ganti coret ganti namun tetap terlihat liriknya indah, diam diam Rony pun membaca liriknya dalam hati.

/Perkuliahan pun selesai, jam sudah menunjukan 16.00/

"Akhirnya beres juga" ucap Rahman

"Yoi panas banget otak gua" ucap Diman

"Rahman, Diman bagi catetan ya soalnya tadi kayanya arwah gua terbang deh kemana hehe" ucap Salma sambil tersenyum manis berharap dua laki laki itu memberikan catatannya

"Kaya kuyang lu" tiba tiba perkataan Rony ini melunturkan senyum Salma

"Nyebelin lu emang heuh"Salma yang tak tahan langsung memukul lengan Rony

"Iya tenang aja guys nanti gua sama Diman share kok di grup" ucap Rahman

"Emang Allah selalu memberikan kemudahan disaat susah dan mendatangkan malaikat, makasih Diman makasih Rahman loph u ol" Salma pun reflek memeluk mereka berdua

Rahman dan Diman pun membalas pelukan Salma dengan menepuk punggung Salma. Namun di sisi lain Rony terlihat sinis entah kesurupan setan apa lagi.

"Nongs kuy ke cafe biasa" ucap Paul

"Gaskeun"mereka menjawab serempak

"Gua sama piak" ucap Salma ke Rony

"Lah siapa juga yang mau ngajak lu bareng?" Ucap Rony

Salma tertunduk malu, benar benar laki laki itu hanya ingin baku hantam sepertinya dengan Salma. Sementara yang lain hanya tertawa lalu sama sama berjalan menuju parkiran motor.

/Dimotor Novia/

"Sal lu suka kan sama Rony?" Ucap Novia

"Apa nop? Kaga kedengeran gua budek kalau di motor Cok" ucap Salma berbohong, padahal Salma mendengar dengan jelas ucapan Novia namun Salma belum menemukan jawaban yang pas sehingga ia mengelak

Novia sudah tau Salma akan menjawab seperti itu.

"Sal sal kau ni" ucap Novia dalam hati

.
.
.
.

/Sampai di cafe/

Seperti biasa mereka mengerjakan tugas terlebih dahulu , lalu meminjam gitar dan bernyanyi bersama di cafe itu.

Lagi asik nyanyi tiba tiba laki laki berusia 30 tahunan mendekati mereka

"Dek, boleh ngobrol?" Ucap laki-laki itu

Rony yang tengah bermain gitar pun langsung menghentikan permainannya dan menjawab dengan sopan

"Iya pak ada apa ya?" Ucap Rony

"Perkenalkan saya Joan, saya pemilik cafe ini beberapa hari kebelakang ini saya selalu memperhatikan adek adek ini selalu kesini dan bernyanyi" ucap laki laki tersebut

"Oh maaf pak apabila mengganggu" ucap Salma sambil tersenyum

"Oh ga sama sekali, saya cuman mau nawarin kalau kalian reguleran di cafe ini mau ga? Sekalian menghibur? Selama kalian nyanyi disini makanan minuman gratis" ucap pak Joan

"Penawaran menarik, gimana ges?" Ucap Salma tersenyum

"Gua sih setuju aja, lumayan makan gratis"ucap Novia

"2in"ucap Paul
"3in" ucap Rahman

Sebelum diman mengucap kata kata itu langsung dipotong oleh Rony

"intinya semua setuju gausah pake duain 3in 4in lama lama 60 inch" ucap Rony

"Tv dong itu mah, android apa bukan mas?" Ucap Salma membalas jokes dari Rony

Mereka pun tertawa begitu pula pak Joan

"Tapi pak saya mau tanya apabila ada tamu cafe ini yang memberikan uang atau tips uang tersebut bagaimana pak apa ada pembagian?" tanya Rony ke pak Joan

"Oh itu milik adek adek aja, saya cuman pengen adek adek mengisi cafe ini saja, suara kalian merdu merdu sekali loh, kalian kuliah dimana?"

"UI pak" ucap Rony

"Oalah kampus depan sana toh, pinter pinter ya kalian nih ya sukses ya dek terserah kalian mau mulai kapan besok bapak siapkan alat musiknya"ucap pak Joan

"Terimakasih banyak pak" mereka ber 6 serempak menjawab pak Joan

"Gile gile rejeki nomplok cuy" ucap Paul

"Niat ngerjain tugas malah dapet kerjaan wedededew" ucap Paul

"Muka lu biasa aja bisa ga" ucap Rony sambil Merauk muka paul

Mereka pun kembali tertawa dan bercanda seperti biasa, dan pulang seperti biasa. Iya seperti biasa Salma pulang bareng Rony.

.
.
.
.

Maaf ya bab yang ini singkat :(

See you in another version Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang