"Berapa kali aku tersenyum tapi, apa itu benar-benar tersenyum?"
. . ."kalau gue ilang, lo jangan ikutan ilang ya?, karena sejauh apapun gue pergi, gue bakal balik ke lo lagi bang"
"katanya, mau sejauh apapun perginya, kalau lo rumahnya, dia pasti bakal balik"
"lo rumah gue"
Itu kata kata yang gue lemparkan ke darel kalau gue lagi dalam perasaan yang ga menyenangkan, dan dia, selalu meng iyakan tanpa ragu apapun yang gue bilang, selalu.
"ada gue disini"
"lo pantes buat di bela"
"gue sayang lo"
"dek, lo kemana",
Dia satu satunya orang yang gue tunggu chatnya kalau gue lagi ga on lama, dan cuman dia, yang nyari gue.Gue selalu berharap, ada seseorang di rl yang nyari gue juga kalau gue ngilang di sosmed.
Rumah, salah satu kata yang bisa ngedeskripsiin posisi darel di hidup gue, gue kadang mikir, kalau gaada dia, siapa yang bakal ada sama gue sekarang?, dan kalau aja gue ga main rp waktu pandemi, gue gaakan pernah kenal sama dia.
Gue gapernah nyesel udah kenal dan ngabisin waktu bareng darel, walaupun, bisa dibilang semua ini cuman ngabisin waktu kita berdua.
Tapi, kalau kita gakenal, gue gabakal tau rasanya falling in love sama orang yang notabanenya belum gue kenal sama sekali.
Gue selalu mikir, 'kalau gaada dia, apa gue bisa sedewasa ini?', 'kalau gaada dia, emang mood gue bisa sebagus itu?', 'kalau gaada dia, gue gapunya tempat cerita', sebenernya, kalau gaada dia, ya gapapa, buktinya, aku bisa ngabisin satu setengah tahun tanpa interaksi sama dia, walaupun mood gue ga teratur, tapi gue sadar, begitu cara dunia nyata bekerja.
Kata orang, rumah itu ga selalu bentuk bangunan, perhatian, kasih sayang, kalimat penenang, itu semua jug bisa disebut rumah.
Tapi jangan lupa kalau rumah juga butuh arsitek, pondasi, dan waktu buat ngebangun, begitupun gue, rumah yang ada sama gue ini dibangun sama arsitek dan pondasi yang mahal, dan mempengaruhi lamanya pembangunan juga hahahaha.
"bang, terima kasih sudah memberikan rasa rumah yang begitu nyaman"
"lo kalau jadiin gue rumah, nanti lo luka"
"gue rumah rusak""iya ini udah luka"
"tapi kalau gaada lo, gue gaada tempat berteduh""gue sewain homestay"
"seengganya temenin gue, sampe gue bisa nemuin rumah yg bnrbnr better"
"sini",
Begitulah percakapan sehari hari kami, mungkin keliatannya alay, tapi gue tau, gue dan darel bicara dengan latar di dalam rumah yang sama, terimakasih ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over, the story telling
General FictionDarel, seseorang yang berhasil buat gue ngerasain, apa itu cinta, dia datang dengan segenap sihir lembutnya, yang berhasil buat gue jatuh sejatuh nya. Dalam dunia fana.