Dimas mengendarai mobilnya secepat yang ia bisa, karena sama seperti apa yang sang kekasih rasa, ia juga tak tega melihat sekilas foto yang dikirimkan padanya tentang kondisi sang ibunda yang terlihat begitu kelelahan.
Tak sampai setengah jam, meskipun diiringi dengan kemacetan jalanan seperti biasanya. Kini, Dimas sudah tiba di cafe yang menjadi tempat menunggu dua orang terkasihnya.
“Mami, maafin aku kelamaan.” Ucap Dimas begitu ia menghampiri keduanya.
“Yeuu, suruh siapa ngide mau jemput segala. Sampe keriputan nih Mami sama si manis nunggu.” Balas sang ibunda yang sebenarnya hanya sebuah gurauan.
“Lah, Mami juga ngapain sok ngide tiba-tiba nyamperin ke cafe? Mana abis ada operasi kan?”
“Ya Mami kan pengen ketemu mantu, emang salah?”
Tanpa aba-aba, semburat merah terlukis indah pada kedua pipi Azzura kala ia mendengar jawaban ibunda kekasihnya itu.
“Mami, kok gitu ngomongnya?” Tegur Dimas karena ia melihat perubahan ekspresi malu-malu si kecilnya yang membuat ia harus menahan rasa gemas.
“Gitu apa sih kamu ini, Bang?” Tanya sang ibu yang masih belum sadar dengan apa yang terjadi pada Azzura.
“Ada yang malu dipanggil mantu.” Jawab Dimas yang langsung mendapat pukulan kecil dari Azzura pada lengan atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - Nomin AU (DISCONTINUED)
Fanfiction"Om-" "Stop panggil gua om." "Bodo amat, wle!" Nomin BxB Age gap