Sudah dua hari Jeongwoo tidak masuk sekolah. Ia terlampau tidak berdaya akibat gagal move on pada gadis cantik bernama Lucy. Untuk ukuran 2 bulan berpacaran, Jeongwoo nampaknya terlalu bucin serempet tolol.
"Darimana aja sih Lo? Sakit?" Ujar Asahi teman sebangku Jeongwoo
"Iya sakit. Sakit banget" ujarnya pilu
"Seriusan Lo? Di bagian mananya?" Asahi
"Ini" tunjuk pemuda Tan itu telak di belah dadanya
Plak!
"Mati aja Lo" kepalan tangan Asahi tepat mengenai pucuk kepala si manis, membuat ia cemberut bukan main.
"Kok jahat sama gue?" Jeongwoo
"Bodo amat ya Woo! Lo lihat tuh si Lucy udah ada gandengan baru! Sana depan koridor" tunjuk Asahi ke arah koridor sekolah. Nampak Lucy tengah bejalan bergandengan tangan dengan seorang pria bernama Yoshi.
"Gue tojok juga tuh cowoknya" Geram Jeongwoo
"Lo tu lemah! Lo tau gak, itu Kak Yoshi sabuk hitam Taekwondo! Mau jadi cimol lu, ditonjok-tonjok" Asahi
"Gue gak lemah!" Jeongwoo
"Lu lemah!" Asahi
"Benci gue sama lu" Jeongwoo
"Idih ngambek! Jadi Uke sana udah cocok" Asahi
"Gak gue restuin Lo sama Abang gue!" Jeongwoo nampaknya tidak memahami maksud perkataan Asahi.
"Kita udah jadian kali!" Dibalas cibiran Asahi, membuat Jeongwoo semakin jengkel. Lantar ia beranjak menuju lorong exge. Ia sudah paten ingin menjadi pembelot. Konon katanya anak nakal lebih banyak digandrungi kaum Adam maupun hawa ketimbang jadi anak baik-baik dan penurut.
'Duh, kalau ada Kak Jay gimana ya? Gue masih ambigu chat dia kemarin. Pengen gue ajak duel, tapi gue takut' batin Jeongwoo
Sempat ragu, Jeongwoo kembali membulatkan tekadnya sebagai kaum pembelot. Ia terus berjalan dengan 'sedikit' rasa ketir.
"Bocil, ngapain ke sini lagi? Kalau mau main ada Playground depan jalan" Jaehyuk
"Kak! Lu udah jadian sama Asahi!?" Jeongwoo
"Emang kenapa? Kok tiba-tiba bilang gitu?" Jaehyuk
"Iya! Asahi bilang kalau kalian udah jadian! Kan gue kesel" gerutu Jeongwoo
Seketika mata Jaehyuk berbinar cerah, ia semakin melebarkan senyuman yang tidak tertahankan "A-asahi bilang gitu dek?" Lanjutnya
"IYA!"
"Makasih Jeongwoo, kakak jadi gak ragu buat nembak dia. Semuanya gue duluan!" Ujar Jaehyuk sembari berlari meninggalkan lorong exge
"LAHH???" Heran Jay dan Jeongwoo..yah kebetulan hanya ada Jaehyuk dan Jay di sana sebelum Jeongwoo datang.
"Jeongwoo.." Jay
"I-iya kak" Jawab Jeongwoo dengan gugup
"Soal chat gue yang kemarin, gak perlu lu pikirin ya. Kalau lu udah siap aja" Jay
"Huh?" Jeongwoo
"Jangan jauhin gue, anggap aja gue sama kayak kakak lu atau teman-teman kakak lu" Jay
"I-iiya kak" Jeongwoo
"Udah, masuk kelas sana. Sekalian ini dibawa" Ujar Jay, lalu melemparkan sekotak susu cokelat dan spontan langsung ditangkap Jeongwoo.
"M-mmakasih kak Jay. Gue balik kelas kalau gitu" Jeongwoo
"Jangan sering-sering ke sini, gak baik" Jay
"I-iiya Kak" Jeongwoo
'Ahh gemesin. Gue sadar kemarin terlalu terburu-buru sama Jeongwoo. Dia pasti kaget. Semoga di gak jauhin atau ngerasa gue sebagai ancaman' Batin Jay
.
.
.
Selesai pelajaran sekolah, Jeongwoo bersiap untuk pulang. Ia menunggu jemputan sopir, karena sampai saat ini Ibunya belum mengizinkannya membawa kendaraan sendiri. Ia lalu berjalan santai menuju parkiran"Hah? Itu anak yang gue tabrak kemarin gak sih? Kok sendirian aja?" Monolognya. Dari kejauhan terlihat pria dengan kacamata nampak menunggu jemputan.
"Hi"
"Halo Jeongwoo"
"Nunggu jemputan? Sama gue aja! Tuh sopir gue datang" Ujar Jeongwoo tanpa memberi kesempatan orang di depannya untuk berbicara. Ia langsung saja menarik tangan pria itu.
Selama perjalanan Jeongwoo banyak membahas hal absurd dengan pak Lim, nama sopirnya.
"Pak..Pak tau gak hewan apa yang paling deket sama temannya?" Tanya Jeongwoo jenaka
"Singa den?" Pak Lim
"Salah! Tapi crap pak! A CRAB AHAHAHA HAHAHAHAH!" Sambungnya dengan tawa di akhir
"Bapak ada tebakan den..hewan apa yang ternyata bersaudara?" Pak Lim
"Apa ya pak?" Tanya Jeongwoo bingung "Eh lu tau gak" dirinya sedikit menyikut pria yang hanya diam sedari tadi namun pria itu hanya menghardikan bahunya.
"Gak tau pak" Jeongwoo
"Katak beradik" Jawab Pak Lim, dan keduanya kembali tertawa bersama.
"Ehh den, temannya mau diantar kemana?" Pak Lim
"Oh iya sampe lupa Pak" Jeongwoo
"Nama lu siapa?" Lanjutnya
"Haruto.. Watanabe Haruto" Uajr pria itu.
"Ohh iya, Haruto ya..lu turun dimana?" Jeongwoo
"Di Arin Caffe, depan jalan aja" Haruto
5 menit berlalu Haruto akhirnya turun di tempat yang ia maksud tidak lupa mengucapkan terimakasih pada Jeongwoo dan Pak Lim.
.
.
.
" Teman baru ya Den?" Pak Lim"Belum jadi teman pak, baru aja tau namanya hari ini" Jeongwoo
"Kelihatan anak baik-baik ya den" Pak Lim
"Lebih kek anak cupu gak sih pak?" Jeongwoo
"Aden, jangan lihat dari penampilan luarnya aja" Pak Lim
"Pak Lim gak tau ya, Jeongwoo punya kekuatan Haki, dan di masa depan Haruto itu orang cupu dan culun" Gerutu Jeongwoo
"Terserah Aden deh" pasrah Pak Lim
Mereka kini tiba di restoran untuk melakukan drivethru. Selepas itu Pak Lim mengantar Jeongwoo pulang. Dalam perjalanan pulang tampak dua motor sport menyalip mobil mereka dengan sembrono.
Jeongwoo tampak tidak peduli hingga menyadari salah satu dari dua orang yang mengendarai motor nampak begitu familiar.
"Lah Haruto itu?"
tbc..
Sorry for typos
Jangan lupa selalu vote dan komen ya :)Lambat dulu ya ceritanya..