Waktu menunjukan pukul 07.25 pagi, dua anak Adam tengah sampai di parkiran Sekolah namun belum juga turun dari mobil.
"Ada apa? Gak mau turun?" Tanya Haruto pada Jeongwoo yang belum juga melepaskan kait seat beltnya.
"Gue kayaknya gak enak badan" Jeongwoo
"Gak enak badan atau takut?" Haruto
"Mending kita cuddle aja daripada ke sekolah" Ujar Jeongwoo coba menggoda Haruto
"Jeongwoo, lu udah tiga Minggu gak masuk ditambah gue udah hampir 2 bulan lebih gak masuk." Haruto
"Iya habisnya lu sibuk masukin gue" Jeongwoo
"Sayang, bisa serius gak?" Haruto
"Huh iya maaf" Ujar Jeongwoo dengan wajah kesal. Ia kira rayuannya akan mempan seperti biasanya.
"Lu takut?" Haruto
Jeongwoo tidak menjawab, ia memilih untuk membuang pandangan ke luar jendela mobil.
"Lu sama gue masih pakai seragam SMA. Di masa depan ego kita gak kepake lagi. Ego kita di hari ini gak bakal balikin masa lalu" Ujar Haruto tegas.
"Mau ya?"
"Iya..iya ini turun" Jeongwoo
"Apa lagi?" Heran Haruto, karena si manis masih diam setelah melepas kait seat belt miliknya.
"GUETAKUTJAY" Jeongwoo
"Dia gak bakal macam-macam lagi sama lu. Gue janji." Haruto
"Turun ya" Ujar Haruto dengan sangat lembut.
"Yaudah IYA! Bawel banget lu kayak boti" Jeongwoo
"Boti, boti juga bisa nusuk lu" Haruto
"HARUTO!"
"Hehehe maaf, ayok pipinya sini" Haruto
Jeongwoo yang paham lantas mendekatkan pipinya pada Haruto. Ia tahu pria itu akan menciuminya.
5 detik berlalu, Haruto tidak melakukan apapun. Jeongwoo yang bingung lantas berbalik menghadap Haruto
"K-kkok g..." Cup
Ya, Haruto maunya ciumannya di bibir bukan pipi.
"Dasar mesum!" Jeongwoo
"Mesum-mesum gini, lu juga mau" Haruto
"Nyebelin banget! Yaudah ayoo turun"
Keduanya memasuki sekolah dengan perasaan sedikit asing, beberapa siswa juga menatap mereka dengan aneh.
"PARK JEONGWOO!" Teriakan seperti tikus terjepit milik Asahi memenuhi rungu si manis. Ia lantas tersenyum lebar dan berlari untuk memeluk Asahi.
Mereka berpelukan seolah terlah terpisah puluhan tahun. Asahi menitikan air mata, Jeongwoo pun sama. Keduanya saling melepaskan rindu.