Figuran 2 : Tempat Baru

310 13 0
                                    

[°°°]

Eva membuka matanya perlahan. Ia bangkit dari tidurnya yang terasa nyenyak. Duduk termenung sebentar sebelum beranjak membersihkan diri. Memang itu salah satu kebiasaan Eva sehabis bangun tidur.

Dalam diam ia memindai sekeliling. Sejenak ia merasa bingung. Ini bukan kamarnya. Kamarnya tidak semewah ini.

Sontak Eva segera bangkit dari duduknya dan memutar-mutar tubuhnya menatap sekeliling. Benar. Ini bukan kamarnya. Lalu ini kamar siapa?

Di tengah kebingungannya, sebuah suara mengejutkannya. Suaranya seperti radio yang kehilangan sinyal. Hanya sebatas 'kresek-kresek'.

Tak lama sesuatu muncul tepat di depannya disertai dering semacam notifikasi. Hal itu membuat Eva terkejut lantas mundur secepat kilat hingga tubuhnya menimpa tempat sampah yang memang ada di dalam sana.

Masa bodoh dengan tubuhnya yang kini terkena sampah, Eva mengalihkan perhatiannya pada layar hologram yang baru saja muncul dan tampak asing itu.

"Lo siapa, lo apaan?" tanyanya waspada. Perlahan ia bangkit.

[SELAMAT DATANG, EVA SAFHIRA BAKHTI] Demikian tertulis di sana.

Eva berjalan mendekat dan berusaha menyentuhnya. Namun nihil. Tangannya tembus. Hal itu membuatnya shock menatap tercengang tangannya yang berusaha menggapai tadi.

[KAMU TIDAK AKAN BISA MELAKUKANNYA, EVA]

Eva kembali mundur. Mencoba menguasai diri dari keterkejutan. "Jadi, lo siapa?"

[AKU SISTEM YANG AKAN MEMANDU KAMU DI DUNIA INI]

"Ha? Sistem? Memandu?" beo Eva. "Apa sih?"

[INFORMASI MENDASAR YANG PERLU KAMU KETAHUI IALAH, KAMU BERADA DI WEB NOVEL TERKUTUK YANG BERJUDUL 'PENGORBANAN CINTA']

"Novel apaan tuh?" tanya Eva sinis. Dirinya terkejut bukan main mendengar penuturan benda transparan itu.

Bagaimana mungkin hal semacam itu terjadi? Ada-ada saja. Mungkin ini mimpi. Bukankah dirinya tidur semalam? Maka dari itu ia harus waspada mulai dari sekarang.

Tanpa mengindahkan pertanyaan sinis dari Eva, benda berbentuk robot kecil dengan kepala persegi panjang serta hologram ekspresi wajah itu lanjut menjelaskan.

["WEB NOVEL 'PENGORBANAN CINTA' ADALAH WEB NOVEL YANG TELAH LAMA RILIS DENGAN ABRAHAM BASTIAN DAN CECILIA DIMONICUE SEBAGAI PEMERAN UTAMA-"] "Tunggu! Tunggu!" Eva tiba tiba-tiba berhenti membaca.

"Apa ini?" tanyanya sembari berjalan menuju ranjang yang semula ia tempati.

Dengan masih menyatukan kedua alisnya, Eva bertanya lagi, "Nama tokohnya kok mirip sama novel online yang sinopsisnya nggak seru itu sih?"

[MEMANG BENAR, EVA, INI WEB NOVEL YANG KAMU MAKSUD] Tulisan lain muncul di atas tulisan sebelumnya dengan hologram juga sehingga menutupinya.

"Cukup nggak masuk akal, tapi gue malas mikir. Jadi, ya udah lo bisa ngilang." usir Eva dengan gamblangnya.

Hologram itu menampilkan emoji berwarna kuning dengan setetes air berwarna biru di sisi wajahnya.

[SEBAIKNYA SEGERA KAMU BACA KARENA PESAN INI AKAN OTOMATIS HILANG DALAM 24 JAM
ADA BAIKNYA DICATAT JUGA KARENA AKU TIDAK AKAN MUNCUL DALAM WAKTU DEKAT]

"Ya udah mana?"

Tulisan tersebut hilang dan perlahan berganti dengan tulisan yang jauh lebih panjang dari sebelumnya.

Melihatnya saja sudah membuat Eva pusing apalagi harus membaca dan memahaminya. Akhirnya ia memilih menunda sampai saat ia memiliki keinginan membacanya dalam 24 jam ini.

"Aduh gue pusing." keluhnya. Lo pergi aja sekaran, nanti kalau udah ilang pusingnya gue baca."

[IYA]

[°°°]

Setelah hologram tadi menghilang, niat hati ingin kembali melanjutkan tidur pun tertunda oleh teriakan dari balik pintu yang memerintahkannya berangkat menimba ilmu.

Dikarenakan suaranya yang menurut Eva sangat jelek dan mengganggu, ia pun memilih menurutinya.

Dan di sinilah Eva sekarang. Di dalam kelas yang berisi berbagai macam kepribadian manusia- ralat, tokoh novel setelah tersesat beberapa kali.

"Nanti temenin gue ke toilet dulu ya, sebelum ke kantin?"

Suara bernada ceria itu berasal dari teman sebangkunya, Gabriella, entah siapa nama panjangnya.

"Ya." jawab Eva singkat.

"Makasih." ucap Gaby dengan senyuman manis terukir di bibirnya.

Dalam diam Eva memperhatikan Gaby yang sedang menyalin catatan teman sekelas mereka yang duduk tepat di depan bangku Eva.

Eva diam menatap Gaby bukan berarti pikirannya juga. Secuek-cueknya Eva pada sekitar, jika harus berpindah dimensi seperti ini, tentu sebuah masalah yang serius.

Di dunianya ia seorang siswi SMA juga. Nama yang ia sandang yaitu Evandrina Safhira Bakhti. Lalu di sini ia tidak tahu namanya siapa, sedangkan semua orang yang ia temui tetap memanggilnya 'Eva'.

"Gab." Yang dipanggil mendongak, menatap tanya pada Eva. "Nama panjang gue siapa?"

Gaby mengerutkan keningnya. "Ha?" Ia menatap Eva dengan sorot aneh. "Apa sih? Nama sendiri masa lupa sih?" lanjutnya lalu tertawa, menertawakan keanehan teman sebangkunya.

"Bukan gue. Tapi, lo." elak Eva.

"Gimana bisa gue lupa sama nama lo sedangkan kita udah kenal dari SD, Evandrina Quincy Agatha." ucap Gaby kembali tertawa.

Dalam hati Eva mengucap terima kasih pada Gaby. Namun, di sisi lain juga tidak terima jika ia menjadi antagonis juga.

'Nasib-nasib!'

[°°°]

Figuran!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang