Figuran 9 : Tante Keren

48 6 0
                                    

[°°°]

Istirahat hari ini Eva bertekuk untuk melihat langsung bagaimana 'couple goals' yang katanya viral itu. Setelah kemarin gagal karena harus mengerjakan tugas yang amat sangat menumpuk dari guru pengajar hanya karena beliau absen.

Hari ini jika ia masih tidak bisa pergi melihat mereka, ia akan berpura-pura sakit atau ke toilet. Beruntungnya guru mata pelajaran terakhir absen dan tidak memberi tugas. Jadi kesalnya lumayan bebas.

Banyak dari mereka yang membeli makanan lebih dulu sebelum bel berbunyi. Sebagaimana Eva dan Gaby. Hanya Eva seorang yang bersemangat, nyatanya Gaby enggan sebenarnya. Namun dengan iming-iming sepiring jamur goreng yang merupakan makanan kesukaannya namun selalu kehabisan, Gaby langsung semangat luar biasa.

“Lo cari bangku yang strategis ya? Gue pesen dulu." pesannya pada Gaby dan diangguki olehnya penuh senyuman.

Karena harus digoreng setelah dipesan jadi Eva harus menunggu kurang lebih lima belas menit. Tepat tangannya menyentuh piring bel istirahat berbunyi nyaring. Segera ia menuju Gaby yang sudah setia menunggunya.

Gaby bersorak gembira dengan bertepuk tangan. "Asiikk! Makasih bubub-ku!!" ucapnya diakhiri cium jarak jauh. Melihatnya Eva menampilkan raut jijik di wajahnya. Meski tahu, Gaby acuh. Baginya jamur goreng yang utama.

Eva menikmati jamur gorengnya santai melihat kantin yang mulai ramai, berbeda dengan Gaby yang nampak rakus memakan yang sampai-sampai minyaknya menyelimuti wajahnya. Eva memang memesan dua piring. Ia tahu akan demikian maka ia sudah mengantisipasi. Jika tidak, ia makan apa?

"Lo tahu keluarga Saguna nggak?"

"Hm?" Gaby mengangguk. "Nggak tahu-tahu banget, tapi kalau info basic tahulah." Ralatnya.

"Ceritain dong." pinta Eva.

Gaby mengerutkan keningnya. "Info basic 'kan udah kesebar, masa lo masih minta gue buat cerita sih?"

"Ya,- Ya ... Gue mau tahu aja di sudut pandang Lo gimana gitu loh! Gitu." Saking gugupnya Eva sedikit ngegas di akhir kalimat sebelum tertawa cringe. Hingga anggukan kepala Gaby membuat Eva mengembuskan napas lega diam-diam.

"Keluarga Saguna ya..?" Eva mengangguk. Gaby diam sejenak.

"Yang gue denger sih keluarga Saguna itu tinggal anak-anaknya doang."

"Kok gitu?" heran Eva. Dengerin dulu makanya!" sentak Gaby. Gadis itu menyuapkan potongan jamur, mengunyahnya lalu menelannya. Eva gemas melihat tindakan Gaby yang terkesan mengulur waktu.

"Buruan elah!" desaknya. Gaby tertawa puas. "Jadi keluarga Saguna itu kan awalnya lima orang, terus entah gimana papa mamanya itu meninggal dan tersisalah ketiga anaknya."

"Lo tahu anaknya siapa aja?"

"Anak pertama cewek nggak yakin gue siapa namanya lo cari aja di internet ada. Carinya pemimpin PRT SAGUNA Corporation gitu nanti ada siapa namanya."

"Yang ke dua masih SMA dan yang terakhir masih SMP."

"Jangan tanya nama, gue nggak tahu." lanjut Gaby mengakhiri penjelasannya. Ia kembali menikmat jamur goreng yang ia ambil diam-diam dari piring Eva di kala gadis itu lengah.

"Nah, itu tuh anak kedua Keluarga Saguna." tunjuk Gaby ke arah pintu masuk kantin. "Yang tengah itu, yang  bonyok, urakan dan berandalan dah." imbuhnya.

Eva menatapnya rumit. "Itu temen sekelas kita 'kan?" Gaby mengangguk ringan. "Namanya siapa?"

"Rafathan, lo lupa?" Gaby heran lagi. "Oh iya kan doi jarang masuk dan lo itu tukang amnesia, pas udah." gumamnya menambahi.

Figuran!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang