|09|Abang Zyaner.

2.6K 117 3
                                    

Happy reading and enjoying!

-👽-

Nampak ada dua orang yang sedang duduk di ruang tengah, yang satunya bermuka judes dan yang satu lagi datar. Sebenarnya bukan hanya berdua, banyak maid yang berlalu lalang dan juga beberapa bodyguard.

"Apa liat-liat?? Ganteng bilang!" kata-kata narsis itu keluar dari mulut kecil Altezza. Sedangkan sang empu yang jadi sasaran judesan nya tak mempedulikan Ezza, pria itu lebih memilih memainkan benda pipih miliknya.

Memang saat di dapur tadi yang memergokinya adalah om ganteng itu, masih ingat bukan om ganteng? Orang yang pernah ia tabrak itu, dan yang menawarkannya coklat waktu itu. Kenapa pria ini baru muncul sekarang setelah hilang tak tau kemana, Sudah seperti jelangkung saja, datang tak diundang, pulang tak diantar.

"Oh iya! Kucing Ezza om bawa kemana!" Anak itu memekik melototi pria itu. Ezza duduk di sofa panjang sedangkan pria itu duduk di sofa single.

"Jangan berteriak, nanti tenggorokanmu sakit." ujar pria itu sedikit khawatir jika tenggorokan Ezza sakit, anak ini hobi sekali berteriak.

"Peduli amat," balas Ezza menatap pria itu sinis. Dibaikin malah ngelunjak memang dasar kerdil satu ini.

Pria itu menatap datar Ezza. "Kucingmu tidak akan kukembalikan." ucapnya membuat Ezza melotot tidak terima.

"Mau Abi om.." Ezza menatap pria itu dengan puppy eyes dan wajah memelas bak kucing kurang belaian.

Sepertinya yang dilakukan Altezza berhasil terbukti dari pria itu yang memalingkan kepalanya tak tahan akan kegemasan muka Ezza. Sudah dibilang pesona Ezza ini tiada tandingannya, bahkan mungkin Ezza bisa memikat ratusan wanita. Tidak, mungkin bahkan bisa jutaan. Tapi sayangnya ia tidak mengerti cara ngedeketin perempuan, kata abang Wirzard engga perlu pacaran, wanita itu merepotkan.

"Baiklah, tapi ada syaratnya."

Muka Ezza seketika masam. "Dih, udah kaya anak kecil aja, paket syarat-syaratan."

"Jadi tidak mau?"

"Emang sarat nya apaan?" tanya Ezza. Takutkan nanti kalau dia disuruh jadi babunya om ganteng. Muka Ezza yang sangat tamvan gini mana cocok jadi babu, kalaupun iya, ya harus babu tingkat atas.

"Namaku Zyaner luke Dirgantara." ucap pria itu memperkenalkan diri. "Berhenti memanggilku om, panggil aku abang." lanjutnya.

Zyaner luke Dirgantara anak sulung dari Akaxvir Dirgantara. Zyaner berumur Dia lah orang yang pertama bertemu dengan Altezza secara tidak sengaja.

Setelah dia bertemu dengan Ezza saat itu dia segera memberitahu kepada sang ayah. Ingin waktu itu mereka langsung menjemput Ezza tapi sayang nya, musuh keluarga mereka malah datang di waktu tidak tepat, jadilah demi keselamatan Altezza juga mereka akan sedikit mengundur penjemputan Ezza.

Mungkin juga sekarang keberadaan Ezza tidak boleh terlalu dinampakkan, apa lagi sekarang Ezza sudah kembali, musuh mereka pasti akan menjadikan Ezza sasaran kelemahan keluarga Dirgantara.

"Itu aja??" tanya Ezza tak percaya. Ia kira syaratnya sangat sulit ternyata kebalikan nya.

"Hm." jawab Zyaner. Ya, memang dia hanya ingin dipanggil abang oleh sang adik, bukan om. Rasanya menyebalkan dipanggil om, padahal ia sendiri masih muda.

ALTEZZA EL.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang