BAB 27(PESTA)

3.5K 218 28
                                    

Jangan lupa votenyaa🌟💗
Happy reading.....



Kenzo, anak itu baru saja memasuki pintu rumahnya. Didalam sana ia melihat Kafka yang sibuk memainkan ponselnya.

Kenzo mendekat kearah Kafka dan menyubitnya pelan.

"Woi kak!!" Teriak Kenzo.

"Apaan sih ni bocil" ucap Kafka mengelus pelan pergelangan tangan yang baru saja dicubit oleh Kenzo.

"Tadi aku ketemu kak Shelyn loh, dia sama malaikat kebahagiaan" ucap Kenzo dengan antusias.

"Hah? Malaikat kebahagiaan?" Tanyanya terheran.

"Iya! Cowok itu tampan, Zo nanti mau jadi seperti kak Malaikat" ucapnya tersenyum lebar.

Kafka masih terdiam, dipikirannya menebak, siapakah malaikat kebahagiaan yang bersama Shelyn?

Kenzo cemberut melihat keterdiaman Kafka. "Ga asik, andai aja kakak Kenzo itu Kak celin" cibirnya lalu melenggang pergi dari hadapan Kafka.

Kafka masih memandangi Kenzo yang mulai menjauh, kemudian ia mendatarkan raut wajahnya.

"Kalau bukan Narel, siapa lagi malaikat kebahagiaan itu?" Monolognya dengan tatapan datar, entah pada siapa ia melemparkan tatapan itu.

~~~

Tokk..tokk..

"Non, ini bibi" ucap bibi dibalik pintu.

Ashelyn yang hanya merebahkan dirinya dikasur beranjak kemudian membuka pintu kamar itu.

"Ada apa bi?" Tanya Shelyn.

"Ini non, bibi bawa baju buat kepesta nanti" ucap bibi memperhatikan drees elegan yang cantik.

"Pesta?" Tanyanya.

"Eh iya, maaf non. Bibi lupa ngasih tau non tentang ini, jadi pak jazzier meminta bibi buat bantu-bantu non Shelyn buat dandan malam ini kepesta pertunangan anak teman pak jazzier" jelas Bibi cengengesan. Ia benar-benar lupa mengatakan hal ini sebelumnya kepada Shelyn.

Shelyn hanya mengangguk. Mau menolak pun tidak bisa, mengingat ini adalah perintah langsung dari jazzier. Melihat anggukan dari Shelyn, bi Resti dengan cepat membantunya bersiap-siap.

Tak terasa 10 menit berlalu, Ashelyn sudah siap dengan make up tipis dengan drees warna putih dengan rambut yang tergerai indah.

"Aduh, non Shelyn cantik banget. Bibi jadi insecure loh" pujinya, ia terkagum melihat wajah cantik Shelyn yang hanya diberi make up natural yang menambah kesan cantik diwajahnya. Benar-benar sempurna.

Shelyn terkekeh pelan mendengar pujian dari sang bibi, ia tersenyum manis "terimakasih bi, bibi juga cantik. Jangan insecure" ujar Shelyn.

Bibi tersenyum salah tingkah mendengar pujian dari Shelyn, sedangkan Shelyn yang melihat tingkah laku bibi terkekeh geli.

"Ayo non, kebawah. Pasti tuan dan nyonya udah nunggu" ucapnya lalu menuntun Shelyn kebawah.

Disana, Shelyn melihat jazzier yang sudah rapi dengan jas hitam. Dan Vallen yang juga mengenakan drees berwarna senada dengannya.

"Dipesta, jangan membuat saya malu!" Ucap Jazzier dengan nada tinggi.

Vallen meriotaskan bola matanya, sedangkan Shelyn hanya mengangguk lesu.

"Dan lagi, bersikaplah seperti kita adalah keluarga harmonis!" Perintahnya lalu pergi meninggalkan Shelyn dan Vallen.

Selepas kepergian Jazzier, Shelyn melangkahkan kakinya. Namun, seseorang menahannya dari belakang.

ASHELYN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang