Mala membasuh wajahnya,ia menatap dirinya didepan cermin. Saat ini,ia berada di toilet sekolahnya, mencoba untuk menenangkan diri.ia benci dengan orang yang mengganggu apalagi menyakiti keluarganya.Rasanya,ia ingin melenyapkan nyawa siapapun yang berani menyakiti orang yang ia sayang. Mala mengelap wajahnya dengan tisu ia memejamkan matanya, menarik nafas lalu menghembuskan pelan.
Di lain tempat rakha dan lainnya mencari mala
Eby: Coba lo telpon
Rakha:gak di angkat
Rakha mengusap belakang lehernya sambil mondar mandir khawatir
Haura:Coba gue yang nelpon
Haura mengeluarkan ponselnya dari saku seragamnya. Setelah itu, ia mencari kontak mala dan menyambungkan panggilannya
Haura: Halo mal dimana sih?Kita nyariin lo dari tadi
Rakha merebut paksa ponsel yang masih menempel di telinga Haura,membuat sang empu geram tapi tak bisa melawan
Rakha :lo dimana?
Mala: lo siapa?
Rakha:Gue rakha, lo dimana sih? Bukannya ngejawab malah nanya balik
Mala:di sini
Rakha:Dimana? Tinggal ngomong tempatnya, susah amat
Mala:Toilet,gue mau sendiri janga.....
Tut, tut, tut
Rakha memutuskan panggilan itu sepihak dan berlari menyusul mala, mengabaikan temannya yang bertanya keberadaan orang yang sedang dicarinya
Afan:Temen siapa sih kok ngeselin banget?
Devi: Temen lo dodol,dah lah susul aja tuh temen rese lo
Devi berlari menyusul rakha. Rakha menendang pintu toilet yang tertutup,membuat semua perempuan di dalam kaget termasuk mala
Rakha:Semua,keluar sekarang juga
Mendengar nada suara dari rakha yang menurut mereka hampir sama dengan panggilan maut, mereka memutuskan untuk
keluar dari tempat itu tak terkecuali mala. Mala melewati rakha tanpa mau menatapnya, malas mau berdebat dengan cowok itu. Melihat mala ingin keluar,rakha menarik gadis itu dan mendorong pelan tubuh mala ke dinding lalu mengunci pergerakannya.Rakha:Siapa yg nyuruh lo keluar?
Rakha berbisik di telinga aqeela,membuat gadis itu bergidik ngeri
Mala:Katanya tadi disuruh keluar gimana sih?
Rakha merapatkan tubuhnya agar semakin dekat dengan mala, perlahan ia mendekatkan wajahnya dari gadis yg berada di depannya. Melihat itu,mala menjadi panik.la tentu tidak mau kejadian beberapa hari yang lalu, saat rakha. menciumnya tanpa izin kembali terulang. Menyadari pikiran mala, rakha mengangkat sudut bibirnya dan menempelkan bibirnya tepat pada kening mala. Mala memejamkan matanya, merasa tenang dengan perlakuan rakha kepadanya.
Rakha:Kamu ga papa kan?
Rakha menjauhkan dirinya dari mala, mencoba menormalkan jantungnya yang berdebar dua kali lipat. Mala mengerutkan keningnya heran, memangnya dirinya kenapa? Bukankah dia baik baik saja?
Mala:Ya ya ya,gue fine
Rakha kembali mendekati mala dan menangkup ke dua pipinya lalu menatap dalam matanya
Rakha:Lo bener ga papa,kan?
Mala tidak menjawab, ia fokus menatap wajah Rakha dari dekat. Rakha memang tampan, sangat tampan.Mata berwarna hitam,alis tebal,hidung mancung, kulit putih bersih,dan bibir berwarna pink alami.Sial,mala menelan liurnya kasar saat tatapan matanya terhenti pada bibir rakha.Bibir itu lah yang pernah menciumnya tanpa seizin darinya. Tanpa sadar ia mendekatkan wajahnya, membuat rakha tersenyum miring