Mala turun dari mobilnya bersama Alea saat ia telah sampai di sekolah. Dilihatnya, rakha dkk sedang duduk diatas motornya sambil berbicara sekedar basa basi. Rakha yang menyadari kehadiran gadisnya, ia pun menghampirinya dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang mala posesive. Mala kaget dan ingin protes, namun dengan cepat rakha mengecup singkat pipinya sehingga mala diam mematung
Rakha: Obat biar tambah semangat
Mala menatap tajam rakha lalu mencubit perutnya sehingga pemuda itu meringis kesakitan
Rakha: Sakit yang
Mala: Makanya, jangan asal cium, malu tau dilihat orang
Rakha menatap sekelilingnya, dan benar saja dirinya sekarang jadi pusat perhatian
Rakha: Ngapain malu, biarin aja! Biar semua tau, kalau kamu itu milik aku
Mala: Serah lo
Rakha: Aku-kamu mal
Mala: Dih, alay banget lo
Rakha mencium kedua pipi mala
Rakha: Bilang gue-elo lagi, aku cium
Rakha menarik tangan mala. Mala mencibirkan bibirnya. menggerutu dalam hati
Mala: (Baru saja sehari pacaran udah ngatur kayak gini, gimana klo sudah berbulan bulan)
Mala berjalan bersama rakha yang masih betah memegang tangannya
Mala: Lepas bisa nggak kha? Risih tau diliatin orang
Bukannya menuruti perintah gadisnya, ia malah merangkulnya lebih posesif lagi, sedangkan mala hanya bisa pasrah saja. Saat di kelas, mala duduk di bangkunya sambil bercerita dengan ke tiga sahabatnya. Saat sedang asyik mengobrol, rakha tiba tiba menggendongnya ala bridal style dan memindahkan mala agar duduk bersamanya. Sebelum itu, rakha meminta afan agar pindah di samping Devi . Tentu saja dengan semangat 45 ia mengiyakannya. Mala terpekik kaget dengan perlakuan rakha yang tiba tiba dan refleks mengalungkan tangannya di leher rakha
Mala: Turunin gak kha! Apa apaan sih lo?
Rakha mencium gemas pipi gadisnya dan mendudukkannya di bangku afan sebelumnya
Rakha: Aku-kamu mal
Mala benar-benar kesal, baru saja ia ingin memaki rakha, gurunya sudah datang sehingga mau tidak mau ia hanya bisa pasrah saja
Guru: Selamat pagi
All: Pagi pak Guru: Baiklah, kumpulkan PR kalian di meja sekarang juga
Satu persatu mereka mengumpulkan tugasnya kecuali mala dan Zayyan
Guru: Siapa yang belum kumpul tugas?
Zayyan dan mala mengangkat tangannya santai sambil menatap malas gurunya
Guru: Kenapa kalian nggak kerja tugas?
Zayyan: Lupa pak
Mala: Kemarin saya mau kerja tugas pak, berhubung saya lagi nggak mood jadinya saya milih rebahan, deh
Guru: Kalian ini! Sana keluar dan berdiri di lapangan, jangan ikut pelajaran saya
Saat rakha ingin protes, tiba tiba mala membekap mulut Rakha dengan tangannya
Mala: Baik Pak
Mala dan zayyan keluar dari kelas. Sebenarnya, rakha ingin keluar juga tapi mengingat guru di depannya adalah pamannya jadi dia mengurungkan niatnya. Bahkan ia menyesal karena harus mengumpul tugasnya. Sial. Saat ini zayyan dan mala berjalan menuju lapangan, mala malah menarik Zayyan menuju kantin
Mala: Ngantin aja zay
Zayyan: Tapi kita lagi di hukum mala
Mala: Disana itu panas , nanti kulit lo item, malah Haura nggak mau sama lo. Terus dia balikan sama mantannya rehan dan lo kejang kejang nangis, gimana?
Zayyan: Tau dari mana, gue suka sama Haura?
Mala: Ck, banyak bacot lo yah. Terserah deh kalau nggak mau ikut, sana kelapangan aja! Gue mah ogah, skincare gue mahaI
Zayyan: Gue ikut mala
3 jam berlalu sekarang waktunya istirahat, rakha segera berlari menuju lapangan dan tidak menemukan gadisnya, bahkan ia pergi ke toilet perempuan dan juga tidak menemukannya, akhirnya ia memutuskan ke kantin. Dilihatnya mala dan zayyan sedang duduk sambil tertawa. Rakha menghampiri mereka dengan perasaan kesal. Dengan kasar ia manarik tangan mala sehingga gadis itu meringis kesakitan. Rakha terus menarik mala dengan kasar menuju gudang sekolah. Ia mendorong kasar gadis itu ke tembok dan menghimpitnya. Mala merasakan sakit di tubuhnya akibat benturan pada tembok, ia ingin menangis, namun ia menahannya
Rakha: Gue nyari lo dari tadi tapi lo malah asik asik kan tertawa sama cowok lain
Mala: Itu kan sahabat kamu kha
Rakha: GUE NGGAK SUKA LIAT LO DEKET SAMA COWOK LAIN MESKIPUN ITU SAHABAT GUE, NGERTI
Rakha menarik kuat rambut mala. Tangis mala pecah, ia tidak menyangkan bahwa rakha akan sekasar ini. Biasanya. jika orang membentak nya ia merasa biasa aja, tapi kenapa ketika rakha membentak nya ia merasa sesak di hatinya. Rakha melepaskan tangannya dari rambut mala dan menatap penuh penyesalan pada gadisnya
Mala: Gue benci lo kha
Rakha memeluk gadisnya erat. Sungguh, ia tidak sadar dengan perbuatannya tadi
Rakha: Maaf sayang, maaf
Mala menggelengkan kepalanya dan melepas kasar pelukannya dari Rakha
Mala: Gue mau kita putus kha! Gue benci sama lo, gue benci
Rakha diam membeku, baru sehari ia menjalin hubungan dengan mala dan masalah sudah datang. Ia tidak ingin hubungannya berakhir dengan gadisnya sampai kapanpun itu, bahkan dalam mimpi sekalipun. Rakha menggeleng lemah, matanya mulai buram karena air mata yang ingin tumpah
Rakha: Gak sayang, aku gak mau! Aku minta maaf mal
Rakha mendekati gadisnya, namun mala malah berjalan mundur
Mala: Gue gak mau, gue benci lo Rakha
Rakha: Sayang pleaseee, forgive me! Kamu boleh pukul aku mal, tampar aku sampai kamu puas! Tapi jangan minta putus yah
Mala menggeleng lemah, ia berlari meninggalkan rakha sendirian. Rakha mengacak rambutnya frustasi, ia menendang kursi di gudang itu sampai patah. Rakha beralih meninju tembok sehingga cairan merah kental keluar dari tangannya. Ia menyesal! Sungguh sangat menyesal. la menginginkan mala, hanya mala
Mala terus berlari meninggalkan gudang sambil menangis, sesekali menabrak siswa yang di lewatinya. Mala menangis di kelasnya seorang diri karena masih jam istirahat.
Mala: Ck, lo cengeng banget sih mal?
Mala mengelap kasar air matanya. Sebenarnya, ada apa dengan perasaannya? Dia sendiri yang memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan rakha, tapi kenapa hatinya yang sakit? Tidak mungkin ia menyesal dengan keputusannya, lagi pula ia belum mencintai rakha. Tapi bagaimana jika dirinya mulai jatuh hati dengan rakha? Mala menggeleng cepat, tidak mungkin ia jatuh cinta dengan rakha secepat itu
Devi: Astaga mal, lo kenapa?
Vio: Lo habis nangis mal?
Haura: zayyan ngapain lo? Bilang aja! Biar gue yang kasih dia pelajaran
Mala: Gue... Gue putus sama Rakha
Ketiga sahabatnya kaget mendengar jawaban dari mala,mereka pun memeluk mala berusaha menenangkannya
Eby: MALA
Vio: Lo kenapa sih eby? Ngagetin aja
Eby: Aduh vio sayang, nanti marah marahnya ya ini itu penting banget. Mal lo ikut gue sekarang
Mala: Apaansin gue gak mau
Devi: eby ada apa sih?
Eby: Please mal, itu rakha ma.....
Mala: Gue gak mau dan gak peduli
Eby: rakha mau bunuh diri mala
All: APA?