Di lain tempat mala sedang berada di teras seorang diri sambil menelpon sepupunya yaitu aldo
Mala: Gila gue kenal tuh cewek
Aldo: Serius?
Mala: Pake banget, gak nyangka lo sukanya sama dia
Aldo: Kira kira di restuin gak sih?
Mala: Kalau nggak di restuin?
Aldo: Tinggal bunuh keluarganya, simpel kan?
Mala: Dan sebelum lo bunuh mereka, gue terlebih dahulu jadiin lo tumbal buat jembatan Ancol
Aldo: Lo nggak sayang lagi sama gue? Mentang mentang udah punya pacar lo
Mala: Gue sayang kok sama lo. Saking sayangnya gue rela menyebrangi lautan dan melawan dinginnya malam. Kalau perlu gue rela mati buat lo
Aldo: Untuk pertama kalinya, gue jijik sama lo mal
Mala: Ouch, cayang, cayang hahahah
Namun tanpa aqeela sadari, seseorang mendengarkan semua percakapannya dengan Aldo membuat orang itu mengepalkan tangannya kuat dan mengeraskan rahangnya
Rakha: Dasar wanita murahan
Mala terpelonjak kaget mendengar suara yang terkesan menohok hatinya. Ia menoleh dan mendapati sosok pemuda yang berdiri di dekat pintu sambil bersedekap dada.
Mala: rakha.....
Rakha: Semuanya kemas pakaian kalian kita pulang sekarang
Rakha membentak membuat teman temannya yang sedang sibuk dengan kegiatan mereka menjadi kaget dibuatnya
Eby: Kok tiba tiba sih
Rakha: Gue kasih waktu 5 menit buat ambil barang barang kalian, lewat dari itu, gue tinggal
Setelah mengucapkan kalimat itu, rakha berjalan menuju kamar dan menutup pintu dengan keras. Mala yang melihat itu hanya menghela nafasnya dan berjalan menuju kamarnya untuk mengemasi pakaiannya
Zayyan: Lah, yang punya mobil siapa? Yang punya villa siapa?
Afan: Mereka kenapa sih? Punya masalah malah ngelampiasinya ke kita?
Zayyan: Mending kalian ambil barang barang kalian! Kita pulang sekarang, daripada rakha makin marah. Lo tau sendiri kan, di nggak suka di bantah?
Sekarang mereka berada dalam mobil. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara.Sedikit saja bersuara langsung mendapat tatapan horor dari rakha. Mala juga tidak mau membujuk Rakha. Dari tadi, ia juga ikut mendiami pemuda itu. Mala sebenarnya sangat kesal, karena sifat rakha yang terlalu kekanak-kanakan tidak mau mendengarkan
penjelasannya.Bahkan, rakha sempat mendorong mala dengan kasar hingga gadis itu kesakitan karena membentur dinding. Meskipun mereka marahan, tapi mereka tetap duduk berdekatan.Hanya saja sebuah tas milik rakha yang menjadi pemisah mereka.Mala: Berhenti pak
Rakha: Kenapa? Kamu mau di jemput sama cowok sialan itu, terus nginap di hotel?
Mala mengalihkan pandangannya ke jendela dengan mata yang berkaca kaca. Terlalu sakit mendengar tuduhan rakha padanya.
Rakha: Kenapa diam? Benar kan yang aku bilang?
Mala: Bukan urusan lo
Mendengar gaya bahasa mala yang berubah, rakha semakin emosi.la mengepal kuat tangannya sambil menyertakan giginya.Gadisnya benar-benar membuatnya
naik darah. Setelah berbicara dengan Aldo yang terkesan seperti sepasang kekasih, gadisnya itu lagi lagi membuatnya semakin geram karena telah mengubah gaya bahasanya kepadanya sehingga terkesan tidak sopan di telinga rakha