Pagi ini keluarga Kim sarapan dengan formasi lengkap. Papa dan mama Kim udah pulang dan pagi ini juga senyuman Doyoung yang menjadi pemanis.
Mama yang menatap anak bungsunya itu juga ikut tersenyum, "hayoo Doyoung pagi pagi udah senyum aja, ada apa?"
Sadar bahwa dirinya di perhatikan, Doyoung pun melunturkan senyumannya. Berdehem untuk menutupi saltingnya, dia juga diem aja tanpa mau menjawab pertanyaan mama tirinya.
"Kim Doyoung, papa ga pernah ajarin kamu buat diem aja ketika ditanya sama mama kamu" ujar papa.
Tunggu dulu, mama? Doyoung berhenti sarapan, menatap sang papa dengan tatapan bertanya.
Ashley, mama tiri Kim bersaudara itu menyadari bahwa atmosfer di ruang makan ini mendadak canggung pun bersuara.
"Ahahaha.. gapapa kali mas, mungkin Doyoung lagi ga pengen dikepoin"
"Setidaknya jawab lah pertanyaan kamu. Ga diem aja, kaya kamu ini bukan anggota keluarganya"
Doyoung mendecih, baru aja dia mau ngomong, tapi si sulung lebih dulu melontarkan ujarannya.
"Bukannya emang iya? Dia ini kan orang lain yang tiba tiba masuk ke keluarga Kim. Dia yang tiba tiba bikin mama pergi dari sini" Junkyu.
"Kim Junkyu--"
"Aku masih inget banget waktu itu, mama pergi dan ga lama setelah itu dia dateng" balesnya sarkas.
"Kalo aja dia ga dateng, mama ga akan pergi!"
Doyoung menaruh sendok dan sumpitnya dengan kasar, lalu beranjak dari duduknya. Sebenernya dia bosen pas udah liburan begini. Dia udah lulus, ujian masuk perguruan tinggi juga masih minggu depan, minggu ini dia masih santai santai. Belajar buat ujian udah dia lakuin beberapa minggu kemarin. Dan hal ini lah yang buat dia males buat ada di rumah. Mending ke rumah Junghwan sih, biar dia bisa pacaran disana.
Junkyu pun ikut beranjak, menyusul adik manisnya yang kesal karna Ashley yang merusak moodnya.
"Maafin anak anak ya, Ashley, mereka masih belum menerima kamu" kata papa.
"Gapapa mas, suatu saat mereka bakal terima aku kok"
Papa tersenyum lembut, mengelus kepala Ashley dengan pelan. Sedangkan sang mama tiri masih memasang senyum manisnya, setelah itu luntur bersamaan ketika papa memutus tatapan mereka dan melanjutkan sarapannya. Wajah cantik Ashley berubah menjadi datar ketika menatap sang kepala keluarga Kim itu.
🍁🍁🍁
"Jangan cemberut dong, nanti malem makan malem diluar sama abang"
Doyoung masih aja cemberut, rasanya pengen nangis aja kalo diinget inget tentang mamanya yang pergi gitu aja. Lalu sosok Ashley datang, bilang bahwa dia calon ibu sambung untuk Kim bersaudara.
"Aku ga suka tante Ashley, sampe kapan pun aku ga akan terima dia jadi mama aku!" Kata Doyoung sambil memeluk boneka awan yang super lembut dan besar--itu pemberian Junghwan tahun lalu, omong omong.
Junkyu yang tadinya duduk di kursi belajar Doyoung pun berpindah, duduk di ranjang di depan Doyoung. Mengelus sayang kepala Doyoung, lalu mencubit gemas pipinya.
"Abang juga, sampai kapanpun posisi mama ga akan bergeser. Udah ya, gausah ngambek. Tadi kan udah seneng banget tuh sampe senyum senyum begitu, kenapa coba? Mau cerita sama abang?"
Bibir yang tadinya cemberut pun seketika tersenyum lebar. Lantas memeluk boneka awan itu erat erat, baunya seperti Junghwan-- ah, Doyoung rindu kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
né de vous aimer | hoonbby
Fanfictionjihoon was born to love doyoung, but jihoon let him down. So, what should Jihoon do? letting doyoung go but killing himself slowly, or holding doyoung but making him hate jihoon even more? hoonbby, ft. kyubby, hwanbby, jeongharu