"A-ahh... J-Jung.... mmhhh... Junghwan, p-pelan.."
Malam itu, kamar minimalis punya Junghwan cuma diisi oleh suara desahan Doyoung. Tubuh mungilnya tersentak, hampir aja kebentur headboard ranjang Junghwan akibat permainan Junghwan yang lumayan kasar itu.
Si kelinci manis itu tersenyum di sela permainnya dengan Junghwan. Awalnya pelan, pelan banget. Tapi lama lama Junghwan menaikkan sedikit temponya menjadi lebih cepat. Berhasil membuat Doyoung melayang.
"Enak, hmm?" Tanya Junghwan yang cuma bisa Doyoung jawab dengan anggukan.
Dia udah ga sanggup buat ngomong. Matanya terpejam, tangannya berada di pinggang dan leher si dominan. Bibir manisnya terus mengeluarkan suara desahan yang bener bener bikin Junghwan menggila. Suara desahan Doyoung bikin dia ga pengen selesai mainnya.
"I feel you, cantik"
Bisikan Junghwan dan hentakan yang kencang itu membuat Doyoung memekik. Benar benar menyentak titik manisnya, Doyoung memalingkan wajahnya, rasanya sakit tapi nikmat.
Ini pengalaman pertama yang bener bener menyenangkan bagi Doyoung. Awalnya sakit, tapi bisikan dengan kata penenang dan kecupan kupu kupu dari Junghwan bikin dia jadi lebih menikmati permainan mereka.
Mereka udah lanjut sampe ronde 2, omong omong.
Junghwan menciumnya. Mencium bibirnya yang super manis, mengecupnya, menjilat, menyesap dan melumat. Melesakkan lidahnya, mengenai langit langit dalam mulutnya. Mengajak lidahnya untuk beradu.
Lehernya udah ada bekas merah yang samar. Samar karna Junghwan gamau Doyoung dapet masalah setelah ini. Tapi jangan salah, dada serta pundaknya banyak bercak keungan hasil ulah Junghwan. Perut, pinggul dan paha dalamnya juga terdapat bekas yang sama. Junghwan ga melewatkan seinci pun tubuh Doyoung buat dia jamah.
Doyoung terlalu cantik, Junghwan merasa sangat beruntung dapet orang kaya Doyoung. Si cantik dengan sejuta penggemar.
Si manis Kim itu banyak yang suka, dan dari sekian banyak orang, Junghwan lah yang Doyoung pilih.
"Sayang... hngghh.. i'm close Junghwan..."
Doyoung hampir mencapai pelepasannya, sekali lagi hentakan Junghwan membuatnya mendesah.
Si bungsu Kim itu menggila sekarang, kakinya bergerak rusuh. Kepalanya pening, otaknya mendadak ga berfungsi. Doyoung mendongakkan kepalanya, punggungnya sedikit melengkung. Tangannya meremat rambut gondrong Junghwan.
"Bentar, cantik. Aku juga hampir sampai"
Bisikan rendah Junghwan yang berada di telinga Doyoung membuatnya menggeleng.
"Junghwaaanhhh... aahhh..."
Tanpa menunggu, Doyoung keluar lebih dulu. Dua hentakan setelahnya, Junghwan menyusul. Nafas keduanya memburu, menikmati pelepasan mereka.
"You're amazing, honey. It feels so fucking good"
Kecupan berkali kali yang lembut Doyoung dapatkan di pipi dan pelipisnya. Junghwan juga membisikkan kata kata pujian untuknya.
"You too" balas si manis.
Dia udah ga tau mau ngomong apalagi. Semakin senyum ketika ciuman lembut Junghwan beralih ke leher dan pundaknya.
"Mau lagi, hmm?" Tanya si bungsu Kim.
Junghwan menggeleng, menarik keluar miliknya. Membuang kondom yang abis dia pakai. Mengecup sayang kening Doyoung, lalu berbaring di samping Doyoung, menghadapnya.
"Engga, kamu pasti capek. Tidur aja, udah hampir jam 2" balas Junghwan.
Doyoung pun memeluk Junghwan dengan erat. Menjadikan lengan si dominan sebagai bantalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
né de vous aimer | hoonbby
Fanfictionjihoon was born to love doyoung, but jihoon let him down. So, what should Jihoon do? letting doyoung go but killing himself slowly, or holding doyoung but making him hate jihoon even more? hoonbby, ft. kyubby, hwanbby, jeongharu