05- 'Dream'

164 16 0
                                    

Hari-hari ku berjalan dengan baik sebagaimana semestinya. 

Aku juga sering berkunjung ke kediaman Winwin untuk bermain setelah pulang kuliah. Astagaa,.. Aku benar-benar tidak sabar menanti bayi milik Winwin lahir ke dunia!

Ku harap sama menggemaskannya dengan sahabat manis ku itu.

Sudah jam 11 malam sekarang dan aku masih belum bisa tidur.

Kini, aku sedang berbaring di ranjang kamar ku sembari mendengarkan lagu dari salah satu penyanyi kesukaan ku, lagunya sangat easy listening dan tidak terlalu berisik sehingga tidak mengganggu otak ku.

Iya, 

Entah kenapa aku merasa,..

Semakin kesini rasanya mental ku semakin hancur, aku semakin tidak suka kebisingan dan kalau saja aku mendengar orang yang berteriak memanggil nama ku, aku akan gemetar hebat. Apapun alasannya.

'Baby, you are strong, you are wise
You are worth beyond the thousand reasons why
And you can't be perfect, baby
'Cause nobody's perfect, darling
But, no, no, no, there's nobody in the world like you'

Lagu 'Like You' milik Tatiana Manaois yang selalu ku putar saat aku merasa lelah dan ingin menyerah. Lagu yang selalu menemani ku di dalam kegelapan, kesunyian, dan hembusan angin malam setiap waktu.

You don't always have to be strong all by yourself

I said, it's okay to ask for help

" help me? who?  i'm not that worth to be save " gumam ku saat mendengar lirik lagu itu sambil terkekeh,.. padahal dengan tanpa sadar air mataku bergulir.

ah- Mood ku berubah seperkian detik lagi.

Pandangan ku kosong menuju langit-langit kamar milikku yang berwarna baby blue. Bulir-bulir air mata terus bergulir ke bawah membentuk tirai yang membasahi kedua pipiku. 

Biarlah itu terus bergulir,.. aku tidak peduli,..

Tidak, aku tidak ingin menghapusnya,.. aku sudah lelah,.. benar-benar lelah. Keadaan mood swing ku semakin memparah kian waktu, padahal aku baru saja konsultasi pada dokter yang selalu menangani keadaan ku 2 hari yang lalu bersama Ten dan Winwin.

Aku lelah,.. aku ingin menyerah

Lelah akan dunia lelah akan julukan 'sempurna' yang diberikan kepada ku.

Nyatanya Lee Taeyong, pemuda yang kalian bilang sempurna,.. sangat rapuh, lebih rapuh dari kertas yang lapuk. 

--

" Bubu, ayo bangun hyungie lapar hngg,.. "

Mata ku masih terpejam sempurna tanpa berniat untuk membuka mata. Namun, lagi-lagi aku mendengar suara anak kecil yang sepertinya merengek pada ku.

" Bubuu, apa bubu tidak sayang hyugie lagi? bubu ayo bangun!! hyungie laparr "

Kembali ku dengar suara anak laki-laki merengek pada ku dengan  lembut, tangan kecilnya ia gunakan untuk menepuk-nepuk pipi ku. 

Sebentar, tadi apa katanya? namanya hyungie? ini siapa? aku tidak memiliki keponakan laki-laki bernama hyungie atau apalah yang disebutkannya itu.

Sedetik kemudian aku mendengar langkah kaki mendekat ke arah tubuhku, ku dengar hembusan napas kasarnya yang sialnya mengenai pipi ku, sehingga aku dapat merasakan hawa panas saat orang itu menghembuskan napas.

" Minhyung baby, your mommy is feeling unwell, lets just have breakfast with daddy, okay boy "

" Is mommy okay daddy? "

Dear. You [ JaeYong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang