Aku dan Jaaehyun bergandengan tangan berjalan mengitari taman sambil menikmati pemandangan yang ada, anak-anak berlarian, matahari yang mulai tenggalam, indah sekali,..
Semilir angin dan harumnya rumput si sore hari membuat ku tenang, aku,.. tidak menyangka bisa berada disini bersamanya,.. bergandengan tangan.
Pemandangan disekitar kami juga sangat indah, pohon-pohon yang rindang dan keadaan taman yang masih hijau membuat siapapun merasa tenang dan nyaman disini.
" Kau tahu tidak kenapa aku membawa mu kesini? " Celetuknya tiba-tiba sambil tersenyum.
Aku memandang wajahnya dengan wajah bingung, bukankah memang banyak pasangan berpacaran dan menghabiskan hari disini?
" Memangnya kenapa? " Tanya ku dengan senyuman kecil.
" Disini, tempat aku menenangkan diri,.. dan disini,.. aku selalu teringat pada mu "
Aku mengernyit sedikit lalu melihat ke sekitar, apa ada memori tentangnya yang ku lupakan? aku memang pernah kesini sebelumnya, namun bukan dengan dirinya melainkan dengan keluarga Seo dan Nakomoto. Hanya itu yang ku ingat.
" Itu " Tunjuknya lurus kedepan dengan wajah yang masih tersenyum teduh.
Dia menunjuk pada sebuah peangi yang terbuat dari selang besi itu, arah netra ku juga sudah mengarah kesana, pelangi? apa ada hubungannya dengan ku?
Belum ku sempat bertanya padanya, Jaehyun sudah mulai membuka bibirnya kembali, dia akan berbicara lagi. Aku menunggu apa yang akan dia ucapkan, pasalnya entah kenapa ekspresinya menjadi sedikit pilu.
" Pelangi itu indah,.. seperti mu "
Jaehyun mengeratkan gandengannya pada ku, seperti takut kehilangan diri ku yang tidak berguna ini. Ekspresinya menjadi semakin sedih kian waktunya,.. membuat aku,... merasa gelisah, apa ada sesuatu yang mengganggunya dibalik pelangi itu?
" Pelangi itu,.. terkadang pudar,.. sehingga hanya terlihat abu-abu dan karat "
Ucapnya kembali sambil menatap pilu kembali pelangi yang sekarang ada di hadapan kami, matanya memerah seperti menahan tangis, aku benar-benar khawatir sekarang.
"Jae kau tidak apa-apa?-"
Dia buru-buru mengusap air matanya yang jatuh dipelupuk wajahnya dan memasang wajah tersenyum seraya menatap ku. Jaehyun merubah posisi kami sehingga kami berhadapan dia menangkup tangan kecilku dengan kedua tangan besarnya erat, aku menjadi semkain jelas melihat uraian air matanya nya yang jatuh.
" Jika kau pelangi itu,.. boleh tidak aku menjadi pewarnamu? agar kau tidak perlu merasakan buruknya menjadi karat,.. pilunya menjadi abu-abu,.. dan sepinya,.. untuk sendirian,.. "
Aku terdiam sejenak, mencoba mencerna semua yang dikatakan olehnya, tanpa sadar air mata ku juga jatuh.
" Kau itu pelangi ku,. yang berharga, aku tidak akan pernah menmbiarkan siapapun membuat warna mu pudar kembali, jadi ku mohon biarkan aku berada di samping mu dan menjagamu selalu "
Setelah aku mendengar apa yang dikatakannya aku langsung memeluknya erat, hati ku hangat,.. sangat hangat,.. Tuhan,. ku mohon biarkan aku bahagia bersama orang didekapan ku ini,.. biarkan kami bahagia bersama,..
-----
Setelah beberapa menit ku menangis di dalam dekapannya, wajahku membengkak khas orang menangis, dan yang dia lakukan hanya tertawa lembut dan mengelus pipi ku dengan penuh sayang.
Hmmph!
Padahal tadi dia juga menangis, namun kenapa hanya aku yang bengkak wajahnya sementara dia semakin tampan saja? tidak adil, dunia memang tidak adil.
" Sudah jangan cemberut begitu, sudah aku bilangkan kau itu menggemaskan, aku bersumpah kesayangan ku ini tidak jelek sama sekali "
Dia menyentuh ujung hidung ku manis, aku jadi diperlakukan seperti bayi saja. Aku tidak peduli, aku merajuk sekarang.
Dan dia tertawa lagi sekarang, kenapa dia semakin tertawa saat aku merajuk? aku ini sedang marah tau!
" Hei, jangan tunjukan wajah menggemaskan itu dihadapan yang lain, kau itu hanya milikku kau tahu itu? " Ucapnya sambil menusuk-nusuk pipiku yang ku gembungkan dengan jari telunjuk nya.
" Aku ini sedang merajuk tau! " Ucapku dengan diakhiri juluran lidah jengkel padanya.
" Iya kah? Tapi semakin merajuk kesayanganku semakin menggemaskan saja "
Jaehyun menggelitik pinggangku agar aku kembali tertawa, dan tentu hal itu berhasil. Setelah beberapa saat dia berhenti menggelitikku dan aku menyandarkan kepalaku di bahu miliknya.
" Aku sangat senang bisa menikmati sore ini dengan mu "
" Tyong,.. "
"Iya? "
" Kau tahu tidak alasan kenapa aku menyukai pelangi? "
Aku kembali duduk tegak dan menatapnya dengan wajah penasaran, tiba-tiba dia menangkup wajah tirus ku dan menatapny lembut.
" Sungguh, kau harus makan lebih banyak agar pipi lucu mu kembali seperti dulu lagi, "
" jangan mengalihkan pembicaraan!! beri tahu aku!! " Ucapku sedikit kesal dan ditanggapi kekehan tampan miliknya.
" Kamu tahu tidak kenapa pelangi terus melengkung kebawah walau berwarna? apalagi pelangi masih indah dipandang,.."
Aku menggeleng tidak tahu, ah dia akan membuat ku terhanyut kembali dengan ucapannya, apa memnag seluruh alpha selalu berucap manis seperti ini?
" Menurutku duta keindahan luka yang sebenarnya adalah pelangi,.. pelangi selalu tegar terhadap kondisi, perpaduan indah dari sinar dan hujan, sama seperti mu- "
Jaehyun mengecup dahi ku lembut sebelum kembali membuka suara.
" Tapi, kau harus menjadi pelangi bahagia, dan aku akan selalu ada disisi mu "
---
yeyyyy, double up!
yuk bisa yuk vote and komennya,
Kalau ada 3 yang komen aku bakal up lagi besok, heheh
24/01/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear. You [ JaeYong ]
FanfictionSquel of Puzzle Pieces [JaeYong] //Attention : Author jrg update krn ada kesibukan irl// " .... Kamu tahu tidak kenapa pelangi terus melengkung kebawah walau berwarna? apalagi pelangi masih indah dipandang,.. menurutku duta keindahan luka yang seben...