10- 'Truth'

154 13 1
                                    


-Lee Seulgi side-


" Apa?! Kau mau menjadi pahlawan lagi seperti waktu itu?! Sudah enyahlah!! Tidak usah berpura-pura seperti ini !! Aku benar-benar menahan diri untuk tidak memukul mu tahu!? "

" Semasa Taeyong hidup, dia tidak pernah mendapat kasih sayang yang cukup dari Eomma nya, lalu kau muncul untuk memperburuk semua, tapi disisi lain harapan serta ekspektasi yang ia dapatkan dari orang lain dia bahu sendiri tanpa ada bantuan dari mu dan Eomma mu itu, padahal dia hanya butuh tempat bicara tapi kalian berdua terus memperburuk segalanya sampai dia seperti ini,.. dia sudah mencoba yang terbaik agar kalian berdua melihat ke arahnya, namun nyatanya tidak,.. pernahkah kau menyadari nya? "

" A-aku- "

" Disaat kalian berdua mengacuhkan nya aku dan Winwin ada di sisinya, hanya kami. Padahal yang dia harapkan adalah kalian. Bahkan saat dia bangun dari tidurnya itu, dia berusaha terlihat baik-baik saja karena tidak mau terlihat lemah dihadapan kalian,.. terutama Eomma mu itu. "

Pertengakaran antara diriku dan Ten terus terngiang-ngiang di dalam kepala ku,.. apa memang aku seburuk itu? Apa Taeyong; adikku memang benar-benar membenciku,..? Apa memang aku yang membawa semua kesialan ini?

Air mata ku terus tumpah menuju parkiran mobil, hati ku benar-benar hancur saat mendengar apa yang diucapkan oleh Ten. Saat itu juga aku sadar akan apa yang aku lakukan,.. semua yang ku lakukan salah, seharusnya aku tidak membawa Taeyong dalam masalah ku dahulu,..

Dalam masalah pencurian USB itu,..

Iya memang aku yang mencurinya dari ruang guru, tapi aku bersumpah bukan aku yang menaruhnya di tas Taeyong. Bukan aku,..

Ini semua salah paham,.. Aku tidak bermaksud muncul sebagai pahlawan bermuka dua, tidak,... aku bersumpah,..



Flashback,..

" Akhirnya aku dapat ini,.. "

Aku segera mengantongkan USB yang ku ambil dari meja guru ke dalam saku ku. Akhirnya setelah sekian lama aku mencarinya aku mendapatkan apa yang aku mau!

Setelahnya, dengan perlahan, aku berjalan mengendap-endap keluar dari ruang guru agar tidak diketahui orang lain, jika ada yang melihat ku seperti ini mati lah aku. AKu tidak mau mendapat masalah 

Ceklek

Dengan cekatan aku menutup pintu ruang guru dengan perlahan. Namun saat aku berbalik siapa sangka ada Taeyong; adik ku disana, berdiri mematung saat melihat ku keluar dari ruang guru.

" Kak? Kakak sedang apa disini? " Tanya nya dengan mata boba menggemaskan itu.

Aku bersumpah, adik ku ini sangat menggemaskan.

Tubuhku seketika menegang aku tidak tahu harus menjawab apa, aku tidak mau tertangkap basah seperti ini.

"  A-aku, tadi Pak Yi meminta ku untuk mengantarkan buku kelas XII A ke meja nya, haha,..

- Kenapa kau bertanya apa peduli mu?" Tanya ku dengan sinis.

Tidak bukan maksud ku untuk terlihat seperti itu, aku hanya sedang panik sekarang,.. aku tidak mau tertangkap basah oleh adikku sendiri.

"Ah- maaf,.. apakah aku salah jika aku bertanya?" 

Netra ku menangkap adikku itu menunduk kebawah sedih, ah jangan,.. aku jadi merasa bersalah.

Dear. You [ JaeYong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang