Chapter 5 🥀

119 37 23
                                    

"Mengingat masa lalu yang buruk hanya akan membuat kita semakin hidup dalam sebuah rasa benci dan kemarahan."
-Someone-

Brakkk

"Awwh sakitt." lirih seseorang
"Heh cupu lo sengaja kan?"

"Maksud lo apa-apaan nuduh temen gua? "

"Laras udah...aku gapapa kok".

"Tapi lu jatuh gara gara dia Bi." ucap Sisca. "Cuma lecet aja kok guys. " ujar Bianca.

Setelah sampai ke kantin, Lea CS tiba-tiba mendapat masalah. Saat mereka berjalan, tiba-tiba saja ada siswi siswi yang menabrak mereka. Dan pas sekali, yang ada disana ialah Lea. Mereka seakan-akan sengaja mengincar Lea.

Saat Lea menjulurkan tangannya ke Bianca, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Laras dan menyalahkan Lea seolah-olah yang salah disini adalah Lea.

"Maaf sebelumnya, gua ga sengaja nabrak teman lo. Bukannya kalian yang sengaja mengarah kesini buat ditabrak? " tegas Lea kepada Bianca CS.

"Lebih tepatnya kalian yang sengaja kan?" Dinda yang marah kepada mereka pun teriak dengan tegas.

"Halah, ngaku aja lo bangsat" teriak Desi, salah satu CS-nya si Bianca.

Plakk...seseorang yang tidak diundang tiba-tiba datang menampar Lea.

"Awwwsh, ka-kakak kenapa tiba-tiba tampar aku?" ucap Lea lirih sambil memegang pipinya yang memerah akibat ditampar kakanya, yaitu Bryan.

Seketika semua pandangan di sekitar kantin pun heboh dan tertuju kepada mereka saat ini ketika Bryan muncul.

"Ha? Kenapa lo bilang? Lo buta? Gara-gara lo adek gua jatuh."Teriak Bryan yang telah menolong Bianca berdiri.

Bryan hanya datang sendiri, karena CS nya belum datang ke kantin.

"B-bukan Le-lea yang lakuin itu, tadi aku-" Jawab Bianca ke Bryan.
"Gak, Ca. Dia pasti sengaja, dia itu iri. Lo sengaja kan? ". Bryan yang ga tahu apa-apa pun terus menuduh Lea di depan semua orang.

"Kak! Bukan aku yang buat Bianca jatuh, hah.. "Jawab Lea kepada nya dengan helaan nafas keras.

Hati Lea begitu sakit setelah mendengar ucapan Bryan. Siapa yang tidak sakit hati? Yang mana kakak kandung dia sendiri tidak mengakuinya sebagai adeknya, sementara itu dia lebih mengakui orang yang bukan saudara kandungnya sebgai adek? Sebegitu benci kah Bryan kepada Lea?

"Gak usah ngelak lo, lo itu-"
"Stop anjing! Kakak apa-apaan lo hah! Lo ga tahu apa-apa, lo aja baru datang, jangan seakan-akan lo liat kebenarannya. Lo ada bukti kalo Lea yang jatuhin? " teriak Bela yang sudah emosi kepada Bryan.

"Khawatir boleh, tapi jangan bego juga lah".sambung Gaby dan diangguki Qila.

"Sebegitu benci lo sama adek lo? Sampai sampai dia benar pun lo tetap salahin dia? Dengar ya, kalo lo nyalahin Lea, maka lo harus nyalahin kita juga". Tegas Dinda. " seakan-akan kamu hanya menyalahi orang yang kamu benci saja. " ujar Qila.

Bryan pun diam sejenak setelah mendengar kata CS-nya Lea,kata-kata mereka masuk ke hatinya, tetapi hati dia sudah terlanjur benci dengan Lea, hatinya tetap kukuh menyalahi Lea.

Zavier Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang