Chapter 10 🥀

20 3 0
                                    


"Naik. Gw Xavier. Udh kenal kan? Cepat buruan naik! Sekolah udah sepi, bentar lagi mau ditutup."

"Safir? Musafir?"

"Ck, buruan naik" decik Xavier yang kesal setelah dijahili cewe yang ada di depannya itu.

"Gapapa nih? Emang rumah kita searah? Kalo engga searah, mending  nggak usah"

Lea ragu dan tak enak hati karena diajak oleh cowok yang Ia tak dekat dengannya. Di samping itu Lea juga butuh seseorang yang bisa mengantarnya.

"Ga usah dipeduliin, alamat rumah lo dimana? "

"Di Gang Melati no 27" ucap Lea setelah yakin dengan pikirannya. Lea pun segera menaiki motor Xavier tersebut.

Setelah mendengar akan alamat Lea yang ditanyainya, Xavier dan Lea langsung bergegas pergi dari sekolah.

Padahal sebenarnya Xavier sudah tahu alamat Lea, karena Ia melihat semua data Lea yang dilihatnya di sekolah tadi.

Sepanjang jalan mereka berdua sangat hening, tak ada seorang pun yang berbicara. Mungkin karena mereka canggung.

Setelah beberapa menit di jalan, motor Xavier berhenti disebuah indomaret.

"Kita ngapain ke indomaret ini?"

"Beli sesuatu. Disuruh Mama, ayo!"

Mendengar ajakan Xavier, Lea pun langsung segera mengikuti langkah Xavier.

Xavier yang telah mengambil pesanan yang akan dibelinya langsung menuju kasir. Melihat Azalea yang dibelakangnya, Xavier sontak bertanya.

"Lu nggak beli sesuatu?"

"Enggaa, gw ga bawa uang"

"Ambil aja, nanti gw bayarin"

"Ga usah terimakasih"

"Ambil aja, anggap sebagai permintaan maaf gw tadi"

"Yaudah deh kalo lu maksa"

Lea yang telah dipaksa Xavier berulang kali langsung mengambil apa yang ingin dibelinya, mumpung gratiss. Kapan lagi dia dapat belanja kayak gini.

Setelah memilih yang ada di sana, Lea dan Xavier pun kembali menuju kekasir untuk membayar belanjaan mereka.  Setelah membayar belanjaan tersebut, mereka langsung kembali kemotor Xavier dan pulang.

"Terimakasih ya, besok gw ganti deh"

"Gausah, gw yang mau traktir lu"

"Em yaudah, terimakasih banyak ya Safir!"

"Hm"

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya. Melihat sebentar lagi gang rumah Lea yang dekat, tiba-tiba Xavier berpikiran untuk menjahili cewek yang ada di belakangnya sekarang ini. Xavier yang telah mendapat ide yang akan dilakukannya tiba-tiba langsung cengengesan sendiri. Lea yang melihat expresi cowok yang ada di depannya langsung merinding.

Ketika sampai fi simpang gang rumah Lea, tiba-tiba motor Xavier berhenti.

"Turun"

"Sampai sini aja? Nanggung ya..." gerutu Lea dengan muka cibinya.

"Emang kenapa? Dekat kok rumah lu, tinggal jalan kaki"

"Haha yaudah deh gapapa kok, gw cuma bercanda, thanks ya Safir! Gw berterimakasih banyak ke lu, kalau nggak ada lu, keknya gw masih di sekolah sekarang" ucap Azalea dengan muka manis dan senyum yang tulusnya kepada Xavier.

Xavier yang mendengar ucapan Lea pun langsung menggaskan motornya. Ia kembali dibuat heran, karena Lea yang seharusnya kesal, ternyata Ia tidak kesal. Xavier kira dia akan seperti cewe lainnya.

"Cewek aneh. Seharusnya dia marah. Minimal kesal kek. Apa seharusnya gw antar dia sampai depan rumah ya" tanya Xavier kepada dirinya sendiri setelah melihat cuaca mendung.

Xavier tiba-tiba merasa bersalah setelah melihat cuaca yang tidak baik. Ditambah lagi hujan sudah mulai turun. Xavier yang melihat hujan mulai lebat langsung Ia bergegas dengan motornya dengan cepat agar sampai ke rumahnya.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Terimakasih telah mampir dan baca story "Zavier" 😸😸

Semoga ceritanya bisa dinikmati ya, soalnya masih belajar membuat cerita. Jika ada kesalahan dalam teks jangan segan segan untuk komen dibawah yaa🥰. Jangan lupa vote, coment and share yaaa. Terimakasih udah membaca 🤗

Zavier Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang