2.🐹

146 21 0
                                    











Happy readinggg!


















"Kemarin dia kenapa kak?" Ucap eomma ke Baskara.

Kini keluarga Sung sedang berkumpul untuk sarapan. Adiknya yang bingung ucapan eomma nya langsung bertanya.

"Dia siapa ma?" Ucap adiknya pada eommanya.

"Itu kan kemarin ada pelanggan yang diem terus, eomma kasihan, eomma nyuruh kakak kamu temenin orang itu."

"Owalah iya iyaa"

"Dia cerita ke kara kalo dia di pecat dari perusahaannya, karena dia lagi hamil. Perusahaan ga nerima wanita hamil" eomma yang mendengar itu, bertanya kembali.

"Dia udah punya suami?"

"Dia ga punya ma. Dia juga ga tau anak siapa yang dia kandung, dia ga inget waktu itu. Waktu kara antar kerumahnya, di rumahnya juga sepi"

"Kasian kakaknya. Eomma lagi buka lowongan kan? Kakak itu saja" ucap adik nya.

"Oh iyaa eomma baru ingat. Ajak dia bekerja di cafe kita aja ka. Kakak punya nomor dia kan?"

"Kara punyaa. Nanti kara kabarin dia."

Mereka semua kembali ke aktivitas masing-masing. Baskara yang ada jadwal untuk mengajar, adiknya yang kuliah, ayahnya yang bekerja, ibunya yang ke cafe.


Di tempat Rui..

Rui beres dengan kegiatan membereskan rumahnya, ia pun membuat sarapannya, karena perbumbuan untuk masak hampir habis, ia memutuskan untuk membelinya di mini market di depan komplek.

Ketika ingin membayar, ada beberapa orang yang membicarakan dirinya. Dirinya tidak ambil pusing, ia langsung pulang dan lanjut memasak. Makanan siap, ia pun meletakkan makanannya di ruang tamu. Sebelum makan, ia mengelus perutnya dan bergumam.

"Kita makan ya dek? Adek di sana lagi apa? Doain mama sehat terus ya dek? Biar mama bisa ketemu nanti sama kamu." Rui pun makan, ketika ingin menyuap, ponsel nya berdering terdapat panggilan masuk dari Baskara. Rui mengangkatnya.

"Halo ruii?"

"Iyaa kak, ini aku. Ada apa kak?"

"Kakak ada kabar bagus nih, ada lowongan kerja di cafe keluarga kakak. Kamu bisa kerja besok." Rui tersenyum bahagia, sambil mengelus perutnya, ia menjawab.

"Benar kah? Kakak ga bercanda kan?"

"Ngga Rui, kakak ga bercanda. Besok kakak jemput yaa? Siap² ya jam 7, nanti kakak kabarin lagi."

"Iyaa kak. Makasih banyak"

"Iyaa sama-sama. Kakak tutup dulu yaa? Kakak masih ngajar soalnya."

"Iyaa kak, semangatt" di sebrang Baskara tersenyum dan menutup telponnya. Rui melanjutkan acara makannya.

Rui senang akhirnya mendapatkan pekerjaan, dia pun menyiapkan surat lamaran kerja. Selesai menyiapkan surat lamaran, dia menduduki dirinya di ujung kasur lalu mengusap perutnya lalu berkata.

"Rezeki datang terus ketika kamu datang ke hidup mama. Ini rezeki kamu." Rui merebahkan dirinya, dan tertidur. Menanti hari esok yang mungkin melelahkan.

Paginya, Rui bersiap untuk hari pertama bekerja, terdengar bunyi klakson di depan rumahnya. Rui keluar dan mengunci pintu rumahnya, menghampiri Baskara yang sudah di depan mobilnya menunggu Rui.

'aura bumil emang beda ya? Makin cantik' batin Baskara. Ia tersenyum kepada Rui yang menghampirinya lalu membukakan pintu untuk Rui.

"Makasih kakk!"

"Sama-sama bumil" Baskara menutup pintu lalu berpindah pada kursi kemudi. Menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.

"Dek, kamu di rumah sendiri kah?" Tanya Baskara pada Rui yang di balas senyum lalu berkata.

"Iya kak aku sendiri. Adik aku kuliah di Seoul, orang tua aku udah di atas." Mendengar itu, Baskara merasa bersalah telah bertanya seperti itu.

"Maaf ya udah nanya gitu.."

"Gapapa kak, aku udah ga masalah sama pertanyaan itu. Aku udah ikhlas kok.."

"Sabar ya"

"Iyaa kakk"

"Oh iyaa, kamu sering kontakan sama adik kamu?"

"Ga sering kok, sekarang adik aku lagi sibuk sama tugas akhirnya, jadi aku gabisa sering-sering hubungin dia."

"Oh gituu" mereka tiba di depan cafe milik keluarga Baskara. Mereka keluar dari mobil, dan masuk ke cafe. Di sana eomma sung sudah menunggu, lalu menghampiri mereka. Rui langsung bersalaman dengan eomma sung.

"Ini Rui yaa? Kamu cantikk. Ayo ikut eomma" eomma sung menggandeng Rui untuk istirahat sejenak lalu memberitahu apa saja yang harus ia lakukan.

"Kamu jaga kasir aja ya nak, kamu gaboleh capek-capek. Kalo ada apa-apa jangan sungkan panggil eomma ya?" Ucap eomma Baskara.

"Iyaa eomma" ia memanggil eomma karna permintaan eomma sung, eomma sung tidak ingin dipanggil tante.

"Yaudah kara pamit mau ngajar ya ma, Rui"

"Iyaa hati-hati" ucap eomma sung, Rui. Keduanya kembali dengan tugas masing-masing. Rui sudah kenal dengan karyawan-karyawan di cafe.

"Mbak, udah berapa bulan?" Ucap Saka.

"20 minggu hari ini, sak. Kenapa gitu sak?"

"Ngga mba, perutnya gede banget. Jangan-jangan anaknya kembar mba?"

"Kurang tau juga nih sak, mba belum periksa lagi."

"owalah gitu. Nanti lagi kita ngobrol lagi ya mba. Saka mau nganterin pesanan dulu."

"Iyaa sak" Saka kembali mengantar pesanan pelanggan.

Mengingat hari sudah sore, cafe ramai orang datang. Rui sedikit kewalahan untung di bantu eomma sung. Di rasa suasana sudah mulai tenang, eomma sung membawakan buah-buahan dan kue untuk di makan Rui.

"Di makan ya nak, adeknya pasti laper. Di makan buahnya juga ya biar adeknya sehat!" Ucap eomma Baskara sambil tersenyum.

"Terimakasih banyak eommaaa" Rui pun memakannya. Hingga malam pun tiba, Rui di antar pulang lagi oleh Baskara.






















 Hingga malam pun tiba, Rui di antar pulang lagi oleh Baskara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han Yujin as Yusa (your brother)



























Jan lupa vote dan komen nya yaa! Thank u!



























[1] Cafe & Coffee || Sung Hanbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang