Happy readinggg!
Pagi ini, Yusa membantu kakaknya membereskan rumah, Rui yang ingin ikut membersihkan dilarang oleh Yusa, Yusa ngeri sendiri melihat perut Rui. Karena dilarang, Rui hanya duduk dan diam di sofa ruang tamu. Ketika ia ingin berdiri, perutnya terasa sakit.
"Dekk!" Panggil Rui. Yusa menghampiri Rui dengan berlari, ia melihat kakaknya sudah meringkuk di sofa.
"Kak?!?" Yusa panik, ia menghampiri kakak nya dan mengelus kepalanya.
"Tolong telpon kak kara, sa. Kakak ga kuat.." Yusa pun menelpon Baskara dengan panik. Baskara yang di telpon ikut panik.
"Sa tolong siapin perlengkapan dedek ya, tunggu kakak di depan, kakak berangkat" Baskara memutuskan sambungan telpon. Dan dengan buru-buru ia berangkat dengan mobilnya.
Yusa mengambil perlengkapan bayi yang sudah Rui siapkan, dan menuntun kakaknya kedepan di bantu oleh Mira yang membantu Rui masuk ke mobil. Baskara segera mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.
"Jangan ditutup matanya kakk!" Ucap Yusa.
"Kakak ga kuat.." Setibanya di rumah sakit, para perawat membawa Rui ke ruang operasi. Baskara, Mira, Yusa menunggu di luar.
Sambil menunggu Rui keluar dari ruang operasi. Baskara mengambil tes dna dia dengan anaknya di lab rumah sakit. Selesai mengambil, ia membacanya dan benar. Anak yang Rui kandung adalah anaknya, ia terus-menerus melihat dan menunggu pintu ruang operasi terbuka.
Satu jam menunggu, pintu ruang operasi terbuka, perawat memindahkan Rui dan anaknya ke ruang inap, diikuti oleh Baskara, Mira, dan Yusa di belakangnya. Orang pertama yang ia hampiri yaitu Rui.
"Sayang.. makasih udah berjuang ngelahirin mereka. Makasih banyakk" ucap Baskara seraya menciumi tangan Rui. Rui yang kehabisan tenaga hanya tersenyum dan mengelus rambut Baskara.
Orang tua Baskara datang, eomma sung yang paling semangat untuk melihat cucunya.
"Cucu eomma cantik banget" eomma sung sambil menggendong 1.
"Kalian udah kepikiran nama buat si kembar?" Ucap appa sung sambil menggendong satunya lagi.
Rui menatap Baskara, Baskara pun menatap Rui. Keduanya tersenyum dan mengangguk.
"Kara sama Rui udah memutuskan siapa nama mereka. Kakaknya kita beri nama Luna Arianna, adiknya kita beri nama Stella Anindya."
"Kalian udah ada rencana untuk nikah? Kasian anak-anak" tanya eomma sung
"Kami memutuskan untuk nikah ketika anak-anak masuk bulan ke 3, ma" jawab Baskara.
"Pantesan ya ma, kak kara muntah-muntah terus, habis itu minta temenin Mira buat makan nasi kuning di pengkolan, suka nangis tanpa sebab juga, Mira tanya kenapa nangis, malah tambah kenceng nangisnya." Ucap Mira sedikit melirik ke Baskara yang tadi hanya menyengir.
"Iyaa, awalnya eomma aneh, ga biasanya kakakmu kayak gitu, oh ternyata.." Semua yang ada di ruangan itu tertawa.
"Aku yang hamil, kamu yang ngidam.." Baskara hanya terkekeh dengan ucapan Rui.
"Itu artinya, dedeknya gamau ngerepotin mamanya, jadi ngerepotin papanya"
"Tau ga sih kak? Selama aku hamil gapernah ngidam. Aku aneh kan biasanya kalo hamil pasti ngidam ini ngidam itu, kok aku ngga. Eh kamu yang ngidam.."
"Hahaha, Rui.." panggil Baskara. Rui menoleh ke arahnya.
"Jangan tinggalin kakak ya? Kakak sayang sama kamu, ayo besarin kedua anak kita bersama" Baskara mengelus-elus punggung tangan Rui.
"Kakak juga janji gabakal ninggalin kita bertiga kan? Aku gaakan pergi kemana-mana kak, ayo kita besarin Luna dan Stella bersama.
(Sung) Luna Arianna & (Sung) Stella Anindya.
The End.
AKHIRNYA SELESAI HUHUHUHU
TERIMAKASIH UDAH NGIKUTIN BASKARA DAN RUI DARI AWAL CERITAA!!
GATAU KAPAN MAU BUAT BONCHAP NYA, TAPI SOON YAA! AKU LAGI SIBUK RL SOALNYA, KALO SEMPET NANTI AKU PUBLISH BONCHAPNYA!
SAMPAI KETEMU LAGI NANTI DI KISAH ANAK JEBEWON YANG LAINNYA!!😾😾
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Cafe & Coffee || Sung Hanbin ✓
Historia Corta"Kamu gaada niatan buat gugurin kan?" Baskara. ❇️Cerita bxg or bxoc. ❇️MURNI KARYA SENDIRI. Jika ada kesamaan cerita, tolong bicarakan baik-baik. Karna ini tidak sengaja dan saya juga tidak tau. ❇️ It's strictly forbidden to plagiarize. ❇️Ini fiksi...