3.🐹

105 20 0
                                    








Happy reading yaaa!!

















Pagi harinya, Baskara kembali menjemput Rui, dirinya libur mengajar, ia akan berada di cafe juga seharian penuh.

"kak, kakak gaperlu repot-repot anter jemput aku, aku bisa kok naik ojek online." Mendengar itu Baskara hanya tersenyum.

Entah kenapa setiap di dekat Rui, ia tidak ingin jauh-jauh. Ia juga tidak ingin kehilangan Rui. Karena sering antar jemput Rui, perasaan mulai tumbuh di diri Baskara.

"Kakak ga merasa keberatan antar jemput kamu, kakak seneng malah di buat repot sama kamu."

"Kakak ga ngajar emang?"

"Kakak hari ini libur, gantian sama orang lain soalnya."

"Owalah gituu" Ucap Rui sambil manggut-manggut.

"Kamu udah sarapan?" Ucap Baskara

"Belum sih kak, kakak udah?"

"Belum juga sih, eomma ga masak soalnya lupa beli bahan katanya" ucap Baskara sambil mengelus perut nya karna dia juga lapar.

"Kak mampir ke warung nasi kuning langganan aku yuk!"

"Boleh deh dimana gitu?"

"Bentar lagi, habis itu belok kiri" merekapun sampai di warung nasi kuning, Rui pun memesan 2 nasi kuning, dan 2 teh tawar untuk dirinya dan Baskara.

"Suami nya neng?" Ucap abang nasi kuning.

"Bukan bang, itu temen saya"

"Saya kira suami mba Rui. Di tunggu ya mba" Rui mengangguk, dan segera menghampiri Baskara lalu duduk di sebelahnya.

Baskara yang melihat perut Rui yang kian hari makin membesar, lalu bertanya.

"Udah berapa minggu? Kakak lupa.."

"Mau 25 minggu kak? Kenapa?" Ucap Rui sambil menatap Baskara.

"Gapapa tambah gede, udah periksa?"

"Belum kak, belum ada waktu.."

"Nanti kakak izin ke eomma, buat kamu periksa, kakak temenin."

"Gausah kak, aku sendiri aja" Rui menolak.

"Gak, kakak ikut pokoknya."

"Iya deh" pesanan pun datang, mereka menyantap makanan masing-masing. Kemudian membayarnya.

Mereka langsung ke cafe, terlihat eomma sung sedang menyiram tanaman. Mereka berdua menyapa dan langsung bekerja.

Suasana cukup ramai. Rui di kasir di bantu dengan Baskara di sampingnya, di rasa sudah mulai sepi. Rui menghela nafas lega, Baskara dan eomma sung menghampiri Rui dan makan siang bersama.

"dedeknya udah berapa bulan nak? Kayak bentar lagi mau lahiran" ucap eomma sung.

"Mau 25 minggu ma, Rui juga ngerasa gitu ma, tapi kan lahirannya sekitar 3 bulan kurang lagi"

"Kara baru inget ma, Baskara sama Rui mau izin nanti sore mau antar Rui buat periksa kandungan, boleh?" Ucap Baskara pada eomma sung.

"Lho belum periksa? Kirain eomma udah, yaudah boleh"

"Terimakasih eomma" ucap keduanya.

"Iyaa, kasih tau eomma ya nanti hasilnya. Eomma kepo" Rui tersenyum mengangguk. Mereka melanjutkan makannya.

Hingga sore pun datang. Mereka berdua izin untuk ke dokter kandungan, sesampainya di sana, Baskara ikut masuk ke ruang periksa, ia juga ingin tau secara langsung bayi yang ada di perut Rui.

Bidan mengoleskan gel pada perut Rui, Baskara terkejut melihat ada 2 janin di perut Rui, Rui pun sama terkejutnya.

Bidan mengoleskan gel pada perut Rui,  Baskara terkejut melihat ada 2 janin di perut Rui, Rui pun sama terkejutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bayi nya sehat, aktif juga bu. Ini suaminya bu?" Ucap bidan pada Rui.

"Bukan bu, itu temen saya." Ucap Rui, Baskara yang mendengar itu hanya tersenyum.

"Kirain suaminya. Oh iya bu, sudah selesai, silahkan tunggu di meja saya ya" bidan pun pergi. Rui bangun dari brankar dibantu Baskara.

Bidan datang dengan membawa hasil USG.

"Bu, di jaga pola makannya ya? Sekarang di perut ibu ada 2 janin yang harus ibu jaga. Ini ada vitamin juga, jangan lupa di minum." Ucap si bidan. Setelah periksa, Baskara mengantarkan Rui pulang. Tapi di tengah perjalanan Rui ingin sesuatu.

"Kak, pengen sate Padang deh. Boleh mampir dulu ga?"

"Boleh, tapi kakak gatau di mana, bentar kakak cek gmaps dulu." Setelah mencari tempat sate Padang terdekat. Baskara menjalankan mobilnya ke tempat sate Padang mengikuti arahan gmaps.

Setelah membeli sate. Baskara mengantarkan pulang Rui, sesampainya di depan rumah. Rui keluar dan tidak lupa berterima kasih karna sudah membelikannya sate dan mengantarnya ke dokter kandungan. Sebelum Rui membuka pintu gerbang rumahnya, Baskara memanggilnya.

"Rui, kakak mau ngomong sama kamu boleh?" Rui bingung, dan mengiyakan Baskara yang ingin bicara.

"Kakak mau minta izin sama kamu. Izinin kakak mau deketin kamu dan jaga kamu ya?" Rui terdiam mendengar tuturan Baskara. Baskara melanjuti ucapannya.

"Kakak sayang sama kamu, kakak pengen jaga kalian bertiga. Tolong izinkan kakak ya?" Rui hanya diam, dia bingung harus bagaimana sekarang.

"Gausah di jawab sekarang. Sana masuk istirahat, jangan terlalu di pikirin ya? Kakak pulang dulu, selamat malam Rui" Baskara meninggalkan rumah Rui. Rui masuk ke rumahnya, ia terus kepikiran ucapan Baskara.







































Don't forget vote & comment yaaa! gamsahabnidaaaa😸

[1] Cafe & Coffee || Sung Hanbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang