[01]

2.5K 117 0
                                    

Happy reading.

Byurr

"Bangun sialan"bentak seorang pemuda yang menyiram tubuh lemah seorang anak didalam gudang.

"A..abang "panggilan lirih terdengar digudang Sunyi itu.

"Berapa kali gw bilang jangan panggil gw Abang gw bukan Abang Lo"cengkraman kuat dikerah baju lusuh membuat anak itu sedikit tercekik.

Bughh

Tendangan kuat menghantam perut anak berumur 5 tahun itu, Evvo Airlangga yang berarti kuat dalam berkomunikasi ,mudah bergaul,dan memiliki kepribadian magnetik.

anak yang kesepian dalam hidupnya dikarenakan dirinya mempunyai imun yang lemah dirinya dibenci oleh keluarganya bahkan keluarga besarnya.

Keluarganya termasuk orang yang berada dimana perusahaan ayahnya berada diperingkat 15 dinegaranya  ingat dinegaranya bukan didunia.

Dirinya dilahirkan sudah mempunyai imun yang lemah apalagi sang ibu yang menginginkan anak perempuan tetapi yang lahir adalah dirinya ibunya langsung membencinya bahkan diumurnya yang masih 5 tahun dirinya masih cadel entahlah dirinya sudah berusaha tetapi tetap tidak bisa.

Bahkan dirinya tidak mempunyai marga dari keluarganya lusion dirinya hanya disematkan nama Airlangga saja.

Saat ini yang sedang menendang dan memarahinya adalah kakak keduanya yang bernama velan ananda lusion berumur 18 tahun dirinya juga menginginkan adik perempuan tapi apalah daya yang lahir hanya anak lelaki yang cacat dalam pikirnya.

"Bersihin kamar gw sampai bersih ingat itu sebelum gw pulang harus bersih"ujar velan pergi meninggalkan Evvo ancaman dari abangnya membuat dirinya bergetar trauma?jelas 5 tahun dirinya hidup dalam kesiksaan ini.

"Kapan aku bahagia tuhan"lirihan kecil Evvo sambil terisak pelan meratapi nasibnya selama 5 tahun ini.

Evvo kemudian beranjak keluar dari gudang tersebut dengan langkah yang tertatih tatih dengan tangannya yang menahan perih diperutnya.

Sesampainya diruang keluarga jelas suara gelak tawa menghampiri telinganya dirinya melihat keluarganya bersama seorang gadis yang sedang cemberut menatap keluarganya itu lalu netra mereka bertemu.

"Hai apakah kamu anak pembantu disini"sapa gadis itu dengan antusias menatap polos Evvo saat ini, sementara keluarganya sudah menatap datar Evvo untuk tidak berbuat macam macam.

Gadis itu adalah musuh Evvo, anatasya eudira namanya biasa dipanggil Rara dirinya yang selalu membully Evvo saat disekolah eudira merupakan kakak tingkat Evvo.

"Bukan"Entah keberanian darimana Evvo berucap bahwa dirinya adalah anak bungsu keluarga lusion dengan nada yang lumayan tegas sehingga membuat gadis itu menangis dan keluarganya panik.

"Apa yang kau katakan sialan"bentak seorang lelaki paruh baya yang mendekatinya.

"Aku hanya mengatakan hal sebenalnya ayah"ujar jujur Evvo menatap takut ayahnya yang kini marah besar.

Rusdi mahatna lusion kini menatap anak didepanya marah beraninya dirinya melukai hati mungil anak perempuannya segera dirinya menampar dengan keras lalu memukul Evvo berulang kali.

"Hentikan ayah tolong "ujar parau Evvo yang sedang menahan tangisannya tubuhnya saat ini sangat sakit , sementara keluarganya hanya menatap datar bercampur marah bahkan Abang sulungnya Reno windu lusion tidak peduli sama sekali.

"Dasar anak tidak tau diri saya menyesal susah susah pertaruhkan nyawa hanya untuk melahirkan anak yang lemah imun seperti kamu andai kamu tidak dilahirkan pasti keluarga ini sudah aman tentram tanpa ada anak pembawa sial sepertimu."ujaran ketus dari ibu kandungnya itu membuat hati Evvo seketika tercabik walaupun kecewa dengan ibunya ,Evvo tetap bersyukur sudah dilahirkan olehnya dan boleh melihat dunia.

"Maaf"lirihan kecil itu hanya membuat juminten mendengus kasar setelah itu dirinya menyuruh anak tertuanya mengusir Evvo karna sudah tidak sanggup menampung anak pembawa sial seperti Evvo.

"Tolong maafkan Evvo ibu,Evvo janji jadi anak baik tolong jangan usil Evvo"mohon Evvo terhadap ibunya yang dianggap angin lalu oleh ibunya.

___________

Suara petir menyambar dengan keras Evvo anak itu menangis membawa tubuh ringkihnya entah kemana dibawah guyuran hujan yang deras dirinya menggigil  menahan dingin nya malam ,malam ini cuaca sedang buruk hujan berpetir ditambah dengan angin kencang.

Evvo menelusuri jalan yang perlahan lahan menjauh dari kota dibuktikan dengan semakin dikit perumahan dan jalan yang lumayan nanjak ,awalnya Evvo sedikit takut melihat lampu jalan sedikit remang remang tetapi dirinya sudah tidak peduli dengan keadaanya.

Evvo semakin menelusuri jalan itu yang kanan kirinya terdapat pohon besar yang menyeramkan dirinya kemudian berbelok kearah kanan saat dihadapkan pertigaan.

Sampai dipuncak dirinya melihat sebuah pohon besar dan terdapat seutas tali yang menyangkut disitu biasanya itu adalah tali untuk menjerat mangsa buruan oleh pemburu.

Entah apa yang difikirkan Evvo saat ini dirinya kemudian mendekati pohon itu dan sedikit naik ke kayu pohon melengkung untuk memanjat lalu tanpa sadar oleh Evvo kaki nya  terikat tali tersebut  lalu bergelantungan seperti monyet dirinya tersenyum putus asa menghadapi dunia ini selama 5 tahun saatnya dirinya ingin merasa bahagia tanpa beban saat ini.

"Selamat tinggal ayah,ibu"lirih Evvo kemudian menutup matanya dan berayun kesamping kanan kiri ,saat ini yang Evvo rasakan adalah angin kencang  yang menerpa badannya dan rasa sakit dikakinya,Evvo pingsan.

Tanpa disadari

Seorang pemuda dengan baju khas pemburu berlari bersama serigala abu abunya menghampiri Evvo dan mendekap Evvo lalu melepaskan tali yang berada kaki Evvo.

"Bangun"dingin pemuda tersebut menepuk pelan pipi evvo lalu mengecek pernafasan Evvo dan untungnya masih ada sedikit nafas dari Evvo yang berarti Evvo hanya pingsan.

"Sialan mengapa yang terkena jebakan ku anak kecil ini, ayo Irgo "ujarnya berlari menggendong Evvo yang sudah lemah itu diikuti serigala besar dirinya berlari lalu lurus terus yang artinya dirinya berbelok kearah kiri saat pertigaan dan sampai puncaknya terdapat rumah besar yang terlihat menyeramkan dan banyak orang yang bilang rumah itu adalah rumah kutukan yang tidak dihuni sama sekali banyak orang yang menghilang didaerah bukit itu.

Hola cerita baru Mimin hehe.
Terimakasih yang sudah jadi pembaca setia Mimin.

Jangan lupa vote+komen
Typo tandain[s]
Terimakasih salam dari Mimin dadah

YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang