Happy reading..
Brakkk
Tendangan dari pintu luar membuat pemuda yang berprofesi sebagai dokter itu mengernyit heran tumben sekali adiknya cepat pulang dari bermainnya dihutan liar itu.
"Apa yang kau lakukan"dingin pemuda itu sambil menatap laptop tersebut
"Periksa anak ini cepat"jawab dingin pemuda itu yang diangguki sangat baik,lalu mereka berdua menuju kekamar dan membaringkan anak itu dengan pelan dikasur.
"Anak ini terkena demam dan banyak fikiran ,ditubuhnya juga terdapat banyak luka luka bahkan yang lebih baru besar kemungkinan dirinya terkena kekerasan dan juga dirinya terkena little space ringan"terkekeh kecil dirinya mengelus lembut rambut Evvo sedangkan adiknya hanya menatap datar kakaknya tumben sekali kakaknya mau berbicara panjang.
"Cari data anak yang dibawa adikku segera 5 menit"ujar dingin pemuda yang menyamar jadi dokter itu kepada bawahannya melalui earphone.
25 menit kemudian.
"Eunghh"lenguhan kecil membuat pemuda yang berada disampingnya menoleh dan melihat Evvo yang mengerjapkan matanya Pelan.
"Dimana ini"Evvo mengerjapkan matanya sambil memindai ruangan yang tampak mewah ini seperti istana walaupun terkesan dark.
Netranya beralih kepada seorang pemuda yang duduk disampingnya bersandar di dashboard kasur sambil memangku laptopnya.
"Siapa?"tanya Evvo yang mencoba bangun dari tidurnya walaupun badannya sakit tetapi Evvo tetap memaksa dirinya, sementara pemuda tersebut hanya memandang dingin anak didepanya.
Evvo tambah bingung apakah pemuda didepannya ini bisu sehingga pertanyaannya tidak dijawab sama sekali bahkan menatapnya dengan tatapan dingin jujur Evvo takut raut muka remaja didepanya menyeramkan bahkan lebih menyeramkan dari ayahnya .
"Saya tidak bisu"ujarnya memahami apa yang sedang difikirkan Evvo sekarang ini ,bisa dilihat dari raut terkejutnya sedikit membuatnya sedikit menggemaskan.
"Dimana ini?"
Walaupun takut Evvo dengan sedikit keberanian menanyakan keberadaan dengan memilin baju kebesaran yang dikenakannya.
"Kau berada dimansionku adik kecil"menyeringai kecil anak laki didepanya sangat menggemaskan andai dia mempunyai adik sayangnya tangannya sangat gatal untuk tidak membunuh ibunya baginya ibunya sangat menyebalkan sehingga dirinya menyuruh Daddy nya untuk membunuhnya.
"Huh?siapa camu tenapa Evvo ada disini?"tanya beruntun Evvo terhadap pemuda didepanya ini yang hanya dibalas dengan kekehan ringan ,kemudian pemuda itu membawa Evvo dan mendudukanya dipangkuanya jika dilihat tingginya hanya sebatas lututnya sangat pendek.
"Tidak perlu tahu yang terpenting mulai sekarang kau adikku dan namaku adalah Recine Denielle Francesco"ujarnya sambil mengelus lembut kepala Evvo.
"Sudah sadar?"tanya seseorang pemuda yang memasuki kamar dengan tidak sopannya lalu duduk dikasur.
Evvo menatap pemuda itu dengan tajam dirinya terjengit kaget dan merasa tidak suka dengan pemuda satu ini.
"Tidak sopan"tutur Evvo menatap tajam yang jatuhnya malah menggemaskan bagi pemuda tersebut sedangkan Recine hanya melihat apa yang dilakukan adik kecilnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS
RandomDia adalah seorang anak laki laki yang hidupnya sangat keras Dicampakkan oleh keluarganya hanya karna dia mempunyai imun yang lemah cadel tidak dianggap saudara oleh kakaknya membuat dirinya lelah dengan kehidupan nya. Dia Evvo Airlangga seorang ana...