04.accident

227 14 2
                                    

Happy reading 🥀
Jangan lupa vote dan komen kalau suka sama cerita ini!
*
*
*

🫀🫀🫀



"Haahh, si Bu Rik tu emang paling bisa ngebuat mood gue anjlok seketika" ujar Vani sambil menampar kecil dasboard motornya.

Vani menghela nafas kesal dibalik helm hitam dengan stiker tengkorak yang menutupi seluruh wajahnya. Saat ini ia tengah melajukan motornya dengan santai, sesekali melakukan free style.

Berhubung jalan yang dipilihnya memang sangatlah sepi dikarna kan memang jalur yang dilaluinya adalah jalan yang sudah lama tidak pernah digunakan lagi meski begitu, masih ada beberapa orang yang kadang juga terlihat melintasi area tersebut. Contohnya saja Vani yang menjadikannya jalan pintas agar cepat sampai ke rumahnya.Terlebih kadang kala dirinya yang sering bermain kucing-kucingan dengan para penghuni dirumahnya.

kucing-kucingan yang dimaksud disini ialah ketika dirinya harus keluar dimalam hari untuk ikut balapan liar entah itu hanya pengalihan dari rasa bosannya atau karna memang hanya ingin saja, sedangkan sang ayah dan ibunya yang memang sudah tahu tabiat Vani seperti apa! tentu saja menyiapkan penjagaan yang ketat dirumahnya. Itu sebabnya  jalan tersebut menjadi keuntungan tersendiri untuknya.

"Ck lagian mama ngapain lagi si! Sampai-sampai nyuruh pulang cepat, padahal biasanya kalau kek gini pasti sekarang gue udah seru-seruan bareng tu cecunguk" gerutu Vani sesekali menambah kecepatan laju motornya sedikit.

Melanjutkan perjalanannya dengan mata yang menatap Lurus jalan yang dilewatinya, tanpa sadar kini mobil yang terdapat dibelakang _nya  melaju dengan kecepatan lumayan tinggi, hinga...

BRAKK...

Hantaman kuat dari belakang membuat Vani terpental tidak jauh dari tempat awalnya bersamaan dengan motornya yang kini nampak rusak lumayan parah. Bahkan kini lutut serta telapak tangannya terdapat luka goresan yang terlihat cukup parah dengan darah yang menggumpal diarea tertentu, untung saja dirinya memakai helm, jika tidak? Entah apa yang akan terjadi pada dirinya?!.

Mencoba berdiri meski rasa sakit bercampur perih dibagian lutut dan tangannya cukup terasa yang dikarenakan bergoresan dengan aspal, bahkan celana training hitamnya kini sudah robek.

"Akhh shitt, sakitt bangett anjing!" ringis Vani melangkahkan kakinya ke arah mobil putih yang kini bagian depannya juga nampak lecet.

TOKK..TOKK..TOKK..

"WOYYY, anjing Lo yah, buka nggak?" Seru Vani emosi seraya mengetuk kaca mobil dengan keras.

"Buka brengsek, jangan sampai gue .." teriak Vani sesekali memukul kaca mobil tersebut.

Cklek...

Kaca yang tadinya tertutup kini menampakkan sosok pemuda tampan dengan mengenakan kaos putih serta celana training merah yang terbalut ditubuh kurusnya yang kini nampak sedang menatapnya dengan raut wajah yang terlihat shock, bahkan wajah orang itu terlihat pucat! Entah memang karna rasa shock atau ada hal lainnya.

Namun lagi-lagi karna perasaan marah bercampur emosi membuat vani menutup mata, sehingga ia lebih memilih melampiaskan emosinya kepada pria yang menjadi dalang dibalik musibah yang baru saja menimpanya.

"Brengsek! Lo buta atau gimana ha? Bisa-bisanya jalan Segede gaban gini, Lo malah nabrak gue?" Marah Vani " owhh.. atau jangan-jangan Lo sengaja lagi mau nabrak gue?" Tuding Vani dengan mata melotot kearah pria itu.

Meski terlihat lucu, namun itu tidak bisa menutupi bahwa terdapat rasa marah yang menggebu-gebu diwajah gadis cantik tersebut yang kini terlihat menenteng helm disamping pinggangnya.

Married but Areenged_ ZeVaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang